Disiplin merupakan kebiasaan yang wajib untuk dikembangkan untuk mewujudkan kesuksesan. Tanpa disiplin yang kuat, kita akan sulit untuk mewujudkan impian atau tujuan hidup yang menjadi visi dan misi kita.Â
Apalagi kita berada di abad teknologi yang memuntahkan banjir informasi setiap hari, sehingga fokus kita sangat rentan mengalami distraksi. Selain itu, berdasarkan penelitian yang dikutip Jack Canfield dan Mark Viktor, setiap hari otak manusia dipenuhi 60.000 pikiran. Bisa kita bayangkan bahwa fokus merupakan sesutu yang tidak mudah.
Keenam, terus belajar dan mengembangkan diri Â
Orang yang sukses tidak akan pernah puas dengan pencapaian yang telah diraihnya. Hal ini tidak berarti ketiadaan rasa syukur, melainkan hakikat kehidupan yang terus mengalami perubahan. Bila kita ingin terus mengalami peningkatan kualitas hidup, maka kita harus tumbuh dan berkembang ke arah yang progresif. Untuk itu, kita perlu terus belajar dan mengembangkan diri. Â
Meskipun telah menjadi Presiden dengan tingkat kesibukan yang sangat tinggi, Jokowi tetap menyempatkan diri untuk mempelajari hal-hal baru dan mengembangkan diri. Jokowi belajar e-sport jenis mobile legends, bahasa isyarat untuk Asian Paragames 2018, belajar menjaga ego dari paduan suara gereja, belajar bahasa Toraja, belajar tata krama politik dari Gusdur, dan masih banyak hal-hal baru yang dipelajari Jokowi
Mempelajari hal-hal baru yang positif akan membantu kita untuk terus meremajakan otak, mengembangkan kreativitas, dan mencegah kepikunan. Bila terus belajar dan tidak lelah mengembangkan diri, kita akan menjadi pribadi yang optimis dan selalu terobsesi pada solusi atas seluruh permasalahan yang kita hadapi dalam kehidupan. Â Â Â Â
Ketujuh, keluar dari zona nyaman
Bila ingin mencapai puncak kesuksesan, kita harus berusaha untuk keluar dari zona aman. Tanpa keluar dari zona aman, hidup kita bisa disebut terhenti. Bagaikan tumbuhan, manusia yang tidak keluar dari zona nyaman berarti 'mati'. Orang-orang yang mempertahankan atau senang berada di zona nyaman akan mengalami kemunduran produktivitas, menurunnya etos kerja, dan matinya kreativitas.
Sebagai negarawan yang tidak memiliki latar belakang pendidikan politik secara konvensional, Jokowi benar-benar sosok yang menerobos zona nyaman dengan cara yang luat biasa. Seandainya Jokowi mempertahankan zona nyaman, ia tentu tidak akan menjadi sasaran bully dan pencemaran nama baik. Sebab, tanpa menjadi Presiden pun Jokowi telah memiliki kehidupan yang mapan sebagai pengusaha mebel kayu.