Mohon tunggu...
sulimah s
sulimah s Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mari kita hidup sambil melakukan hal - hal yang kita sukai. - Ooh Sehun

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengantar Jurnalistik Pekan ke-2 | KPI IAI Syarifuddin Lumajang

29 November 2022   11:32 Diperbarui: 29 November 2022   11:33 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertemuan ke-dua kami dalam mata kuliah Pengantar Jurnalistik kali ini, dilanjutkan dengan pembahasan materi dan tugas menulis.

Pak harry memulai mata kuliah dengan Do'a dan sapaan yang menyenangkan, Sebelum membahas hasil tulisan para mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Semester satu, pak harry menanyakan terlebih dahulu apa itu jurnalistik dan sejarahnya. Namun seperti biasa teman - teman malah geleng - geleng kepala untuk menjawabnya, sehingga pak harry memberikan penjelasannya.

Ujarnya,  Jurnalistik dalam bahasa prancis yaitu Du Jour dan dalam bahasa inggris yaitu Journal yang berarti hari, catatan harian, atau laporan. yang pertama kali di temukan pada zaman romawi kuno pada masa pemerintahan Julius Caesar yang pada saat itu dikenal dengan acta diurna, dan setelah itu ditemukan lah mesin ketik oleh Gutenberg.

Oleh karna itu, saya melanjutkan dengan membaca buku yang berjudul Pengantar Jurnalistik Seputar Organisasi, Produk dan Kode Etik.  Di buku itu saya memahami bahwa Acta Diurna yang kata pak harry itu adalah sebuah papan pengumuman yang berisi tentang sebuah informasi - informasi penting pada saat itu, baik itu tentang kerajaan atau hal - hal yang terjadi pada masyarakat saat itu. Dan bentuk dari dari acta diurna itu sendiri seperti batu atau logam.

Selain itu di buku tersebut, terdapat pembahasan mengenai penemuan mesin ketik oleh Gutenberg seperti yang dikatakan pak harry. Gutenberg sendiri memiliki nama panjang yaitu Johannes Gensleich Zur Laden Zum Gutenberg, mesin ketik dia temukan pada tahun 1450 M, dan hal ini merupakan mesin pertama yang ada dalam sejarah Eropa.

Seperti itulah sedikit pembahasan tentang Sejarah Jurnalistik yang saya ketahui.

Tak hanya tentang jurnalistik, pak harry juga menanyakan tentang Sejarah Lumajang.

"Jadi, disini ada yang tau kan gimana sejarah Lumajang, mosok iya orang Lumajang tapi gak tau dengan sejarah kotanya sendiri!" Ujar pak harry

Tentu saja teman - teman, malah geleng - geleng kepala lagi. karna lagi - lagi kita tidak tau tentang sejarah. OLeh kana itu saya membaca sekilas tentang sejarah lumajang, pada buku berjudul Arya Wiraraja dan Lumajang Tigang Juru : Menafsir Ulang Sejarah Majapahit Timur yang di tulis oleh Mansur Hidayat.

Dan ternyata di dalam buku tersebut terdapat nama jurnalis muda yaitu Harry Purwanto. Iya dia dosen saya, heemmm masyaAllah sekali bukan.

Di dalam buku tersebut, Nama Kota Lumajang dulu lebih dikenal dengan nama Lamajang. Dulu Lamajang merupakan salah satu bagian dari wilayah kekuasaan Nararya Sminingrat pada tahun 1177 Saka atau 1255 AD. Lamajang merupakan daerah yang dikenal akan kesuburan tanahnya, sehingga masyarakat lamajang pada waktu itu melakukan kegiatan bercocok tanam sebagai salah satu bahan pokok hidup manusia, yaitu bahan pangan.

Seperti itulah sedikit tentang Sejarah Kota Lumajang yang saya baca, pembahasan lebih lanjut akan saya bahas di lain kesempatan.

Kembali lagi ke materi dari pak harry, selanjutnya pak harry mengutip dan mengoreksi bersama isi dari tugas menulis teman - teman Kelas KPI 1 A  di Kompasiana.

Pak harry mengoreksi tugas menulis dengan jelas dan sambil bercanda, agar suasana kelas tetap semangat dan agar teman-teman tidak mengantuk.

Sedikit demi sedikit pak harry membaca hasil penulisan teman-teman KPI, sehingga ada suatu hal yang dia katakan

"Kalian mengerjakan tugas ini, jangan hanya yang penting mengumpulkan. Tetapi dari tugas ini kalian juga harus belajar sedikit demi sedikit, jika ada yang tidak di pahami silahkan baca buku. Mahasiswa itu harus kritis tidak boleh hanya tertuju pada apa yang dijelaskan seorang dosen, harus banyak - banyak membaca buku, jurnal apapun itu. Untuk menambah wawasan kalian" Ujar pak harry dengan tegas agar para teman-teman dan saya untuk lebih semangat lagi dalam belajar.

Sehingga waktunya tulisan saya untuk di koreksi. 

"Oke selanjutnya punya siapa ?" Ujar pak harry

"punya sulimah pak" Ujar putri, yang pada saat itu menjadi asisten dosen untuk pertama kalinya.

Koreksi dari pak harry untuk tulisan pertama saya di kompasiana, sebagai berikut :

1. Penggunaan tanda kutip hanya diperlukan dalam sebuah percakapan.

2. Kata Beliau, sebaiknya di ganti dengan kata Dia atau nama.

3. Jangan menggunakan kata yang tidak baku, seperti kata Nggak sebaiknya diganti Tidak.

4. Jangan menggunakan tanda seru dan tanda tanya dalam satu kata.

5. Lebih di perpanjang dan perbanyak lagi isinya.

Tidak hanya hal itu hal yang saya sukai, pak harry tidak lupa untuk memuji foto yang saya ambil di waktu pembelajaran. Sehingga hal itu membuat saya tidak patah semangat untuk menulis dan mengambil gambar lagi dengan lebih baik dan bagus.

Seperti itulah suasana kelas pada pekan ke - 2 dalam mata kuliah Pengantar Jurnalistik semester ini.

Masih banyak lagi hal yang dapat saya ambil dari pak harry waktu itu, tapi untuk kali ini saya hanya bisa membahas sampai sini saja. Terimakasih telah membaca dan sampai bertemu lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun