Mohon tunggu...
Nyoman Sulistiana
Nyoman Sulistiana Mohon Tunggu... -

Mahasiswa di Institut Teknologi Telkom angkatan 2008 yang berasal dari Denpasar, Bali. Beberapa kali mengirim artikel di Balipost dan Denpost sebagai penulis lepas. Sangat menyukai traveling (backpacker) dan I Love BALI... V^^

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

PENTING! Saat Traveling…

18 Juni 2010   10:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:27 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="alignleft" width="300" caption="Candi Cetho, Jawa Tengah"][/caption]

Traveling adalah kegiatan favorit saya sejak menginjak kelas 3 SD. Saat kelas 3 SD saya sudah mulai berkeliling Bali dan Jogjakarta. Tak heran, segala persiapan harus disiapkan dengan matang sebelum kita melakukan perjalanan jauh. Memilih operator telekomunikasi adalah salah satu persiapan yang paling penting. Mengapa? Tak lain karena kita harus berbagi pengalaman bersama orang- orang tercinta yang tidak bisa ikut traveling. Dengan memilih operator yang tepat, kita bisa berbagi tanpa halangan, termasuk didalam, yaitu masalah jangkauan dan kualitas jaringan operator. Untuk itu, saya ingin berbagi salah satu dari sekian banyak pengalaman traveling saya bersama Telkomsel.

Jumat malam, tepat jam tujuh, kami semua berangkat meninggalkan kampus IT Telkom, disaat malam yang dingin. Dalam perjalanan, tertangkap kelap- kelip lampu kota pada visualisasiku. Begitu indah, memandang kota Paris Van Java dari kejauhan di malam hari. Dalam perjalanan yang panjang ini, saya dan rekan- rekan KMH Saraswati akan berwisata rohani menuju Candi Cetho, Solo. Tujuannya adalah merayakan Hari Raya Kuningan. Aku berharap perjalanan berjalan lancar sampai pulang nanti.

Suasana perjalanan diselimuti hujan. Terlihat kemilau cahaya yang merupakan ilusi pemantulan dan pembiasan cahaya kilat bercampur tetesan air hujan. Suasananya sangat damai karena alunan suara harmonis tetes demi tetes air hujan yang menyentuh tanah terdengar nyaman pada indera pendengaran.

Dalam Perjalanan yang sangat lama, saya pun merasa kejenuhan. Kejenuhan ini yang membuat saya harus mengambil i900 Omnia dan mengaktifkan layanan internet. Halaman Facebook telah terbuka dengan cepat, padahal pemandangan yang kami lewati adalah gunung- gunung dengan perbukitan yang notabene susah untuk mendapatkan sinyal yang baik di daerah seperti itu. Sulit saya percayai, sinyal Telkomsel yang saya gunakan masih kuat, sehingga berinternetan untuk berbagi pengalaman di situs jejaring sosial bersama teman- teman menjadi tanpa halangan sedikit pun.

Masalah tarif adalah masalah yang sangat vital bagi saya. Namun, untuk Telkomsel bukanlah masalah. Hal tersebut, tidak lain karena inovasi- inovasi dari Telkomsel yang kreatif. Beberapa bulan yang lalu, saya mendaftarkan nomor saya ke layanan “Mobile Campus.” Dengan adanya layanan ini, tarif berinternet pun bisa dipangkas.

Setelah melewati perjalanan yang jauh, pada pagi hari dengan hangatnya matahari terbit dan hamparan sawah hijau, kami tiba di Klaten. Klaten adalah tempat transit kami sebelum melanjutkan perjalanan yang lebih jauh lagi, menuju Candi Cetho. Aku melihat, merasakan, dan mendengar sambutan hangat dan senyum ramah dari warga desa. Pancaran kesunyian, merasakan kehidupan desa yang masih alami, hampir tak tersentuh modernisasi. Di Klaten, beragam umat beragama hidup berdampingan dengan rukun. Kami semua membersihkan diri di Klaten. Setelah itu, kami akan sembahyang di Pura desa ini. Pura Pucang Sari, Pura Desa Klaten yang terletak ditengah hamparan sawah yang luas. Usai sembahyang, kami melanjutkan perjalanan ke Candhi Cetho dengan waktu tempuh sekitar dua jam.

Dua jam perjalanan menuju Candhi Cetho sudah usai. Kami telah sampai. Candhi Cetho sangat menarik, mulai dari arsitekturnya yang khas, berbentuk punden berundak- undak, yang semakin keatas, semakin kecil luas areal bangunannya. Di lokasi ini saya sempatkan untuk memotret seluruh pemandangan yang ada di kawasan Candi Cetho ini dengan menggunakan ponsel Omnia. Hasilnya bagus, dengan komposisi pewarnaan dan brightness yang pas. Saya pun berinisiatif untuk berbagi dengan keluarga saya di Bali agar mereka juga bisa melihat keindahan Candhi Cetho yang sempat di tayangkan di program Bike to Nature Indosiar. Melalui Omnia saya kirim lewat email menuju Blackberry kakak di Bali. Lagi- lagi proses pengiriman berjalan lancar berkat “jangkauan terluas dan kualitas terbaik” dari operator Telkomsel. Dua- tiga menit sudah beres pengiriman fotonya, dan tak lama kemudian telah sampai pula jawaban dari kakak yang menjadi sangat tertarik dengan keindahan Candi Cetho hanya dengan foto- foto yang saya kirim melalui email.

Malam harinya, kami serombongan harus segera pulang ke Bandung agar sampai tepat pada waktunya di kampus. Perjalanan pulang berjalan lancar. Saya merasa sangat senang, apalagi bisa berbagi kesenangan bersama dengan orang- orang yang kita cintai melalui komunikasi internet, dimanapun, kapanpun, dan tanpa batas. Jarak bukanlah masalah dalam berbagi cerita, berkat layanan internet Telkomsel, segala urusan traveling berjalan dengan lancar. Sehingga, untuk para traveler, sangatlah penting untuk memperhatikan kualitas sinyal operatornya. Untuk itu, sebagai seorang traveler, saya memilih Telkomsel dengan jangkauan terluas dan kualitas terbaik. Selamat Traveling…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun