Dalam pembelajaran matematika kelas 5 materi perkalian pecahan, diharapkan siswa dapat menghitung hasil perkalian pecahan dengan benar. Akan tetapi, saat pembelajaran melalui daring, siswa kurang mampu menemukan hasil perkalian. Beberapa kurang teliti dalam menghitung perkalian pecahan.
Saya kemudian melalukan empati dan menemukan permasalahan dari kegiatan pembelajaran yang saya lalukan. Saya menemukan masalah bahwa sebagian siswa belum lancar menghitung hasil perkalian pecahan karena belum hafal perkalian dasar. Terkadang siswa dalam menemukan hasil perkalian sampai harus membuat penjumlahan berulang terlebih dahulu.
Setelah melakukan beberapa pertimbangan, akhirnya saya memilih solusi yakni dengan membuat boardgame yaitu Permainan 5M (Mengalikan Makin Mudah, Menyenangkan dan Mengasyikkan) untuk mengatasi permasalahan pembelajaran yang saya alami. Agar dalam pembuatan media boardgame dapat diselesaikan dengan baik maka dibuat terlebih dahulu kanvas rancangan media permainan 5M. Saya membuat media boardgame permainan 5M dengan memanfaatkan kertas asturo, kardus bekas susu, beberapa soal dan jawaban perkalian yang saya cetak menggunakan kertas HVS.
Setelah kanvas rancangan media permainan 5 M, alat dan bahan telah tersedia, saya membuat purwarupa sesuai kanvas rancangan media pembelajaran. Purwarupa yang sudah dibuat kemudian diujicobakan pada beberapa siswa dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Sebelum bermain, siswa diberitahu aturan permainan 5M dan siswa dimotivasi untuk menghafal perkalian terlebih dahulu agar dapat memenangkan permainan 5M. Dalam permainan tersebut siswa diarahkan untuk mencari hasil perkalian dari soal yang disajikan.
Permainan berlangsung sangat seru, selain siswa berkompetesi memenangkan permainan, siswa juga berkolaborasi saat ada teman yang melakukan kesalahan dalam meletakkan kartu hasil perkalian, mereka saling mengingatkan. Setelah permainan berakhir, siswa mengaku merasa senang dan ketagihan untuk memainkannya kembali.
Setelah uji coba, purwarupa kembali disempurnakan berdasarkan saran dari kurator. Kartu perkalian dan papan permainan yang semula polos dibuat warna-warni agar siswa makin tertarik bermain sambil belajar. Hasilnya saat Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) siswa kembali memainkan permainan 5M, dan sebagian besar siswa mengaku makin senang dan makin hafal perkalian. Selain itu, siswa juga mendapat pengetahuan mengenai cara mematuhi protokol kesehatan dengan cara 5M yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak aman, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
Setelah siswa makin hafal perkalian bilangan cacah, saya kembali mengajarkan perkalian pecahan. Sesuai saran dari teman sejawat, saya kemudian memodifikasi permainan 5M menggunakan aplikasi worksheet untuk evaluasi materi perkalian pecahan. Hasilnya sungguh menakjubkan sebagian besar siswa dapat menjawab soal dengan benar semua. "Senang sekali jika belajar matematika ada permainannya. Saya jadi makin semangat belajar matematika", ucap salah satu siswa yang merasa sangat menyukai kegiatan belajar sambal bermain.
Dengan demikian dapat saya simpulkan, media boardgame permainan 5M dapat menyelesaikan masalah pembelajaran yang saya alami. Saya yakin jika semua guru hebat melakukan pembelajaran dengan hati yang tulus ikhlas maka akan lahir siswa-siswi hebat generasi penerus bangsa. Hidup Guru Hebat Indonesia!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H