Selanjutnya, untuk mengatasi hambatan geografis Indonesia, J & T Express bisa menjalin sinergitas dengan fasilitas publik komersil yang memiliki koneksi dengan sistem digital, seperti mini market. Bila kantor cabang pengiriman J & T Express jauh dari lokasi pengirim; pengirim dapat menitipkan barang di minimarket yang menjadi mitra J & T Express dan menghubungi J & T Express secara 'online' dengan keterangan khusus.
Tentunya, barang tersebut dipastikan memenuhi syarat atau ketentuan khusus untuk penitipan yang akan disalurkan ke kantor pengiriman J & T Express. Melalui langkah ini, cabang-cabang J & T Express menjadi lebih mekar dan menjangkau lebih luas.Â
Untuk menjalin kemitraan yang lebih erat dengan konsumen, J & T Express perlu membuat kartu pelanggan. Para pengguna jasa logistik yang memiliki kartu pelanggan bisa mendapatkan fasilitas khusus atau apresiasi dari J & T Express. Melalui jalan ini, pihak J & T Express bisa secara berkala menyelenggarakan pertemuan dengan konsumen, outbond, pelatihan wirausaha, atau jambore khusus bagi anggota pelanggan.Â
Pengadaan sistem keanggotaan pelanggan tersebut akan menjadi jembatan J & T Express untuk menyelenggarakan pemberdayaan masyarakat atau program Corporate Social Program (CSR). J & T Express bisa memberikan bantuan berupa bimbingan, pelatihan keahlian, dan dana untuk pelanggan yang sedang mengembangkan bisnis di Era Industri 4.0. Citra J & T Express akan lebih bersinar dan meningkatkan komitmen masyarakat untuk menggunakan layanan jasa logistik. Â Â Â Â Â Â Â Â
CSR perlu diadakan J & T Express untuk menumbuhkembangkan bisnis digital di kalangan anggota pelanggan. Terobosan ini akan meningkatkan kepercayaan pegiat pebisnis (pegiat UKM/UMKM) untuk menggunakan layanan logistik J & T Express dalam pengembangan bisnis digital. Â
Tentunya, J & T Express perlu menjalin kerjasama dengan 'stakeholder' dalam penyelenggaraan CSR. Bahkan, J & T Express bisa menjalin kerjasama dengan pemerintah. Kerjasama ini terbuka lebar karena seluruh pemerintah daerah/kota di Indonesia menetapkan bisnis (UKM/UMKM) sebagai program wajib pembangunan.Â
Selain itu, staf J & T Express bisa langsung terjun ke lapangan untuk melakukan riset wirausaha potensial dan masih memerlukan bantuan pengembangan usaha. Misalnya, J & T Express mengunjungi pameran UKM/UMKM. Tidak hanya pameran UKM/UMKM di daerah, dalam pemeran UKM/UMKM di kota pun banyak wirausaha potensial yang belum mengenal atau belum tertarik mengembangkan usaha berbasis digital.
Inisiatif tersebut akan semakin mengukuhkan kontribusi J & T Express dalam pembangunan ekonomi. J & T Express tidak lagi dikenal sebagai The Best of Best Logistics Service, tetapi mitra pemerintah dan masyarakat untuk mewujudkan kesejahteraan kolektif dan mengentaskan kemiskinan berbasis bisnis digital.
Kendati demikian, tidak menutup ruang pula bagi masyarakat khususnya Generasi Millenial untuk membangun bisnis melalui inisiatif pribadi atau mandiri. Berikut langkah-langkah cantik untuk membangun bisnis di Era Industri 4.0. Â Â