Jokowi memiliki sasaran (goals) yang tepat dan direpresentasikan visi-misi sebagai pemimpin bangsa atau negarawan yang memiliki integritas. Nawacita merupakan bagian dari sasaran yang ingin dicapai Jokowi. Sebagian sasaran tersebut telah berhasil diwujudkan, terutama infrastruktur.
Memiliki tanggung jawab (responsibility) merupakan kewajiban orang yang ingin sukses dan menjadikannya sebagai kebiasaan. Di antara negarawan, Jokowi merupakan sosok yang bersungguh-sungguh memiliki responsibility pada kehidupannya.Â
Hal ini terlihat dari upaya Jokowi untuk memelihara hidup sederhana dan memisahkan keluarga dari politik. Selain memiliki usaha sendiri dan terpisah dari politik, anak-anak Jokowi bisa disebut tidak menggunakan fasilitas negara.Â
Meskipun menjabat sebagai presiden, Jokowi pun berupaya untuk tidak menggunakan fasilitas mewah yang diakomodasi negara untuk presiden. Tidak sedikit tugas negara yang dituntaskan Jokowi tanpa pengamanan istimewa. Hal ini memperlihatkan keberanian dalam memegang tanggung jawab atas keselamatan pribadi. Jokowi tidak pernah memperlihatkan kelelahan, ketidakberdayaan, atau pesimisme.
Agar sukses, sikap Jokowi dalam bertanggung jawab tersebut, merupakan sikap layak untuk dijadikan kebiasaan. Tanpa upaya kita untuk memiliki tanggung jawab pribadi, kesuksesan tidak akan pernah terwujud. Sebab, apa pun yang terjadi dalam kehidupan pribadi (keluarga) kita, upaya untuk meretas kesuksesan harus tetap berjalan. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
Ketiga, fokus
Di masa Orde Baru, orang-orang yang terbukti menghina presiden akan langsung dijatuhi hukuman penjara. Tetapi, di masa pemerintahan Jokowi sebagai presiden, para penghina Jokowi menjamur bagai cendawan di musim penghujan. Mayoritas para penghina tersebut bebas menyebarkan fitnah dan caci-maki. Meskipun terdapat bukti empiris dan data yang valid bahwa tuduhan tersebut merupakan rekayasa atau fitnah belaka.
Bila semua presiden yang pernah memerintah di Indonesia dijejerkan, maka Jokowi menjadi presiden yang paling banyak memikul fitnah dan caci-maki. Fitnah dan caci maki tersebut tidak hanya berasal dari oknum masyarakat awam, tetapi juga berjejer politisi yang menjadi lawan politiknya. Tidak hanya kinerja sebagai negarawan, tetapi kehidupan pribadi yang semestinya menjadi privasi, turut 'digoreng' menjadi bahan penghinaan terhadap Jokowi.Â
Kendati demikian, Jokowi terus fokus pada tindakan progresif untuk menjadikan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang mandiri dan bermartabat di mata dunia. Tidak hanya mengabaikan fitnah dan caci-maki, Jokowi tetap membina hubungan baik dengan oknum-oknum yang menyulut sentimen dan mendorong massa untuk melakukan tindakan yang berseberangan jauh dengan spektrum kemanusiaan tersebut.Â