Mohon tunggu...
M Zoel
M Zoel Mohon Tunggu... -

masih sementara kuliah di salah satu universitas negeri di makassar

Selanjutnya

Tutup

Humor

indahnya PDKT dibanding pacaran

18 April 2012   14:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:28 997
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut saya masa-masa paling indah dalam membangun hubungan antara lelaki dan perempuan itu adalah masa-masa PDKT. Damai dan tenang. Sayangnya PDKT itu cuma sebentar masanya, karena kebanyakan orang begitu merasa cocok gak sabaran pengen ganti status jadi "in relationship"
Bayangin aja, dalam masa PDKT gak ada istilah ngambek, marah karena telat dijemput, murka karena gak dibales sms, atau merajok gantung diri karena telpon gak diangkat. Pada masa PDKT gak ada istilah sensitive (test pack yak?) apapun kesalahan diterima dengan lapang dada yang selapang lapangan bola dikali 2. Menerima segala kekurangan dan tentu aja menerima kelebihan, apa lagi kalo kelebihan uang (lumayan bisa bayar cicilan kipas angin).
Nah, karena masa PDKT yang begitu indah memabukkan ini maka orang-orang memilih untuk berpacaran. Pada fase pacaran itu sifat asli keluar sama. ngambek-ngambekan adalah jadwal wajib kalo udah pacaran. telat dijemput sewot, gak dibales sms murka. Gak ada lagi istilah mengabaikan kekurangan. Kalo ada yang kurang protes.
Yah.. itu biasanya yang terjadi.
Makanya saya begitu menyayangkan kenapa masa PDKT harus sebentar? Dan kenapa pada masa PDKT semua harus menunjukkan kesempurnaan? Dan saya rasanya malah pengen di-PDKT-in terus karena ngerasa saat PDKT lebih indah ketimbang saat pacaran, karena pacaran banyak tuntutan (padahal saya gak berbuat tindakan kriminal loh, kok dituntut?).
Yah.. itulah kenapa saya terlalu skeptis sama hubungan pacaran. Pacaran banyak ribet dan ributnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun