Mohon tunggu...
Sulastama Raharja
Sulastama Raharja Mohon Tunggu... -

Lahir dan besar di Klaten, menyelesaikan SMA dan kuliah di Jogja. Saat ini menjadi buruh di salah satu perusahaan minyak di Riau. http://sulastama.wordpress.com http://kulineronline.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menikmati Secangkir Kopi dan Roti Bakar KimTeng

7 November 2009   18:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:25 1647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

bubur ayam
bubur ayam
Bubur Ayam

Bubur ayam pesanan saya datang tak lama kemudian. Bubur ayam di sini sedikit berbeda dengan bubur ayam Bandung di jln Ronggowarsito maupun Pasar Rumbai karena bubur ayamnya agak encer. Di dalam buburnya ada telur setengah matang dan di atasnya ditaburi dengan suwiran ayam, seledri dan bawang goreng. Bubur ayam ini disajikan dengan semangku cakwe. Saya pun kemudian menikmati sarapan pagi dengan bubur ayam ini, rasanya enak.

ceker
ceker
Ceker

Pesanan saya yang lain adalah ceker. Ini merupakan makanan yang baru pertama saya temui, biasanya saya makan ceker goreng atau  peyek ceker. Ternyata ceker yang dimasak seperti ini enak juga, kalau ke sini lagi mungkin saya akan memesan ceker ini lagi.

mie ayam
mie ayam
Mie Ayam Jamur

mie goreng
mie goreng
Mie Goreng

lumpia udang
lumpia udang
Lumpia Udang

Saya juga sempat menikmati lumpia udang. Menurut Hery, rasa lumpianya sangat enak, sedangkan menurut saya lumpianya juga enak, cocok buat cemilan.

menikmati
menikmati
Menikmati

Setelah selesai makan, kami pun kemudian membayar sarapan pagi kami. Untuk makan berempat sampai kenyang [kalau tidak dibilang kekenyangan], kami cukup membayar 143 ribu rupiah. Sekilas relatif mahal kalau dibandingkan dengan kedai kopi yang lain, namun terasa sepadan kalau melihat kelezatan makanan, kecepatan pelayanan  dan kenyamanan suasana  serta nama besar Kimteng. Pelayanan lumayan cepat karena pembagian tugas, ada yang menerima order , tukang hitung sampai tukang bersih bersih . Sedangkan kenyaman suasana di dukung oleh perluasan kedai yang dulunya dua pintu menjadi 3 pintu, sehingga pengunjung tidak terlalu sesak, riuh dan penuh asap rokok seperti sebelumnya.

Pada hari kerja banyak pembeli dari kalangan pemda dan menggunakannya sebagai tempat diskusi bisnis dan politik. Bagi pecinta kuliner rasanya sayang kalau di Pekanbaru sampai melewatkan kesempatan singgah di Kedai Kopi ini. [kom09]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun