Mohon tunggu...
Sulfiza Ariska
Sulfiza Ariska Mohon Tunggu... Penulis - Halo, saudara-saudara sedunia. Apa kabarmu? Semoga kebaikan selalu menyertai KITA.

Penulis penuh waktu. Lahir di Sumatera Barat dan berkarya di Yogya. Emerging Writer "Ubud Writers and Readers Festival" ke-11. E-mail: sulfiza.ariska@gmail.com IG: @sulfiza_indonesia Twitter: Sulfiza_A

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Belajar Sukses dari Jokowi

15 Januari 2019   23:20 Diperbarui: 15 Januari 2019   23:34 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu tokoh komik yang dibaca Jokowi, Doraemon, di Istana Merdeka yang 'hadir' dalam pelantikan Jokowi. Sumber: m.dreamers.id

 Kecintaan Jokowi pada bangsanya menuntun Jokowi untuk keluar dari zona nyaman sebagai pengusaha. Sebagai pengusaha yang mapan, Jokowi telah bebas finansial. Keluarganya berkecukupan dan tidak perlu sampai makan keong untuk bertahan hidup.

Namun, bila dikumpulkan, jumlah total harta yang dimiliki Jokowi tidak bisa untuk mengentaskan kemiskinan seluruh rakyat Indonesia. Untuk itulah, Jokowi berupaya menjadi Presien. Dengan jalan menjadi presiden, Jokowi bisa menetapkan kebijakan-kebijakan publik dan pemenuhan hak asasi yang terkait dengan upaya menciptakan kesejahteraan dan kemakmuran kolektif bangsa Indonesia.

Setelah meraih posisi sebagai presiden, Jokowi tetap terus keluar dari zona nyaman. Sebagai presiden. Jokowi semestinya bisa menggunakan jabatannya sebagai jalan untuk memperkaya keluarga dan dan menikmati kemewahan sebagai kepala negara. Realitasnya, Jokowi terus menerobos zona nyaman. Banyak fasilitas-fasilitas negara yang tidak digunakan Jokowi. 

Tidak sedikit kabar dari sebagian masyarakat yang menjumpai Jokowi di kelas ekonomi dalam perjalanan menggunakan pesawat. Dan, masih banyak zona nyaman presiden yang dilepaskan Jokowi. Dalam memimpin negara, Jokowi juga menyerukan dan menggerakkan seluruh sistem pemerintah untuk meninggalkan zona nyaman, sebagaimana pernyataan Jokowi pada lembaga BUMN dalam video berikut.


Bila bangsa Indonesia ingin menikmati kesejahteraan kolektif dan setara dengan bangsa-bangsa maju di dunia; maka kita harus keluar dari zona nyaman. Sebagaimana seruan Jokowi dalam pidato tahunan MPR RI tahun 2016 di Gedung Kura-kura, Jakarta: Tanpa berani keluar dari zona nyaman, kita akan terus di hadang kemiskinan. 

Seruan Jokowi ini sangat relevan dengan kemunduran Venezuela yang ditimbulkan kebijakan 'zona nyaman'. Pada pemerintahan Hugo Chavez di tahun 1999, terdapat kebijakan 'zona nyaman' berupa penyetaraan ekonomi rakyat. Kebijakan tersebut menjadi titik tolak upaya pemanjaan rakyat Venezuela dengan subsidi. 

Di masa tersebut, rakyat Venezuela menikmati kemewahan. Setelah kematian Hugo Chavez pada 2013 dan menipisnya minyak bumi yang menjadi sumber daya alam utama pengasil subsidi, bangsa Venezuela mengalami krisis ekonomi. Kini, Venezuela menjadi salah satu negara miskin. Tidak sedikit rakyat Venezuela yang mengemis untuk bertahan hidup.

Keluar dari zona nyaman memang tidak mudah. Sikap Jokowi seolah-olah mengungkapkan bahwa kita harus berhadapan dengan berbagai resiko. Tidak jarang resiko tersebut mengintai nyawa kita. Tetapi, tanpa keluar dari zona nyaman, kita tidak akan menjadi pemenang.

Kedelepan, konsisten dan integritas

Untuk sukses, kita harus konsisten dan memiliki integritas dalam perjuangan mewujudkan impian yang menjadi fokus kita. Tanpa konsisten dan integritas, kesuksesan sulit untuk diwujudkan. Berbagai macam hambatan akan selalu muncul dalam upaya untuk mewujudkan visi dan misi kita. Tidak jarang, hambatan tersebut berasal dari lingkungan kita atau orang terdekat kita.

Visi dan misi Jokowi beserta Ma'ruf Amin sebagai kandidat capres dan cawapres 2019-2024. Sumber: kricom.id
Visi dan misi Jokowi beserta Ma'ruf Amin sebagai kandidat capres dan cawapres 2019-2024. Sumber: kricom.id
Dalam menjalankan tugas negara, Jokowi telah memperlihatkan konsisten dan integritas sesuai kapasitasnya. Berbagai upaya dikerahkan lawan politiknya untuk menghentikan upayanya mewujudkan visi dan misinya. Bahkan, lawan politiknya menggunakan teknologi informasi dan agama dalam upaya menjegal langkah Jokowi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun