Mohon tunggu...
Sulfiza Ariska
Sulfiza Ariska Mohon Tunggu... Penulis - Halo, saudara-saudara sedunia. Apa kabarmu? Semoga kebaikan selalu menyertai KITA.

Penulis penuh waktu. Lahir di Sumatera Barat dan berkarya di Yogya. Emerging Writer "Ubud Writers and Readers Festival" ke-11. E-mail: sulfiza.ariska@gmail.com IG: @sulfiza_indonesia Twitter: Sulfiza_A

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Optimalisasi Blog sebagai Ruang "Self-actualization" di Era Digital

25 Januari 2019   23:37 Diperbarui: 25 Januari 2019   23:44 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saya (memakai kemeja cokelat tanpa topi) bersama panelis

TAHUKAH ANDA? Narablog memiliki posisi yang sangat penting di Indonesia. Di tengah pusaran polusi informasi yang mengepung Tanah Air di era digital ini, narablog menghadirkan oase. Melalui blog, para narablog mencipta karya kreatif dan mendistribusikan banyak informasi berharga.

Berkat narablog, masyarakat Indonesia memiliki 'media informasi' yang demokratis. Bila dikelola dengan optimal, blog bisa menjadi ruang self-actualization yang menjembatani narablog (blogger) untuk berkarya di kancah dunia global.

Langkah Sederhana Menuju Dunia Global

Sebagai penulis sastra yang tidak menjalani pendidikan formal bidang sastra (autodidak), blog merupakan ruang self-actualization yang sangat berharga bagi saya. Di ruang digital bernama blog itulah saya mengawali proses kreatif sastra dan berjuang menjadi penulis profesional.

Ketika mengawali upaya serius menjadi penulis pada awal tahun 2000-an, saya tidak memiliki keahlian yang mumpuni. Karya-karya yang saya kirimkan ke media atau kompetisi penulisan kreatif, tidak menghasilkan apa pun selain lelah: tidak dimuat media dan tidak pula memenangkan kompetisi.

Saya sempat mengikuti workshop penulisan kreatif dan komunitas yang menetaskan penulis-penulis handal. Tetapi, semua upaya tersebut, tidak banyak membantu. Karya yang saya tulis dengan susah payah; tetap saja hanya menghasilkan lelah.

Di masa-masa miskin harapan tersebut, saya beruntung menemukan blog multiply tahun 2004. Di multiply, saya bisa mempublikasikan beragam genre karya berupa esai, kritik film, dan aneka prosa. Melalui multiply pula saya mengenal sastrawan/sastrawati handal Tanah Air. Mulai dari Helvy Tiana Rosa, Fira Basuki, dan berjejer nama-nama besar lainnya.

Di multiply terdapat pula grup penulis pemula yang berjuang untuk menghasilkan karya bermutu. Keahlian penulis pemula di grup tersebut tidak jauh berbeda dengan saya. Saya punya menyadari bahwa saya tidak berjuang seorang diri. Itu membuat saya semakin percaya diri.

Logo blog
Logo blog
Meskipun tidak memperoleh uang atau honor sebagai narablog di multiply, karya saya menjangkau pembaca yang sangat luas. Selain Indonesia; narablog yang membaca karya saya di multiply; menjangkau Jepang, Perancis, Hongkong, Singapura, Jerman, Yunani, hingga Amerika.

Selain membaca karya saya, para narablog tersebut memberi komentar apresiasi dan dukungan atas karya-karya saya. Narablog yang membaca karya saya tersebut; merupakan berkah yang luar biasa dalam karir saya sebagai penulis. Mereka berhasil membuat saya semakin produktif dan bersemangat dalam mempublikasikan karya.

Terpilihnya karya saya dalam antologi prosa berjudul Sebilah Sayap Bidadari (tahun 2010) merupakan titik terang yang paling penting dalam karir saya sebagai penulis. Karya Sebilah Sayap Bidadari merupakan perkembangan dari cerpen berjudul Bidadari yang pernah saya publikasikan di multiply. Semua keuntungan dari penjualan buku ini diniatkan untuk bantuan bagi korban bencana alam di Padang.

Buku
Buku
Dalam antologi prosa Sebilah Sayap Bidadari terdapat karya Dewi Lestari (DEE) yang dikenal dengan Supernova dan Fira Basuki yang telah melahirkan banyak karya sastra. Uniknya, karya saya yang dijadikan judul untuk kumpulan prosa tersebut.

Pengalaman ini membuat saya berpikir bahwa saya juga bisa menghasilkan karya setara dengan sastrawati atau penulis profesional tersebut. Saya pun semakin giat membaca, berlatih menulis, dan berusaha menghasilkan karya. Karya-karya pun terus mengalir.

Sayangnya, kejayaan multiply berakhir. Setelah beberapa tahun menjadi media publikasi karya bagi penulis pemula, perusahaan yang mengelola multiply menilai bahwa portal multiply tidak menguntungkan.

Meskipun demikian multiply telah gulung tikar, proses kreatif saya sebagai narablog, terus berjalan. Saya sempat menjadi narablog di blogspot, friendster, hingga aktif di kompasiana.

Pada Mei tahun 2014, saya terpilih sebagai salah seorang emering writers Indonesia dalam Ubud Writers and Readers Festival di Bali. Selain memperoleh akomodasi untuk mengikuti festival sastra internasional tersebut, karya saya diterjemahkan ke dalam bahasa inggris dan dipublikasikan dalam event sastra internasional tersebut. Selain itu, saya juga memperoleh kesempatan untuk menjadi salah seorang panelis dalam event global tersebut.

Ketika pengunguman nama-nama emering writers dalam Ubud Writers and Readers Festival disiarkan, saya berada sebuah desa di Sumatera Barat sulit sinyal telepon ataupun internet. Tidak ada wawancara antara saya dengan pihak Ubud Writers and Readers Festival. Tetapi, pihak Ubud Writers and Readers Festival bisa memilihkan dan menempatkan saya sebagai panelis pada tema yang tepat, yaitu Great Greats.

Saya (memakai kemeja cokelat tanpa topi) bersama panelis
Saya (memakai kemeja cokelat tanpa topi) bersama panelis
Dalam Great Greats, saya bersama panelis yang berasal dari New Zeland dan Australia, berbagi tentang kisah tentang proses menjadi tua dalam budaya dan kearifan lokal masing-masing. Itu merupakan wacana yang sangat saya suka, saya kuasai, dan mewarnai karya-karya yang saya publikasikan di blog.

Saya yakin, pihak Ubud Writers and Readers Festival memilihkan panel tersebut setelah mempertimbangkan konten blog saya di portal kompasiana yang memang terpusat pada 'budaya dan kearifan lokal'. Tidak mengherankan, saya bisa menjalani sesi panel dengan baik. Panel Great Greats pun terpilih menjadi salah satu hightlight dalam penyelenggaraan Ubud Writers and Readers Festival ke-11 tahun 2014.

Pada Oktober 2018, saya berhasil mempublikasikan karya tunggal berupa kumpulan cerpen berjudul Siluet Balerina. Ini menandai pencapaian 14 tahun proses kreatif saya yang berawal dari blog.

Buku kumpulan cerpen
Buku kumpulan cerpen
Pada bulan Oktober 2018 pula, saya dipercaya Badan Nasional Penanggulangan Bencana sebagai peraih Tangguh Award untuk katogori karya blog yang diikuti narablog (blogger) se-Indonesia. Award ini melengkapi perjalanan saya sebagai narablog dan terasa sangat spesial.

Plakat
Plakat
Kata 'Tangguh' pada award tersebut mengingatkan saya bahwa selalu ada harapan untuk tangguh dalam segala zona krisis. Hal inilah yang saya alami sebagai narablog yang berupaya tangguh sampai pada titik paling rendah dalam hidup saya.

Pencapaian saya memang masih sederhana dan jauh dari sempurna. Saya masih harus terus belajar lagi, lebih banyak membaca, lebih banyak berlatih menulis, serta terus mengembangkan keahlian dalam menulis. Agar saya berbagi karya lebih baik, berbagi karya lebih banyak, dan meninggalkan karya yang berarti sebelum mati.

Mengoptimalkan Fungsi Blog 

Blog bukan hanya untuk hanya untuk orang-orang yang ingin berkarir sebagai penulis profesional; tetapi juga bisa digunakan untuk mengaktualisasikan diri di bidang lain. Agar blog lebih bermanfaat, Anda perlu mengoptimalkan fungsi blog. Terdapat beberapa langkah penting dalam mengoptimalkan fungsi blog, antara lain:

Pertama, miliki visi

Narablog harus memiliki visi. Sumber: http://blog.tobsite.com
Narablog harus memiliki visi. Sumber: http://blog.tobsite.com
Visi merupakan nama lain dari impian kita. Bila seorang narablog memiliki visi, maka ia akan serius untuk mengelola blog, tidak ingin cepat puas, konsisten mengolah kreativitas bidang digital, dan terus terpicu untuk produktif mempublikasikan konten blog bermutu.

Kedua, hobi membaca

Narablog harus hobi membaca. Sumber: cantik.tempo.co
Narablog harus hobi membaca. Sumber: cantik.tempo.co
Menulis blog berarti berkomunikasi dengan menggunakan bahasa teks digital. Untuk meningkatkan kualitas konten blog, narablog harus hobi membaca. Dengan hobi membaca, keahlian dalam berkomunikasi dengan medium bahasa teks akan semakin terasah. Dengan demikin, konten digital yang dihasilkan akan lebih berkualitas.

Ketiga, membentuk dan memperluas komunitas

Salah satu komunitas narablog (blogger). Sumber: cantik.tempo.co
Salah satu komunitas narablog (blogger). Sumber: cantik.tempo.co
Agar produktif menulis dan mempublikasikan blog, narablog sebaiknya tergabung dalam komunitas narablog. Tergabung dalam komunitas akan membuat kita mengenal orang-orang yang memiliki minat yang sama. Semangat kita untuk menulis blog akan terbarukan dan semakin produktif menghasilkan karya blog.

Keempat, keluar dari zona nyaman

Untuk menghasilkan konten yang bermutu, narablog harus berani untuk keluar dari zona nyaman. Mengikuti kompetisi blog merupakan salah satu langkah yang efektif untuk keluar dari zona nyaman. Dengan mengikuti kompetisi blog, kita bisa melihat keahlian narablog lain dan mutu konten yang hasilkannya. Implikasinya, kita akan terus terpicu untuk mengembangkan wawasan dan keahlian dalam kancah digital, serta produktif menghasilkan karya blog yang bermutu. Narblog yang sulit keluar dari zona nyaman sebaiknya menyaksikan nasihat motivator Indonesia, Merry Riana, sebagai berikut:


Kelima, megembangkan keahlian di bidang teknologi digital

Gagap teknologi (gaptek) merupakan salah satu hambatan yang harus diatasi narablog. Hal ini disebabkan blog bukan sekadar teks dalam format digital semata; melainkan teks yang sebaiknya diperkaya dengan 'daya tarik digital'. Daya tarik digital dapat dilakukan untuk melengkapi teks dengan vlog, video, gambar/foto, musik (sound effect), stiker digital, dan berbagai konten inovasi digital lainnya.

Upaya untuk mengembangkan keahlian di bidang teknologi digital, narablog bisa belajar dari literatur teknologi digital atau tutorial online yang mudah kita temukan bahannya di youtube. Berikut salah satu video tutorial blog yang bisa diperoleh di youtube.


Keenam, memiliki itikad baik 

Sebagai narablog selama empat belas tahun lebih--mulai dari tahun 2004 sampai awal 2019--saya meyakini bahwa kita akan memperoleh hasil sesuai dengan apa yang kita perbuat. Inilah yang meneguhkan hati saya untuk menyatakan bahwa para narablog harus memiliki itikad baik. Itikad baik saya sebagai narablog berupa: upaya menyebarkan kebaikan dengan jalan menghasilkan karya bermanfaat dan disebarkan melalui teknologi digital (internet).

Implikasinya, saya banyak memperoleh kebaikan yang sering kali membuat saya takjub. Bila Anda menggunakan blog sebagai media penebar kejahatan, maka kejahatan pula yang akan menyongsong Anda di kemudian hari.

Kebaikan dalam surah al Isra. Sumber: www.annasindonesia.com
Kebaikan dalam surah al Isra. Sumber: www.annasindonesia.com
Oleh sebab itu, mari menjadi narablog yang memiliki itikad baik. Melalui blog kita sebarkan karya kreatif atau informasi yang bersifat progresif. Agar blog bisa menjadi ruang self-actualization yang menjadi jembatan kita untuk berkarya di dunia global.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun