(2)Orangtua  perlu mengembangkan keahlian dan wawasan di bidang teknologi digital.  Agar bisa lebih optimal mendampingi dan menuntun anak dalam  mengembangkan kualitas diri sesuai dengan jenis multiple intelligences yang dimiliki. Dengan demikian, orangtua bisa berkumpul dan mendekatkan  anak-anak yang memiliki ketertarikan yang sama atau memiliki jenis multiple intelligences yang identik. Dengan demikian, anak akan memiliki teman 'bermain sambil  belajar'. Dengan jalan ini, kemampuan anak dalam mengolah emosi tetap  terasah. Edukasi teknologi digital tidak membuat anak mengalami  kemunduran dalam bersosialisasi atau gangguan komunikasi sosial.
(3)  Anak usia dini cenderung aktif dan belum bisa mengontrol gerakan.  Perangkat digital sebaiknya tidak disimpan di kamar pribadi anak atapun  kamar orangtua, tetapi di ruang khusus. Agar perangkat digital terhindar  dari potensi untuk rusak dan hancur. Anak pun tidak merasa dirinya  diawasi secara berlebihan.
(4) Buatlah catatan mengenai perkembangan kemampuan dan minat anak. Melalui catatan ini, orangtua akan bisa mengindikasi jenis multiple intelligences yang dimiliki anak. Bila anak menyukai materi berupa hewan ataupun  tumbuhan; maka orangtua sebaiknya memberikan materi jenis hewan dan  tumbuhan pula. Demikian pula dengan jenis-jenis multiple intelligences yang lain. Anak semakin bersemangat mengeksplorasi diri, mengembangkan  diri, dan tetap merasakan suasana bermain. Sebab, mereka melakukan  sesuatu yang menjadi minat dan hal-hal yang mereka suka.
(5)  Orangtua dapat membentuk 'komunitas' dengan orangtua (keluarga) lainnya  dalam berbagi informasi untuk mengakomodasi pengembangan multiple intelligences melalui teknologi digital.
(6)  Ajaklah anak berdiskusi mengenai aktivitas belajar yang telah dijalani.  Anak yang sudah menulis bisa dituntun untuk menuliskan pengalaman yang  dialaminya ketika menjalani proses belajar sambil bermain dengan  perangkat teknologi digital.
(7) Perangkat teknologi digital yang tepat digunakan adalah komputer jenis desktop atau laptop.  Perangkat ini relatif lebih aman bagi anak karena memiliki bobot yang  cukup berat, sehingga tidak mudah menimbulkan kerusakan karena gerakan  anak-anak kurang terkontrol. Selain itu, kedua perangkat digital ini  lebih memudahkan orangtua
(8) Pilihlah lembaga  pendidikan komputer yang tepat bagi anak. Orangtua aktif berdiskusi  dengan tenaga pendidik atau fasilitator dalam mencermati perkembangan  anak.Â
(9) Orangtua terus memperbarui wacana dan pengetahuan dari para pakar untuk memberika edukasi yang tepat badi anak. Sebagaimana video berikut:
 Dapat kita simpulkan bahwa teknologi digital merupakan medium yang bisa kita gunakan untuk menggali potensi multiple intelligences yang dimiliki anak usia dini. Agar efektif dan efisien, edukasi  teknologi digital pada anak sebaiknya menggunakan konsep 'bermain sambil  belajar'. Materi digital yang diberikan berupa permainan edukasi  digital. Dengan demikian, anak tetap bisa bergembira dan bermain sambil  belajar dan mengembangkan multiple intelligences yang diberkahkan Tuhan.