Mohon tunggu...
Sulasmi Kisman
Sulasmi Kisman Mohon Tunggu... Administrasi - Warga Ternate, Maluku Utara

http://sulasmikisman.blogspot.co.id/ email: sulasmi.kisman@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Catatan 4 MDPT: Novelty dan Vuca?

14 November 2022   18:10 Diperbarui: 14 November 2022   18:14 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri [2022] Jakarta

"Menyikapi novelty sangat beragam. Untuk mencapai novelty itu perlu adanya proses. Dalam proses itu sebenarnya akan menghasilkan beragam novelty.  Namun harapannya, satu disertasi satu novelty. Sehingga perlu diramu kembali beberapa poin kebaruan itu ke dalam satu kalimat lugas dan bernas. The main novelty, one statetment for one disertation". Penyampaian salah satu Profesor yang juga bertugas selaku perwakilan Rektor di salah satu sidang promosi. 

Namun pun langkah lebih baiknya novelty yang lugas itu disanding dengan kebermanfaatan atau impact bagi masyarakat. Novelty yang dikemas dengan kreatif dengan metode yang tepat guna akan menjawab ketidakpastian yang dihadapi masyarakat-semakin bernilai solutif. Sehingga seperti misalnya pada penelitian pak Iyep Komala yang dapat menjadi solusi pada peternakan sapi perah di pedesaan dengan tetap memperhatikan iklim dan lingkungan, dengan pola penerapan produksi hijau di pedesaan. Atau pada penelitian pak Benny yang menemukan bahwa pemberian tepung kunyit dan triptofan memberikan dampak penurunan kejadian kanibalisme. Yang mana kematian atau mortalitas merupakan penyebab dari penurunan minat pegembangan ikan baung padahal peluang pasar cukup baik. Harapannya semua hasil riset atau penelitian di perguruan tinggi dapat menjawab permsalahan yang dihadapi oleh masyarakat.  

Di ruang sidang, dari kejauhan terlihat bulir air mata mengalir. Di sudut yang berbeda pimpinan sidang menyampaikan cacatan terakhir. Butir-butir kebaruan disertasi perlu dipromosikan dan didiskusikan oleh pelbagai Guru besar yang termasuk dalam komisi pembimbing dan penguji. 

Beberapa menit setelahnya suasana hening.: "Ucapan selamat disampaikan pada  promovendus, keluarga, pembimbing dan penguji dan ketua prodi dan dekan. Gelar doktor adalah gelar tertinggi yang diberikan suatu lembaga pendidikan tinggi formal. Walaupun nantinya menyandang gelar tertinggi diharapkan untuk selalu terbuka untuk menerima saran untuk perbaikan dan selalu proaktif mencari informasi tentang ilmu yang ditekuni. Didepan hadirin semua, telah ditunjukkan kepada hadirin semua kebahruan dan keunggulan dalam disertasi saudara sebagaimana telah diungkapkan oleh ketua komisi pembimbing. Hal ini, menunjukkan kepada kita semua bahwa sesuatu yang direncanakan, dilaksanakan, dianalisis dan dibahas secara sistematis dengan metode ilmiah yang shahih akan menjawab berbagai pertanyaan dan sanggahan dari berbagai proses ujian yang telah dijalani."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun