Mohon tunggu...
Sulfiza Ariska
Sulfiza Ariska Mohon Tunggu... Penulis - Halo, saudara-saudara sedunia. Apa kabarmu? Semoga kebaikan selalu menyertai KITA.

Penulis penuh waktu. Lahir di Sumatera Barat dan berkarya di Yogya. Emerging Writer "Ubud Writers and Readers Festival" ke-11. E-mail: sulfiza.ariska@gmail.com IG: @sulfiza_indonesia Twitter: Sulfiza_A

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Optimalisasi Budaya Literasi Lokal dalam Meningkatkan Efektivitas Komunikasi Budaya Sadar Bencana

14 September 2018   16:18 Diperbarui: 14 September 2018   17:13 1069
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bila kita cermati, relasi antara keberhasilan evakuasi Kota Kamakashi pada bencana alam gempa bumi Maret 2011 dan Simeulue pada gempa bumi disertai tsunami di Aceh pada 2004, terketak pada 'komunikasi' dalam pembentukan imaji positif terhadap bencana.

Peran cerita rakyat dalam peristiwa bencana Simeulue terindikasi kuat berupa praktik budaya sadar bencana yang dicanangkan BNPB berupa 'kenali bahanya, kurangi risikonya' menggunakan bahasa daerah dan sistem pengetahuan daerah yang lazim disebut kearifan lokal. Pelaku komunikasi, baik komunikator maupun komunikan, merupakan warga yang memiliki ikatan primordial yang sangat kuat.

Tidak mengherankan, informasi  bisa dipahami dengan mudah dan memberi stimulus psikologis, sehingga terus direproduksi dari generasi ke generasi dan membentuk kesadaran kolektif. Langkah-langkah ini merupakan teknik komunikasi yang efektif. Pada akhirnya, upaya-upaya ini membentuk imaji positif yang menumbuhkan 'sikap yang benar' dalam menghadapi bencana.

Bila kita simpulkan, bahwa 'sikap yang benar' yang perlu ditumbuhkan dalam budaya sadar bencana adalah 'imaji positif'. Imaji positif terbentuk dengan cerita rakyat. Penggunaan bahasa daerah dan tradisi lokal menciptakan efektivitas komunikasi budaya sadar bencana.

Hal inilah yang diwujudkan masyarakat Simeulue, Aceh. Cerita diangkat dari sistem pengetahuan lokal berupa latar belakang geografis, tradisi, adat-istiadat, menggunakan bahasa Aceh Simeulue.      

Cerita rakyat merupakan teknik komunikasi yang sangat efektif yang perlu dikembangkan BNPB dalam memajukan kualitas budaya sadar bencana. Tentunya, masing-masing daerah menggunakan cerita rakyat sesuai daerah masing-masing dan menggunakan bahasa daerah setempat.

Misalnya, penggunaan cerita daerah sebagai komunikasi budaya sadar bencana di Jawa, bisa menggunakan medium wayang atau kesenian ketoprak. Selain mengangkat pesan berupa pembentukan imaji positif yang menumbuhkan sikap yang benar dalam menghadapi bencana; bahasa yang digunakan adalah bahasa Jawa.

Bahasa daerah jauh lebih komunikatif karena digunakan mayoritas masyarakat setiap hari dan setiap waktu. Sementara itu, bahasa Indonesia cenderung hanya digunakan dalam kancah akademis atau ilmiah'.

Dalam konsepsi ilmu komunikasi, komunikasi budaya sadar bencana dengan menggunakan cerita rakyat dan dimplementasikan masyarakat Simeulue tersebut, memiliki sifat homophily.

Sumarno (2004) menyatakan bahwa dalam komunikasi homophily, proses komunikasi akan efektif apabila komunikator dan komunikan mempunyai derajat dan kapasitas yang sama, dalam arti bahwa status komunikator dan komunikan tidak berbeda, baik dari sisi pengetahuan, norma-norma, lingkungan sosial maupun pola kepercayaan dan pola keyakinan.

Homophily dapat pula ditujukan kepada masyarakat yang masih sederhana dalam kualitas dan struktur sosialnya. Masyarakat dalam kondisi seperti ini oleh Durkheim dikualifikasikan ke dalam "solidaritas mekanis" atau masyarakat Gemeinchaft menurut Ferdinand Tonnies.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun