Melalui konsep 'bermain sambil belajar' yang diselaraskan dengan jenis multiple intelligences, teknologi digital akan membantu anak dalam menggali jenis multiple intelligences dan mengaktualisasikannya. Anak pun tidak kehilangan 'hak bermain' dan bergembira dalam mengaktualisasikan diri.
Teknologi Digital dan Kesehatan Anak Usia Dini
Kesehatan  fisik dan mental anak usia dini tidak boleh diabaikan dalam upaya  mengoptimalkan edukasi teknologi digital. Sebagaimana kita sadari,  sebagian besar aktivitas dalam teknologi digital minim gerakan fisik.  Perangkat teknologi digital bukanlah benda yang digunakan untuk  aktivitas fisik, melainkan mengharuskan seseorang untuk berada pada  posisi fisik yang tetap sepanjang waktu penggunaan. Misalnya, penggunaan  laptop mengharuskan seseorang untuk duduk dalam waktu penggunaannya.
Bila  penggunaan perangkat teknologi digital tidak diimbangi dengan aktivitas  fisik, anak usia dini berpotensi besar mengalami kelainan tulang atau  gangguan kesehatan yang disebabkan tubuh berada pada posisi yang sama  dalam rentang waktu yang lama.
Dengan demikian, upaya  untuk menggali multiple intelligences melalui teknologi digital tetap selaras dengan kemampuan anak untuk beradaptasi di lingkungan realitas sosial-masyarakat.
Oleh karena itu,  selain konsep 'bermain dan belajar' dalam edukasi teknologi digital,  anak usia dini sebaiknya tetap diberikan aktivitas fisik (olahraga) dan  asupan gizi yang cukup. Agar edukasi teknologi digital tidak mengganggu  atau menghambat pertumbuhan fisik seorang anak.
Peran Orangtua dalam Edukasi Teknologi Digital bagi Anak Usia Dini
Selain  konsep edukasi dan kesehatan; terdapat pula hal-hal praktis yang perlu  diimplementasikan keluarga, terutama orangtua, dalam mengoptimalisasikan  edukasi teknologi digital, antara lain:
(1) Buatlah kesepakatan dengan anak mengenai jadwal penggunaan perangkat digital.