Makanan Bergizi untuk Kesehatan                   Â
Makanan bergizi menjadi pilar penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita terjebak dalam pola makan tidak seimbang, yang dapat berakibat negatif pada kesehatan. Makanan bergizi umumnya terdiri dari karbohidrat kompleks, protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral. Karbohidrat kompleks, seperti nasi memberikan energi yang tahan lama.
Sementara itu, protein dari sumber nabati seperti tahu dan tempe, serta sumber hewani seperti ikan dan ayam, sangat penting untuk pertumbuhan dan perbaikan sel.
Lemak sehat, bisa ditemukan dalam alpukat, kacang-kacangan, dan minyak zaitun, mendukung fungsi otak dan kesehatan jantung. Selain itu, sayuran dan buah-buahan serta susu yang kaya akan vitamin dan mineral, dapat membantu meningkatkan sistem imun dan menjaga kesehatan kulit.
Mengenal Program Makan Bergizi GratisÂ
Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan program inisiatif pemerintah Indonesia terpilih tahun 2024 yang memiliki tujuan untuk menyediakan makanan sehat dan bergizi kepada balita, anak sekolah, santri, ibu menyusui dan kelompok rentan lainnya. Di beberapa negara juga telah menjalankan program serupa dengan nama berbeda. Di Amerika Serikat, National School Lunch Act; di Jepang dengan nama Gakko-Kyushoku, Schulessen di Jerman dan beberapa negara lainnya[1].
Ringkasnya target capaian MBG ini untuk siswa dan santri tak lain untuk meningkatkan pertumbuhan berat badan 0,37 kg/tahun dan tinggi badan 0,54 cm/tahun, diharapkan  dapat meningkatkan partisipasi siswa di sekolah sebesar 10%. Untuk balita dan ibu hamil, guna menurunkan stunting dan mengurangi tingkat kematian bayi.
Yang menarik dimensi manfaat dari program MBG ini adalah untuk kesejahteraan masyarakat dan pembangunan yang inklusif berupa peningkatan kapasitas ekonomi, pengurangan kemiskinan, peningkatan kesehatan anak, peningkatan kesehatan gender dan peningkatan kemampuan akademik.
Penyedia Sepiring Makanan Bergizi
Program andalan pemerintah terpilih ini juga telah dianggarkan sebesar 71 triliun dengan menunjuk Badan Gizi Nasional sebagai pelaksana teknis[2] Program MBG sudah pasti melibatkan lintas sektor dan stakeholder[3] terutama pelaku di ekosistem hulu hingga hilir pangan. Yang mana penyedia sepiring makanan bergizi tak lain adalah petani, peternak juga nelayan. Mereka tentu akan merasakan dampak dari program ini. Petani sebagai penyedia beras, sayur-sayuran hingga rempah yang dibutuhkan untuk memasak. Selain itu, ada buah-buahan yang juga berasal dari petani. Peternak berperan dalam menyediakan stok daging ayam, sapi dan telur juga susu. Nelayan sebagai pemasok ikan maupun hasil laut lainnya.
Ketersediaan bahan pangan yang menjadi sumber makanan bergizi gratis perlu melibatkan petani, peternak dan nelayan lokal. Program ini akan menjadi solusi terhadap ketidakserapan hasil panen petani, peternak maupun nelayan di daerah tertentu pada masa produksi tertentu.
Sepiring makanan bergizi gratis diharapkan tidak hanya mengenyangkan tetapi juga mensejahterakan. Harapannya pemerintah, bukan sekadar membeli produk hasil pertanian, peternakan maupun perikanan tetapi juga perlu memperhatikan keberlanjutan dari ketersediaan bahan pangan yang dibutuhkan.
Caranya bagaimana? Dengan memberikan perhatian penuh pada para penyedia bahan pangan yakni petani, peternak dan nelayan. Memberikan dukungan modal untuk budidaya, bantuan sarana produksi, subsidi bibit dan pupuk hingga menjamin stabilitas harga saat panen.
Sehingga program MBG ini tidak hanya berdampak bagi penerima sepiring makanan yakni balita, anak sekolah, santri, ibu menyusui saja, tetapi juga merambah pada peningkatan kesejahteraan masyarakat yang menjalankan profesi sebagai peternak, petani dan nelayan. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H