Mohon tunggu...
sulistianingsih
sulistianingsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - 12.03/2001

NAMA : SULISTIANINGSIH PROGRAM STUDI : AKUNTANSI UNIVERSITAS PAMULANG

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Budidaya Jamur Tiram pada Masa Pandemi

15 Juli 2022   13:09 Diperbarui: 15 Juli 2022   13:13 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menyebarnya virus COVID-19 menyebabkan anjloknya sektor ekonomi diseluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Banyak sektor usaha yang terpaksa harus mengurangi karyawannya, bahkan sampai harus gulung tikar yang mengakibatkan banyaknya masyarakat yang kehilangan pekerjaan.

Tentunya hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat untuk mencari cara bagaimana caranya agar dapat memenuhi kebutuhannya dikondisi seperti ini. Banyak masyarakat beramai-ramai membuka usaha, salah satunya, yaitu membudidayakan jamur tiram.

Jamur tiram adalah salah satu jenis jamur yang dapat dikonsumsi dan disukai banyak orang dikarenakan jamur ini dapat diolah menjadi berbagai macam makanan.

Di Indonesia permintaan untuk jamur tiram terbilang cukup tinggi, di mana rata-rata permintaan untuk pasar lokal setiap daerah, yaitu 100 kilogram perharinya dengan harga jual Rp.15.000 sampai Rp.20.000 perkilonya. Tentunya ini merupakan peluang bisnis yang menjanjikan.

Hal pertama yang harus dilakukan dalam budi daya jamur tiram, yaitu menyiapkan kumbung atau tempat merawat jamur tiram. Kumbung bisanya berupa bangunan atau ruangan yang diisi rak-rak untuk menaruh jamur tiram. Hal yang perlu diperhatikan dalam menyiapkan kumbung, yaitu kumbung harus steril dan lembap serta menjaga agar jamur tiram tidak terkena sinar matahari secara langsung.

Selanjutnya, yaitu menyiapkan baglog atau media tanam jamur tiram. Baglog terbuat dari serbuk gergaji yang dicampur dengan dedak, kapur dan air. Setelah itu, baglog dioven agar steril dan dimasukkan bibit jamur tiram lalu diikat. Untuk budi daya skala besar biasanya petani membuat baglog sendiri namun, untuk skala kecil bisa membeli baglog dengan harga satuannya Rp.3000 sampai Rp.5000.

Setelah itu, hanya perlu melakukan perawatan terhadap baglog dengan cara menyiram sebanyak 2-3 kali sehari agar terjaga kelembapan suhu di dalam kumbung.

Dalam waktu 20-30 hari jamur tiram biasanya sudah bisa dipanen. Dalam sekali panen, satu baglog bisa menghasilkan 500 gram sampai 800 gram jamur tiram dan bisa dipanen hingga 8 kali.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun