Bagi sebagian orang datang ke acara pernikahan mantan kekasih mungkin bukan sesuatu hal yang aneh. Apalagi jika waktu pacaran dengan sang mantan tersebut terbilang singkat dan tidak terlalu melibatkan rasa cinta yang dalam. Namun bagi sebagian orang, datang ke acara pernikahan mantan akan menjadi dilema besar. Terlebih jika masa pacaran dengan sang mantan tersebut terbilang lama, dan melibatkan banyak sekali momen yang indah dan sulit di lupakan.
Saat mendapatkan undangan untuk datang ke acara pernikahan mantan ada dua pilihan bagi kita. Jelas, kita bisa memilih untuk datang atau tidak datang sama sekali. Jika kita merasa sudah move on total dan tidak ada perasaan ataupun harapan terhadap sang mantan tersebut, ditambah kita mempunyai mental baja. Maka datang ke acara pernikahan mantan adalah suatu hal yang baik. Tentu saja, sebagai seorang laki-laki ini adalah perbuatan yang bisa dibilang Gentle.
Tapi tentu saja lain halnya jika kita adalah orang yang lemah, dan masih terbayang-bayang dengan kisah serta momen indah yang pernah dilewati bersama sang mantan yang sekarang akan menikah dengan orang lain. Apalagi jika masih ada ganjalan dihati tentang putusnya hubungan kita di masa lalu dengan sang mantan. Datang ke acara pernikahan sang mantan adalah pilihan yang kurang tepat. Tentu saja kita tidak akan tahu reaksi apa yang akan kita keluarkan secara sadar ataupun tidak nantinya di acara pernikahan sang mantan tersebut. Apalagi jika tiba saatnya untuk mengucapkan selamat kepada sang mantan dan pasangan sahnya sekarang. Menurut saya, sebaiknya kita tidak datang dengan mental yang belum siap dan perasaan yang masih tersisa.
Apakah sampai disitu saja masalahnya? Apakah cuma 2 hal itu yang mempengaruhi keputusan kita untuk datang ataupun tidak datang ke acara pernikahan sang mantan? Bagi sebagian orang lain, ada masalah lainnya yang menjadi pertimbangan atau mungkin lebih tepatnya alasan mengapa tidak datang ke acara pernikahan sang mantan, meskipun di hati tidak ada lagi perasaan sama sekali untuk berharap dan perasaan sayang terhadap sang mantan tersebut. Kira-kira apa alasan lain itu?
Bayangkan seperti ini:
Anda berpacaran dengan sang mantan sudah terbilang lama. Dan semua teman-teman yang anda kenal dan kenal dengan mantan anda juga mengetahui akan hubungan anda berdua. Pada saat itu, anda sangat sering kali mengungkapkan rasa sayang anda kepada mantan (yang sekarang adalah mantan anda) di depan teman - teman dan semua orang yang mengenal anda berdua. Hubungan itu pun sudah diketahui oleh kedua orang tua mantan anda. Dan selain berbagai mimpi manis yang anda rajut berdua bersama kekasih anda (yang sekarang mantan anda) anda juga menjanjikan hal yang indah-indah kepada sang mantan, dan juga mengumbar berbagai hal indah kepada teman - teman anda tentang masa depan hubungan anda dengan sang mantan waktu itu.
Tapi kemudian hubungan putus. Anda hancur sehancur-hancurnya. Perlu waktu lama untuk bisa move on dari mantan anda. Dan beberapa tahun kemudian anda sudah tidak mempunyai rasa apapun terhadap mantan. Dan ketika menerima undangan ke pernikahan sang mantan, anda dengan mantap menjawab akan hadir. Tapi kemudian masalah muncul.
Bukan tentang anda dan mantan anda, yang kenyataannya sudah menjalin hubungan pertemanan dengan baik. Tapi anda kemudian ingat dengan orang - orang disekeliling anda dan mantan anda saat masih pacaran dulu. Tentu saja orang - orang itu akan hadir di acara pernikahan sang mantan. Juga dengan orang tua sang mantan. Tentu saja tidak akan lupa begitu saja dengan anda yang sudah sangat saling mengenal. Dan disinilah pertimbangan lain itu muncul. Anda tidak khawatir tentang perasaan anda kepada mantan yang memang sudah tidak ada rasa apa - apa. Akan tetapi anda mencemaskan reaksi orang - orang disekitar mantan anda saat melihat anda datang ke acara pernikahan mantan anda tersebut.
Anda memikirkan berbagai hal yang mungkin akan dipikirkan orang lain tentang diri anda dan mantan anda yang sekarang sudah menikah. Hal ini tentu saja erat hubungannya dengan karir dan kesuksesan. Untuk orang yang mungkin bisa dibilang lebih sukses dibandingkan dengan sang mantan yang sedang menikah, tidak akan terlalu memikirkan hal ini. Apalagi jika anda juga sudah menikah. Hal ini akan sama sekali tidak menjadi masalah. Tapi kemudian untuk orang orang seperti saya, kita, yang belum menikah, masih kalah karirnya dengan sang mantan yagn sudah sukses dan menikah. Tentu saja hal ini akan menjadi alasan logis dan masuk akal untuk tidak datang ke acara pernikahan sang mantan tersebut. Karena memikirkan pikiran orang -orang lain disekitar mantan anda sekarang yang dulu juga menjadi saksi hubungan anda dengan sang mantan.
Minder menjadi masalah besar dalam hal ini.
Jadi jelas kesimpulannya, walaupun kita sudah tidak punya perasaan apapun terhadap sang mantan, bukan berarti kita bisa mantap datang ke acara pernikahan sang mantan dengan mudah. Apalagi dengan kondisi yang tidak bisa dibanggakan seperti yang saya gambarkan tadi. Jadi pilihan akan jatuh kepada tidak datang ke acara pernikahan sang mantan.
Itu sih, menurut saya pribadi.
Apakah teman - teman punya pendapat lain?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H