Lebih manjur daun pepaya atau nanas? Kalau menurut saya pribadi, nanas lebih efektif untuk membantu mengempukkan daging. Bahkan kadang kalau saya terlalu banyak menggunakan nanas/terlalu lama memarinasinya, tekstur daging setelah dimasak cenderung hancur dan ada sedikit perubahan rasa.
3.Gunakan Metode 5-30-7
Rebus daging 5 menit, matikan kompor dan tunggu 30 menit, lalu rebus lagi 7 menit. Secara mudah, begitulah implementasi teknik mengempukkan daging ini di lapangan.
Yang perlu diingat dari metode ini adalah hitungan 5 menit dimulai dari kondisi air mendidih. Begitupun metode perebusan yang 7 menit.
Saya sudah mempraktekkan cara ini dan memang efektif. Keuntungan lainnya adalah cara ini lebih hemat penggunaan gas. Cuma sayangnya, durasi masak dari mulai-makanan matang jadi terkesan lama karena ada sesi “off” selama 30 menit. Padahal kalau mau diitung-itung, sebenarnya secara efisiensi waktu ketiga teknik membuat daging empuk yang sudah disebut di atas hampir sama.
4.Masak dengan Panci Bertekanan Tinggi/Presto
Dari semua metode mengempukkan daging, cara inilah yang menurut saya paling hemat waktu.
Secara durasi paling pendek, tapi memang harus mengalokasikan waktu lebih untuk mencuci panci presto yang rata-rata berukuran lebih besar dan lebih berat dari panci biasa.
Secara tingkat keempukan yang lebih merata dan hasil akhirnya paling bisa dipertanggungjawabkan, ya dengan menggunakan panci presto ini.
Seperti kita tahu, panci presto punya mekanisme kerja yang unik dimana uap air bertekanan tinggi dimanfaatkan untuk membuat bahan makanan yang dimasak memiliki tekstur yang lembut dan empuk.
Untuk mendapatkan tekstur daging yang empuk, setidaknya butuh waktu sekitar 20-30 menit dihitung semenjak panci mengeluarkan suara mendesis dan lonceng yang berada pada tutup bergerak-gerak.
So, diantara ke 4 cara ini teman-teman bisa memilih mana yang dirasa paling mudah untuk diterapkan, demi menciptakan olahan pangan dengan cita rasa yang istimewa. Semoga bermanfaat ya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H