Majene -- Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Kemenkumham Sulbar, Rahendro Jati menyebut bahwa dalam era digital seperti saat ini generasi muda di Majene harus berani memulai usahanya.Â
Hal tersebut disampaikan olehnya saat menghadiri kegiatan Forum Bisnis Malunda dengan tema "Yang Muda Yang Berwirausaha" di Kab Majene.
"Sebagai generasi milenial yang terbiasa dengan gadget, harus bisa memanfaatkan teknologi yang ada untuk memulai usaha" ujar Rahendro.
"Tetapi yang perlu diperhatikan adalah identitas dalam usaha yang ditandai dengan adanya merek. Saya yakin hasil produk UMKM dengan merek dikenal dan berkualitas, pasti akan mendorong konsumen untuk menggunakan produk dalam negeri yang pada akhirnya akan meningkatkan perekonomian, memperbaiki daya beli masyarakat, dan menciptakan lapangan pekerjaan," ujar salah seorang Pimti Pratama unit wilayah di bawah kepemimpinan Menkumham, Yasonna H. Laoly itu.
"Merek merupakan salah satu Kekayaan Intelektual yang dilindungi oleh negara, dengan catatan merek tersebut harus telah terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM. Fungsi merek tidak hanya sebagai tanda pengenal suatu produk tetapi juga sebagai alat promosi dan jaminan mutu suatu barang," lanjutnya
Sementara itu, di secara terpisah Kakanwil Kemenkumham Sulbar, Parlindungan mengajak Pemerintah Daerah dan Masyarakat untuk berkolaborasi bersama Kementerian Hukum dan HAM dalam memujukan UMKM.
"Kami siap berkomitmen mendukung Pemerintah Daerah untuk memajukan UMKM sesuai dengan tugas dan fungsi yang kami miliki. Kami siap untuk melakukan jemput bola melalui fasilitasi pendaftaran KI salah satunya merek yang ada di wilayah Sulawesi Barat" sambungnya. (10/7)
Hadir dalam kesempatan yang sama itu perwakilan Bank Indonesia, Dinas Perdagangan Provinsi Sulawesi Barat, Rumah BUMN Majene dan anggota DPRD Kabupaten Majene. Husail selaku anggata DPRD Kabupaten Majene menyebut bahwa Kementerian Hukum dan HAM memiliki kerja nyata yang tidak henti hentinya turun ke bawah menyampaikan informasi layanan yang bermanfaat untuk masyarakat.
