Mohon tunggu...
Sulasmi Kisman
Sulasmi Kisman Mohon Tunggu... Administrasi - Warga Ternate, Maluku Utara

http://sulasmikisman.blogspot.co.id/ email: sulasmi.kisman@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Catatan 4 MDPT: Novelty dan Vuca?

14 November 2022   18:10 Diperbarui: 14 November 2022   18:14 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri [2022] Jakarta

Intermezzo

Janji doktor baru yag diwisuda di Freiburg University, Jerman

"Senat Universitas telah memutuskan menganugerahkan kepada anda gelar Doktor Sains. Hal itu adalah suatu kehormatan yang membawa suatu kewajiban. Kewajiban itu adalah untuk selalu setia mempertahankan kebenaran ilmiah, pantang tergoda untuk menekan atau memalsu kebenaran ini, apakah dibawah tekanan ekonomi atau politik. Sejiwa dengan ini saya selaku Ketua Senat, mengulurkan tangan saya kepada anda dan meminta anda berjanji untuk menjaga kehormatan yang telah dianugerahkan Senat kepada anda ini dari segala macam noda yang mencemarkan dan tanpa terpengaruh oleh pertimbangaan-pertimbangan lain, selalu mencari dan memberikan kesetiaan anda, hanya kepada kebenaran".

Hanya kepada kebenaran--Ini adalah sepenggal kalimat terakhir yang merupakan permintaan filsuf, Immanuael Kant kepada Doktor yang baru saja diwisuda untuk berjanji bersetia kepada kebenaran.

Pada beberapa menit selang dari presentasi hasil riset sering didengar dengan jelas bagaimana penekanan promovendus atau promovenda tentang kebaruan penelitian. Ada beberapa yang mendeskripsikan dalam bentuk kalimat saja. Ada pula beberapa yang menuangkannya ke dalam poin-poin karena berhasil menemukan banyak hal-hal baru sepanjang jalan perjuangan risetnya.

Satu yang dapat dikutip dari sidang promosi Bapak Benny Heltonica yakni "pemberian fitoestrogen menggunakan tepung kunyit dan kurkumin dapat menurunkan konsentrasi estradiol plasma tubuh dibawah 1 ng mL-1 dan menyebabkan penurunan kanibalisme pada ikan baung."

Dan pada sidang pertama oleh pak Iyep Komala yang memaparkan kurang lebih empat kebahruan yakni: panduan GDFP (Good Dairy Farming Practice)  yang diperbaiki sesuai dengan kondisi pandemi covid-19; Jalur tataniaga susu yang efisien pada peternakan sapi perah rakyat; rumusan strategi pengembangan peternakan sapi perah rakyat berdasarkan panduan GDFP yang telah diperbaiki dan perbaikan tatalaksana pemerahan dengan aplikasi ekstrak daun sirih dan bakteriosin untuk mencegah mastitis. 

Dan berbagai kebaruan lainnya dari berbagai macam bidang keilmuan yang kesemuanya sangat bermanfaat bagi pemajuan ilmu pengetahuan. Adapun kebaruan-kebaruan itu mucul dari proses kreatif pra penelitian hingga penelitian dan mendapatkan hasil serta proses pengolahannya.

Ada Apa dengan VUCA? 

Mari kita lihat kembali defenisi VUCA. VUCA adalah akronim dari empat kata yakni Volatility, Uncertainty, Complexcity dan Ambiguity. Ringkasnya VUCA adalah kondisi dimana perubahan terjadi begitu cepat, tidak pasti, kompleks dan ambigu yang disebabkan karena transformasi digital dan teknologi.

Eksistensi VUCA semakin masif saat masuk pada era disrupsi dan pandemi Covid-19 merebak. Kondisi PPKM, PSBB hingga lockdown di berbagai daerah juga menjadikan ketidakpastian pada berbagai sektor lain dalam kehidupan keseharian. Ketidakpastian ini berlangsung hingga new normal bahkan hinga kini saat telah bebas dari pandemi.

Untuk lebih konkrit mari kita lihat kasusnya pada peternakan ayam broiler di wilayah Indonesia Timur. Rata-rata bahan baku produksi peternakan ini sebagian besar diambil dari wilayah Jawa. Day Old Chicken (DOC) atau bibit ayam umur sehari, pakan ternak komersil, vitamin dan suplemen pertumbuhan tubuh lainnya diproduksi di pulau Jawa atau Sulawesi. Saat pandemi, dalam hal ini saat adanya kebijakan PPKM dan PSBB hingga lockdown secara otomatis menghambat bahkan memutus rantai distribusi bahan baku tersebut sehingga produksi di wilayah Timur Indonesia mmengalami kehambatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun