Mohon tunggu...
Sulis Nurqoriah
Sulis Nurqoriah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendiddikan Indonesia

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pergi ke Museum Bukan Hanya untuk Konten Melainkan Mempelajari dan Melihat Perkembangan Budaya dari Masa ke Masa

15 Desember 2022   14:50 Diperbarui: 15 Desember 2022   14:57 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini museum sering dijumpai oleh banyak orang terutama pada kalangan remaja, museum sering digunakan untuk tempat ngedate, photo instragrameble, dan banyak lagi. Nah, saya tidak akan mengajak teman-teman untuk ngedate ataupun photo di museum, kali ini kita akan membahas mengenai koleksi-koleksi yang ada di museum kota bandung, yaitu museum gedung sate dan museum mandala wangsit.

Museum pertama yang kita bahas adalah Museum GEDUNG SATE. Ada yang pernah ke museum yang satu ini?

Teman-teman yuk kita bahan sejarahnya dulu, Museum Gedung Sate adalah suatu museum yang didirikan untuk menyajikan informasi berkaitan dengan Gedung Sate, mulai dari sejarah, arsitektur, dan lain-lain. Museum ini diresmikan pada tanggal 8 Desember 2017 ini memadukan penyajian informasi menggunakan teknologi digital yang membuat semua informasi mudah dipahami dan menarik bagi masyarakat modern. 

Gedung Sate merupakan gedung yang menjadi ikon dari Kota Bandung. Disebut sebagai Gedung Sate sebab pada bagian puncak dari gedung tersebut memiliki hiasan menyerupai tusuk sate dengan 6 bulatan yang menancap. Gedung Sate disebut sebagai salah satu gedung bersejarah di Kota Bandung karena sudah ada sejak tahun 1920. Nama gedung tersebut awalnya disebut sebagai Gouvernements Bedrijven. Museum ini terletak di lantai dasar.

Setelah membahas sejarahnya kita aka membahan ada apa saja sih di dalam museum gedung sate ini. Dalam museum tersebut, pengunjung bisa melihat berbagai macam koleksi seni tentang Kota Bandung seperti:  batu kali, batu gelas, dan baja Swedia yang digunakan sebagai bahan membangun Gedung Sate.

  • Yang pertama kita lihat disini ada instalasi perkembangan dari Kota Bandung : Instalasi tersebut menayangkan informasi mengenai sejarah dan foto dari Kota Bandung dari waktu ke waktu. Instalasi ini memuat sejumlah deskripsi mengenai Kota Bandung. Di salah satu sudut, terdapat maket Gedung Sate, dan visual digital pembangunan Gedung Sate.
  • Kedua ada kita melihat ada suatu rekaman audio visual mengenai kejadian dan peristiwa bersejarah yang ditampilkan untuk pengunjung, selain itu ada juga 4D Proyeksi, Augmented Reality, Virtual Reality, serta Teater.
  • Kita juga ke Ruang Audio Visual, mirip mini theater gitu, di ruang ini kita bisa menonton film tentang sejarah Gedung Sate, bertajuk "7 Pemuda". Film ini berdurasi delapan menit ini menceritakan kisah tujuh pemuda yang melindungi bangunan ini dari serangan penjajah.
  • Setelah dari Ruang Audio Visual kita langsung menuju ke Ruang Augmented Reality (AR), Ruangan ini menampilkan animasi orang Belanda, dan para pekerja pembangun Gedung Sate. Saat memasuki ruang ini, kami berfoto untuk mengabadikan momen tersebut.
  • Di sebelah ruang AR, ada ruang Virtual Reality (VR), yang mensimulasikan pemandangan di sekitar gedung melalui balon udara

Saatnya untuk menuju ke museum selanjutnya, yaituuu museum mandala wangsit siliwangi.

Sayang sekali di museum ini kita tidak boleh mendokumentasikan semua koleksi jadi kita hanya mendokumentasikan koleksi tertentu saja.

Yuk, bahas sejarahnya!!!

Museum terakhir yang kita kunjungi yaitu bernama Mandala Wangsit Siliwangi. Dahulu, tempat ini pernah dijadikan markas militer dan menjadi sasaran utama serangan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) di bawah pimpinan Kapten Raymond Westerling. Museum yang terletak di Jalan Lembong 38, Bandung, ini menyimpan koleksi sisa-sisa perjuangan tentara di masa penjajahan. Terdapat koleksi aneka jenis senjata tradisional, seperti kujang, klewang, pedang bambu, dan keris. 

Selain itu, ada juga aneka senjata api dengan berbagai ukuran yang digunakan dalam masa peperangan. Awal masuk museum ini kita disuguhi dengan penayangan vidio mengenai perjuangan tentara menumpas gerakan DI/TII di Jawa Barat. 

Selain itu kami melihat adanya koleksi uang pada masa penjajahan dan di awal kemerdekaan. Uang-uang ini ditata rapi dalam sebuah bingkai yang menempel di salah satu dinding museum. Selain itu, ada pula foto-foto para mantan Panglima Divisi Siliwangi. 

Selain senjata dan barang-barang yang ada di museum ini, terdapat foto-foto yang menampilkan suasana pada masa perang dahulu. Larangan yang harus diperhatikan ketika memasuki Museum Mandala Wangsit adalah melarang untuk memotret lukisan, karena dikhawatirkan akan ada pengunjung yang tidak bertanggung jawab untuk meniru karya orang lain. "Kebijakan tersebut dilakukan untuk melindungi hak cipta,"  setelah membahas tentang sejarahnya, mari kita bahas lukisan-lukisan yang ada si museum mandala wangsit siliwangi. Lukisan ini menceritakan tentang perjuangan rakyat jawa barat.

  • Bekerja Paksa, Kira-kira tahun 1943 semasa penjajahan jepang, para pelajar menengah ke atas dipaksa harus bekerja keras membantu jepang untuk megangkut barang-barang demi kepentingan jepang peristiwa ini terjadi di stasiun kiaracondong (bandung) ketika kereta api akan menuju tanjung priok jakarta
  • Perlawanan Rakyat Tasikmalaya, Meskipun dengan pengorbanan jiwa dan raga rakyat sukamanah. Singaparna (tasikmalaya) di bawah pimpinan kyai haji zaenal mustafa berkobar semangatnya dalam melawan rezim penjajah jepang pada tahun 1944 dalam peristiwa ini, kyai haji zaenal mustafa gugur sebagai pahlawan
  • Penghancuran Escader Portugis, Dalam usaha mengusir kolonial asing dari bumi nusantara pada tahun 1527 balatentara demak pimpinan fattahilah berhasil menghancurkan eskader portugis pimpinan fransisco de sa d sunda kelapa sehingga portugis mengalami kegagalan dalam menanamkan kekuasaannya
  • Romusya, Pada tahun 1943 kekejaman penjajahan jepang terhadap bangsa indonesia, jepang mengerahkan secara paksa rakyat indonesia untuk dipekerjakan pada obyek vital dan bangunan militer mereka melaksanakan kerja paksa dengan cara kekerasan tanpa di beri makan dan minum yang cukup
  • Senjata Tajam, "senjata tajam yang pernah digunakan oleh rakyat dari daerah karawang dan purwakarta jawa barat pada masa perjuangan dalam merebut kemerdekaan ri."

Dari Museum Mandala Wangsit, kita bisa melihat benda-benda asli yang memiliki nilai sejarah, menambah ilmu serta wawasan mengenai sejarah Indonesia, cerita-cerita pada masa pra kemerdekaan, detik-detik kemerdekaan, dan pasca kemerdekaan. Dengan datang ke museum, orang tua juga bisa mengenalkan sejarah Indonesia kepada anak.

Sekian pembahasan mengenai 2 museum yang ada di Bandung, saya ucapkan terimakasih bagi yang sudah mampir membaca. Sampai jumpa lagi!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun