Mohon tunggu...
SULIS SETYOWATI
SULIS SETYOWATI Mohon Tunggu... Guru - GURU PAUD

Menonton bola membaca novel traveling

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini dengan Bermain Balok Kayu

1 November 2022   15:32 Diperbarui: 1 November 2022   15:34 827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DENGAN BERMAIN BALOK KAYU

Pendidikan adalah usaha sadar terencanakan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Dalam arti luas pendidikan adalah segala bentuk pengalaman belajar yang langsung dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat untuk mengembangkan kemampuan seoptimal mungkin sejak lahir sampai akhir hayat. Dalam arti sempit, pendidikan identik dengan persekolahan dimana pendidikan dulakukan dalam bentuk kegiatan pembelajaran yang terprogram dan rencana secara formal.

Anak adalah asset bagi orang tua dan ditangan orang tualah anak-anak tubuh dan menemukan jalannya. Pendidikan anak usia dini merupakan peletak dasar bagi perkembangan untuk selanjutnya pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar, dan dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nanformal atau informal.

Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal bentuk Taman Kanak-Kanak adalah salah satu bentuk pendidikan usia dini yang menyediakan program pendidikan bagi anak usia empat tahun sampai memasuki pendidikan dasar. Pendidikan dan pembelajaran di TK merupakan suatu usaha upaya untuk membantu meletakan dasar perkembangan semua aspek tumbuh kembang bagi anak sebalum memasuki pendidikan dasar. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sangat penting untuk menciptakan SDM yang berkualitas. 

Dalam optimalisasi potensi yang dimiliki anak usia dini melalui berbagai pemberian rangsangan dari orang dewasa dan atau lingkungan sekitar melalui kegiatan pembelajaran yang menarik. Pembelajaran PAUD melalui kegiatan bermain balok sambil belajar bagi anak usia 4 tahun pertama. Pendidikan anak usia dini menekankan pada tiga hal yaitu pendidikan sendiri, masa peka, dan kebebasan. Pada umumnya proses pembelajaran di pendidikan anak usia dini menitikberatkan pada aspek motorik, sementara aspek kognitif jarang dikembangkan padahal aspek kognitif merupakan fondasi pengetahuan anak usia dini.

Selanjutnya berdasarkan Permendiknas No. 58 Tahun 2009 muatan Kurikulum anak usia dini meliputi bidang pengembangan pembiasaan dan kemampuan dasar. Bidang pengembangan pembiasaan meliputi aspek perkembangan moral dan nilai-nilai agama, aspek perkembangan sosial emosional dan kemandirian. Pengembangan kemampuan dasar mencakup kemampuan berbahasa, kognitif, dan psikomotorik.

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh anak yaitu bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain. Prinsip Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yaitu belajar sambil bermain atau bermain sambil belajar. Bermain pada anak merupakan sarana untuk belajar yang menyenangkan, sebab bagi anak bermain dan belajar merupakan suatu kesatuan dan suatu proses yang terus menerus terjadi dalam kehidupannya. Melalui bermain, anak dapat mengorganisasikan berbagai pengalaman dan kemampuan kognitifnya dalam upaya menyusun kembali gagasan-gagasan yang indah. Dengan kata lain, bermain merupakan tahap awal dari proses belajar pada anak yang dialami semua manusia.

Melalui bermain dan berfantasi seseorang dapat memproyeksikan harapan- harapan maupun konflik pribadi. Anak dapat mengeluarkan semua perasaan negatif, seperti pengalaman tidak menyenangkan atau traumatik dan harapan-harapan yang tidak terwujud dalam realita melalui bermain. Bermain adalah kegiatan yang anakanak lakukan sepanjang hari. 

Piaget mengatakan bermain adalah suatu yang dilakukan berulang-ulang dan menimbulkan kesenangan/ kepuasan bagi diri seorang anak. Bagi anak bermain merupakan sesuatu yang menyenangkan, dengan bermain anak akan mengeksolorasi seluruh kemampuannya, hanya bagaimana orang tua atau guru memberikan permainan yang dapat merangsang otak anak dan seluruh aspek perkembangannya dapat berkembang dengan baik, salah satu permainan yang dapat digunakan yakni balok. Kemampuan anak dalam bermain balok dapat terlihat dari anak  sudah bisa menyusun balok dengan berbagai bentuk bangunan dari balok, seperti menara,  jembatan, masjid dan masih banyak lagi bentuk bangunan yang bisa dibuat oleh anak  yang melibatkan kemampuan kognitif anak dalam kratifitas dan imajinasi anak. 

Kognitif  adalah aspek struktur intelek yang dipergunakan untuk mengetahui sesuatu. Perkembangan kognitif menyangkut perkembangan berfikir dan bagaimana kegiatan berfikir itu bekerja. Faktor kognitif mempunyai peranan penting bagi keberhasilan anak dalam belajar, karena sebagian besar aktivitas dalam belajar selalu berhubungan dengan masalah mengingat* Jadi kognitif merupakan bagian intelek yang merujuk pada penerimaan, penafsiran, pemikiran, peringatan, pengkhayalan, pengambilan keputusan, dan penalaran. 

Dengan kemampuan kognisi inilah individu mampu memberikan respon terhadap kejadian yang terjadi secara internal yaitu kejadian yang datang dari diri anak dan eksternal yang diperoleh dari lingkungann keluarga, sekolah dan lingkungann masyarakat Perkembangan struktur kognitif berlangsung menurut urutan yang sama bagi semua anak. Setiap anak akan mengalami dan melewati setiap tahapan, yang oleh Piaget tahapan ini disebut asimilasi yaitu tahap yang melibatkan penggabungan pengetahuan baru dengan struktur pengetahuan yang sudah ada sebelumnya, akomodasi yaitu tahap perubahan struktur pengetahuan yang sudah ada sebelumnya untuk mengakomodasi hadirnya informasi baru, dan ekuilibrium yaitu tahap penggabungan asimilasi dan akomodasi yaitu membuat anak dapat membentuk schema. Yang merujuk pada representasi pengetahuan umum.

Menurut Piaget perkembangan kognitif pada anak terjadi dalam empat tahap, yaitu: (1) tahap sensorimotorik (0-2 tahun), (2) tahap praoperasional (2-7 tahun), (3) tahap operasional konkrit (7-11 tahun), dan (4) tahap operasional formal (11-16 tahun). Dari setiap tahapan itu urutannya tidak berubah-ubah. Tahapan - tahapan perkembangan tersebut adalah (1) tahap sensori-motor (umur 0 sampai 2 tahun), (2) tahap praoperasional (umur 2 sampai 7 tahun), (3) tahap konkritoperasional (7 sampai 11 tahun), dan (4) tahap formal operasional (umur 11 ke atas). Lingkup perkembangan kognitif meliputi pengetahuan umum dan seni, konsep bentuk warna, ukuran dan pola, konsep bilangan, lambang bilangan dan huruf. Anak usia 5-6 tahun dalam tingkat pencapaian perkembangan kognitif antara lain suka bereksplorasi untuk memenuhi rasa ingin tahunya, sering bertanya tentang berbagai fenomena melalui ujicoba, selain itu anak juga suka mengklasifikasikan berbagai benda berdasarkan warna, ukuran, jenis dan lain-lain serta gemar berhitung. Kemampuan kognitif dapat dikembangkan melalui banyak cara. Banyak cara yang bisa digunakan untuk mengasah kemampuan kognitif anak, namun tentu hal ini harus disesuaikan dengan usia perkembangan dan pertumbuhan anak. 

Balok adalah suatu bangun ruang dimana setiap sisinya berbentuk persegi panjang memiliki tiga pasang sisi berhadapan yang sama bentuk dan ukurannya yang dibatasi oleh enam sisi atau tiga pasang sisi berbentuk persegi panjang. Balok adalah suatu bangun ruang yang terdiri dari potongan-potongan kayu yang polos (tanpa dicat), sama tebalnya dan dengan panjang dua kali atau empat kali sama besarnya dengan satu unit balok. Sedikit berbentuk kurva, silinder dan setengah dari potongan-potongan balok juga disediakan, tetapi semua dengan panjang yang sama yang sesuai dengan ukuran balok-balok dasar.  Balok adalah media yang hampir mempunyai variasi yang lengkap (tidak terhitung) sebagai alat permainan yang dapat menunjang perkembangan kognitif anak.

Melalui penggunaan balok anak dapat melatih keterampilan motorik halusnya, berlatih untuk memecahkan masalah, bebas berimajinasi, dan menciptakan hal-hal baru sebagai sebuah ide kreatif. Media balok merupakan permainan yang menggunakan aktivitas otot besar dimana permainan ini dapat meningkatkan perkembangan koordinasi mata dan tangan, melatih keterampilan motorik halus, melatih anak dalam pemecahan masalah, permainan yang memberikan anak kebebasan berimajinasi, sehingga hal-hal baru dapat tercipta. 

Dengan bermain balok diharapkan anak akan dapat atau mempunyai kemampuan diantaranya adalah kemampuan kognitif anak dalam menemukan bermacam-macam alternalif pemecahan masalah, anak mampu mengembangkan kemampuan logika matematikanya, anak mampu memberikan keseimbangan dalam menyusun balok,, kemampuan anak dalam mengelompokkan benda dengan berbagai cara, memasangkan benda sesuai dengan pasangannya, kemampuan kognitif anak dalam mengenal konsep bilangan, konsep bentuk dan ukuran. Mengenalkan konsep bentuk, warna, dan ukuran pada anak penting dilakukan sebab warna, bentuk dan ukuran merupakan ciri yang paling terlihat dalam dunia sekeliling kita dan dapat membantu anak menyelesaikan masalah dalam kehidupannya serta beradaptasi dengan lingkungannya. Anak  dapat bebas melakukan kagiatan sesuai kehendaknya sehingga daya kreatif anak berkembang. Beragam balok dapat dipergunakan sebagai alat permainan atau sarana belajar.

 Beberapa jenis balok yang dipergunakan sebagai alat permaianan antara lain adalah balok unit, balok besar, balok berongga, balok pasak/lego dan balok lainnya. Penggunaan balok dalam pendidikan anak usia dini dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai kemampuan anak, disamping untuk memberikan kesempatan bagi anak bereksplorasi. Balok perlu memiliki banyak kelengkapan agar anak dapat bereksplorasi secara maksimal. Disamping agar lebih menarik perhatian anak pada saat mereka bermain balok. Balok memberi kesempatan kepada anak untuk berbuat berbagai bentuk benda. Beberapa kelengkapan balok yang dimaksud antara lain: balok pelengkap, binatang mainan, orang-orangan, kendaraan mainan.

Balok dianggap sebagai alat bermain yang paling bermanfaat dan yang paling banyak digunakan di TK maupun lembaga pendidikan prasekolah. Balok mempunyai tempat dihati anak serta menjadi pilihan favorit sepanjang tahun, bahkan sampai tahun ajaran terakhir. Ketika bermain balok banyak temuan-temuan yang terjadi. Demikian pula pemecahan masalah terjadi secara ilmiah. Bentuk kontruksi mereka dari sederhana sampai  yang rumit dapat menunjukkan adanya peningkatan perkembangan berpikir mereka. 

Perkembangan kognitif adalah suatu proses berpikir,yaitu kemampuan individu untuk menghubungkan,nilai dan pertimbangan suatu kejadian dan peristiwa. Proses kognitif berhubungan dengan tingkat kecerdasan ( intelegensi) yang mencirikan seseorang dengan berbagai minat terutama sekali di tujukan  kepada  ide -- ide dan belajar.Tujuan perkembangan kognitif adalah mengembangkan kemampuan berpikir anak untuk dapat mengolah perolehan belajarnya, menemukan macam -- macam alternatif pemecahan masalah, membantu anak untuk mengembangkan kemampuan logika matematikanya, dan pengetahuan akan ruang dan waktu, serta mempunyai kemampuan untuk memilah --milah, mengelompokkan serta berpikir teliti.

  Untuk mengembangkan kemampuan kognitif anak, guru harus pandai memanfaatkan media atau sumber belajar agar anak dapat lebih mudah dalam menggali kemampuan kognitifnya. Salah satu untuk media yang meningkatkan kognitif anak adalah media balok, dimana konsep belajar dengan media balok adalah sebagai permainan sehingga anak diberikan kebebasan untuk mengembangkan daya imajinasinya. 

Media balok merupakan potongan kayu yang memiliki berbagai bentuk. Umumnya berbentuk segi empat atau kubus. Perkembangannya, sebagai alat permainan tidak hanya dibuat dari kayu, sebagai bahan digunakan, karton, busa, karet, dan sebagainya. Anak- anak suka menumpuk balok atau menggabungkan balok untuk memuaskan imajinasinya akan sebuah bentuk. Beberapa jenis balok yang digunakan sebagai alat permainan antara lain adalah balok unit, balok besar, balok berongga, balok lego dan balok lainnya. Melalui media balok anak dapat mengenal bentuk benda, ukuran, serta dapat membedakan berbagai macam warna benda sehingga kemampuan kognitif anak dapat berkembang dan meningkat sesuai dengan indikator. Media balok ini diharapkan dapat menyajikan pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak .

Oleh Sulis Setyowati, S.Pd

TK PERTIWI BANYUANYAR

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun