Mohon tunggu...
Sulistiowati Kewa Mari
Sulistiowati Kewa Mari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Psikologis Jangka Panjang pada Korban KDRT

28 Mei 2024   01:02 Diperbarui: 28 Mei 2024   01:23 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) merupakan salah satu brntuk kekerasan yang samgat umum terjadi pada masyarakat, yang dimana korbannya sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. KDRT bisa berupa kekerasan fisik, kekerasan psikis, dan kekerasan ekonomi. Dampak psikologis korban KDRT bisa berlangsung dalam jangka panjang dan memiliki konsekuensi yang serius terhadap kesehatan mental dan fisik korban.

1. Dampak Psikologis Jangka Panjang pada Korban KDRT Perempuan

Korban KDRT perempuan dapat mengalami berbagai dampak psikologis yang berlangsung dalam jangka panjang. Dampak yang paling umum adalah depresi. Depresi bisa terjadi dari peristiwa traumatis yang terjadi selama kekerasan dilakukan, dan bila tidak segera ditangani, dapat berkembang menjadi faktor penyebab percobaan bunuh diri. Faktor-faktor yang mempengaruhi depresi korban KDRT perempuan termasuk usia, tingkat pendidikan, status sosial ekonomi, dan sosial.

Korban KDRT perempuan juga dapat mengalami PTSD (Post Traumatic Stress Disorder) yang gejala seperti ketakutan, kelemahan, atau merasa tidak berdaya. PTSD dapat menjadi sebuah traumatis yang membutuhkam penanganan cepat. Jika tidak, maka bisa menimbulkan gangguan mental yang lebih besar.

2. Dampak Psikologis Jangka Panjang pada Korban KDRT Anak

ii. (pinterest)
ii. (pinterest)

Korban KDRT anak bisa mengalami dampak psikologis yang berbeda-beda tergantung pada tahap perkembangan mereka. Contohnya seperti bayi yang menyaksikan secara langsung kekerasan yang di lakukan oleh orang tuanya dan dapat berdampak pada kesehatan yang buruk atau pertumbuhan yang tidak normal. Sehingga bisa memunculkan emosi yang berlebihan dan terhambatnya perkembangan pada komunikasi.

Anak-anak yang mengalami KDRT juga dapat mengalami masalah perilaku, contohnya seperti sakit, rasa malu yang berlebihan, harga diri yang rendah, serta masalah dalam pengasuhan.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dampak Psikologis Jangka Panjang

Salah satu faktor adalah usia. Korban KDRT yang lebih tua dapat memiliki lebih banyak pengalaman dan strategi untuk menghadapi kekerasan, sehingga mereka mungkin lebih mudah untuk mengatasi dampak psikologis. Sebaliknya, korban KDRT yang lebih muda mungkin lebih rentan terhadap dampak psikologis karena mereka masih dalam tahap perkembangan yang sensitif.

Tingkat pendidikan juga dapat mempengaruhi dampak psikologis. Korban KDRT yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi mungkin memiliki lebih banyak akses ke informasi dan sumber daya untuk mengatasi kekerasan dan mengurangi dampak psikologis.

Status sosial ekonomi juga dapat mempengaruhi dampak psikologis. Korban KDRT yang memiliki status sosial ekonomi yang lebih tinggi mungkin memiliki lebih banyak akses ke sumber daya dan jaringan sosial yang dapat membantu mereka mengatasi kekerasan dan mengurangi dampak psikologis.

Penanganan dan Pencegahan

Penanganan dan pencegahan KDRT sangat penting untuk mengurangi dampak psikologis jangka panjang pada korban. Penanganan korban KDRT harus dilakukan dengan cara yang sensitif dan berkesan, termasuk penggunaan terapi psikologis dan dukungan sosial. 

Pencegahan dapat dilakukan dengan cara meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kekerasan dalam rumah tangga dan pentingnya perlindungan korban.

Sudah berbagai upaya yang telah dilakukan dalam mencegah kekerasan khususnya dalam rumah tangga diantaranya: Melakukan sosialisasi UU No 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga di setiap masyarakat. Memberikan pendidikan Kespro dan pengetahuan tentang kesetaraan gender serta peran masyarakat dengan mensosialisasikan dan mengkampanyekan anti kekerasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun