Rumah yang banyak menyimpan kenangan,
temapat yang sangat hangat untuk di temapati saat semua masih lengkap, ibuku bapak, dan pembantu rumah,
paeda saat in sudah lama aku tidak menempatinya aku sangat kangen banget, walau memang keluarga kami tidak harmonis, stelah ibu meninggal, dan bapak memutuskan untuk menikah lagi,.
sejak lulus sekolah dasar aku terpaksa meninggalkan rumah karena sudah tidak kuat lagi untuk bertahan , dan melihat kekerasan yang terjadi didalam rumah yang di lakukan ibu tiri, mungkin maksudnya dia mendidik itu benar, tapi cara mengasuh yang teramat kasr kepada anak yang membuatku tidak sepakat, jadi aku terpaksa memutuskan untuk meninggalkan rumah dan mencoba hidup di pesantren
pesantren sidikit banyak dapat membantuku dalm hidupku,k karena aku bertemu banyak teman, diasuh oleh kakak dan kyai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H