Menggunakan Model Pembelajaran PJBL Berbasis TPACK Untuk Meningkatkan Pemahaman Peserta Didik Berintegrasi HOTs pada Materi IPAS (energi listrik) Kelas 6 SDN Tanjungrejo 05
Â
Nama              : sulistiyaningsih
Nim                : 202210631011299
Jurusan/ Fakultas  : PGSD/FKIP
Universitas Muhammadiyah Malang
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANGÂ
    Peralihan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ke Pembelajaran Tatap Muka (PTM) membuat motivasi belajar peserta didik menurun, terjadinya Loss literasi dannumerasi. Pada saat PJJ mengakibatkan banyak perubahan pada peserta didik yang berdampak pada pembelajaran. Sehingga mengakibatkan peserta didik merasa bosan, tidak memiliki semangat dan motivasi diri pada saat pembelajaran di kelas, karena sudah terlalu lama asik bermain di rumah. Disisi lain adapun kelemahan pada guru saat proses pembelajaran. Guru kurang maksimal dalam menggunakan media dan model pembelajaran pada saat proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Dalam proses pembelajaran masih konvensional. memakai metode ceramahsaja, tidak konstektual dan kurang inovatif. Dari hal tersebut dengan kata lain selama ini peserta didik kurang memiliki motivasi diri, semangat dan terlihat kesulitan dalam memahami materi, bahkan pulatidak dapat memahami materi IPAS tentang konsep materi energi listrik. Kurangnya pemhaman guru dalam menggunakan media, metode serta model pembelajaran tersebut sehingga guru kurang kesulitan untuk mentransfer materi tersebut kepada peserta didik.Berdasarkan hasil pengamatan yang penulis lakukan dengan beberapasiswadiperoleh informasibahwa peserta didik bosan dengan metode ceramah sajadan penugasan yang hanya pula menyalin dari buku teks.Â
Praktik pembelajaran ini bagi saya penting untuk dibagikan karena saya yakin masih banyak guru yang mengalami permasalahan yang sama sehingga praktik ini diharapkan dapat memotivasi diri saya sendiri dan semoga bisa menjadi referensi guru lain untuk perkembangan pembelajaranlebih bermakna dan berfokus pada peserat didik. Saya sebagai guru memiliki peran dan  mempunyai tanggung jawab untuk melakukan proses pembelajaran ini secara efektif, dengan menggunakan strategi pembelajaran yang tepat dan inovatif. Sehingga tujuan pembelajaran dan hasil belajar peserta didik dapat tercapai sesuai yang diharapkan.
B. TANTANGAN
 Untuk menghadapi era Revolusi Industri 4,0 perlunya ilmu pengetahuan yang dapat membekali peserta didik dalam mengikuti perkembangan pendiidkan.  Dari analisis beberapa kajian wawancara dan literatur penyebab dari tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu ntuk meningkatkan pemahaman dan motivasi peserta didik pada mata pelajaran tersebut. Maka dapat dikatakan kurangnya media pembelajaran yang tepat untuk mengilustrasikan materi tersebut, metode pemeblajaran yang digunakan guru bersifat konvensional sehingga membosankan dan kurang variatif, model pembalajaran yang digunakan belum inovatif dan konstektual, motivasi belajar peserta didik masih rendah. Dari penyebab tersebut tantangan yang dihadapi oleh gur adalah : pemilihan media pembelajaran yang tepat dan menyenangkan, pemiihan metode pembelajaran yang variaif sehingga siswa merasa tertarik, antusias, dan sennag dalam mengikuti pembelajaran, pemilihan model pembelajaran yang sesuia dengan karakteristik materi dan karakteristik peserta didik, guru harus bisa menumbuhkan motivasi belajar seta keaktifan peserat dididik melalui proses pembelajaran yang menyenangkan dan berfokus pada peserta didik. Tantangan tersebut dapat disimpulkan bahwa tantangan yang dihadapi melibatkan guru dari siis pemahaman guru dan kompetensi guru yang harus dimiliki guru dalam penggunaan strategi pembelajaran dan atau pada penggunaan media, metode, model pembelajaran, serta  kompetensi pedagogik dan profesional guru. Dari sisi peserta didik adalah motivasi belajar, hasil belajar dan kemnadirian dalam mencapai materi pada saat proses pembelajaran tersebut.  Â
C. AKSI
Dalam menghadapi era Revolusi Industri 4,0 , peserta didik harus dibekali ketrampilan berpikit tingkat tinggi (higher order thinking skills). salah satu model pembelajaran yang berorientasi pada HOTS dan disarankan dalam implementasi kurikulum merdeka adalah Project Based Learning . Pengitegrasian teknologi dalam proses pembelajaran selanjutnya dengan menyediakan pertanyaan dan menciptakan suasana menguji kemmapuan, memecahkan masalah, berpikir kritis, dan ketrampilan berargumentasi sehingga dapat meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinngi/higher order thinking skills (HOTS). Salah satu kerangka kerja yang dapat diimplementasikan untuk menciptakan suasana pembelajaran yang demikian selain model PJBL adalah Technologikal, pedagogical dan kontent konowledge (TPACK), dengan bercirikan penggunaan teknologi dan memadukannya denagn pedagogik, konten dan pengetahuan.
- Â Strategi yang dilakukan guru dalam pemilihan media pembelajaran sesuai dengan karakteristik materi dan peserta didik adalah nerbasis teknologi yaitu media TPACK dan video embelajaran berintegrasikan HOTS. Kerangka kerja TPACK yang bercirikan penggunaan teknologi, proses pembuatan media tersebut mempelajari materi, merancan desain pembelajaran. Sumber daya yang diperluakn dalam pembuatan media tersebut pengetahuan guru dalam menggunakan komputer/laptop serta jaringan internet dan penguasaan pada materi.Â
- Metode pembelajaran dalam pemulihan dan penggunaanya guru dapat memahami karakteristik peserta didik serta materi yang akan diajarkan. Metode pembelajaran yang akan digunakan adalah ceramah,tanya jawab, Â penugasan dan diskusi. Denagn sebelumnya guru mempelajariapa saja metode-metode pada pembelajaran yang sesuai dengankarakteristik peserta didik dengan melihat kemmapuan dasar dan kebiasaan peserat didik, serta melihat karakteristik materi denagn cara mempelajari materi tersebut. Sumber daya yang diperlukan dalam pemilihan metode pad hal ini adalah pemahaman dan kompetensi guru pada materi pembelajaran.Â
- Model pembelajaran dalam strategi yang dilakuakn olehguru yaitu menggunakan model PJBL atau Project Based Learning. Karena model PJBL merupakan model pembelajaran yang melibatkan keaktifan peserta didik dalam memecahkan masalah, dapat dilakukan secara  berkelompok/mandiri melalui tahapan ilmiah dengan batasan waktu tertentu yang dituangkan dalam sebuah produk untuk selanjutnya dipresentasikan kepada orang lain.
- Krakteristik PJBL yaitu (1) penyelesaian tugas dilakukan secara mandiri dimulai dari tahapperencanaan, pemyusunan hinga pemaparan produk, (2) peserta didikbertanggung jawab penuh terhadap proyek yang akan dihasilkan, (3) proyek melibatkan teman sebaya, guru, orang tua dan masyarakat, (4) melatih kemampuan berpikir kreatif, (5) situasi kelas sangat toleran dengan kekurangan dan perkembangan gagasan.
- Sintaks atau langkah-langkah PJBL yaitu (1) pertanyaan mendasar, (2) mendesain perencanaan produk, (3) menyusun jadwalpembuatan, (4) memonitoring keaktifan dan perkembangan proyek, (5) menguji hasil, (6) evaluasi pengalaman belajar.
      Dalam pemilihan model pembelajaran PJBL seorang guru harus memahami terlebih dahulupada karakteristik peseta didik dan         materi pembelajaran pada capaia kompetensi, elemen. buku guru dan buku siswa sertareferensi materi lain. Serta melihat              kemampuan dasar  dan kebiasaan peserta didik . Sumber daya yang diperlukan antar lain pemahaman kompetensi guru akan           model pembelajaran PJBL dan pemahaman guru terhadap materi .
- Meningkatkan motivasi peserta didik ya g penulis lakukan adalah dengan merancang pembelajaran berpusat pada siswa serta bermakna dan menyenangkan bagi peserta didik dan mengajak untuk ice breaking bersama untuk mengurangi keteganagn dan kelelahan saat kegiatan pembelajaran. Pengembangan modul ajar dalam menentukan kegiatan yang akan dilakukan dalam proses pembelajaran melalui kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir dengan desain yangatepat yang dapat membuat peserta didik  lebih aktif, antusias, merasa senang, semangat dalam proses pembelajaran. Sumber daya yang diperlukan pada pemilihan metode terdapat pada pemahaman kompetensi guru dalam pembuatan rancangan modul ajar serta kreativitas dalam hal tersebut sehingga kegiatan pembelajaran menjadilkan peserta didik terlibat aktif. mandiri, kreatif, gotong royong/kerjasama dan termotivasi dalam proses pembelajaran tersebut.
D. REFLEKSI HASIL DAN DAMPAK
Kegiatan pembelajaran dalam prosesnya tidak lepas dari strategi yang dilakukan oleh guru. Pentingnya pemahaman dan kreativitas guru dalam menentukan segala perangkatnya baik media, metode serta model pembelajaran yang diperlukan . Dari uraian di atas sangatlah jelas bahwa yang penulis lakukan dalam penelitian ini hasilnya dalam kegiatan pembuatan model sederhana energi listrik yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari adalah mengakibatkan hasil belajar peserta didik meningkat. Dimana terdapat 8,67 % peserta didik mendapatkan nilai A, dan 4,33% peserta didik mendapatkan nilai B. Hal tersebut telah menunjukkan tingakt keberhasilan belajar peserta didik, sedangkan pada tingkat nilai ketrampilan terdapat 75% mendapatkan nilai A dan 25 % mendapatkan nilai B. Pada penilaian produk pembuatan model sederhana energi listrik  mendapatkan nilai A, karena dalam hal ini peserta didik telah berhasil dalam pembuatan lampion dan senter sederhana, pada nilai sikap diperoleh dari pengamatan secara keseluruhan peserta didik baik sekalia atau BS.Â
Penggunaan media TPACK dan metode ceramah, penugasan, tanya jawab ,diskusi serta model PJBL mampu meningkatkan pemahaman, motivasi peserta didik secara signifikan. Strategi serta Kreatifitas guru dalam mendesain pembelajaran yang profesional terhadap karakteristik peserta didik maupaun pada materi mampu mencitakan susana pembelajaran yang bermakan, menyenagkan, berpusat pada peserta didk serat meningkatakan hasil belajar yang signifikan. Mampu menumbuhkan kemandirian serta keaktifan peserta didik dalam memperoleh ilmu pengetahuan.
Dampak positif dalam keberhasilan proses pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara langsung, mandiri, kreatif, berpikir kreatif dan bernalar kritis serta tingkat gotong royong yang tinggi hingga menjadikan pembelajaran menjadi bermakna dan meyenangkan serta berfokus pada peserta didik. Respon pesertadidik sangat aktif, senang ,antusias, mandiri, dan berpikir kritis, krejasama dalam diskusi untuk menghasilkan produk . Dimana jelas bahwa faktor keberhasilan pemeblajaran ditentukan oleh kompetensi guru, keprofesional guru serta tingkat penguasaan guru pada media, metode dan model pembelajaran yang digunakan pada proses kegiatan pembelajaran tersebut. Â Â
E. KESIMPULAN
Pembelajaran yang dapat diambil dari proses dan kegiatan yang sudah dilakukan oleh guru adalah guru seyogyanya lebih kreatif, inovatif, positif, dalam memilih media, metode serta model pembelajaran yang akan digunakan. Sehingga dapat menjadikan dan mampu menunjukkan proses pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai serta pembelajaran  yang diharapkan oleh guru dan peserta didik.
FOTO KEGIATANÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H