Mohon tunggu...
Sulasmi Kisman
Sulasmi Kisman Mohon Tunggu... Administrasi - Warga Ternate, Maluku Utara

http://sulasmikisman.blogspot.co.id/ email: sulasmi.kisman@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Catatan 2 MDPT: Mengenal Problem Based Learning

13 Oktober 2022   19:28 Diperbarui: 13 Oktober 2022   19:34 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pelaksanaan Workhop [dok, IPB-ipb.ac.id]

Tidak ada yang banyak berubah disini. Nuansanya masih sama seperti kurang lebih tujuh tahun lalu. Ada beberapa hal baru yang terlihat: mural yang mewarnai dinding di sudut gedung, beberapa tempat cuci tangan otomatis di setiap lantai dan water station, fasilitas yang sangat penting untuk menghilangkan dahaga. Selebihnya, sama! Kebingungan dalam mencari ruangan masih saja dialami sebab gedung kampus ini berbentuk limas--sambung menyambung menjadi satu.

Berkunjung lagi ke Departemen

Departemen IPTP (Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan) adalah salah satu departemen di Fakultas Peternakan yang memiliki beragam fokus riset. Ada terkait dengan aplikasi genetik konvensional dan molekuler dalam pemuliabiakan ternak, pertumbuhan dan perkembangan tubuh ternak, teknik budidaya dan tata laksana manajemen ternak perah meliputi daya adaptasi dan heat tolerance, penanganan pascapanen ternak daging, kerja dan aneka ternak meliputi evaluasi ternak, karkas dan daging.

Ada tentang sistem peternakan terpadu, eksplorasi aneka ternak, budidaya dan diversifikasi serta kesejahteraan ternak unggas, pengembangan teknik penanganan dan pengolahan hasil ikutan dan limbah peternakan. Selain itu juga ada tentang pengembangan teknik penanganan dan pengolahan hasil ternak perah, ternak unggas dan ternak pedaging; tentang komponen biotik hasil ternak untuk peningkatan nilai tambah hasil ternak.

Foto di Departemen IPTP [dokpri, 2022]
Foto di Departemen IPTP [dokpri, 2022]

Dalam program Magang Dosen Perguruan Tinggi, para peserta disebar ke beberapa departemen di lingkup IPB University. Saya salah satu yang beruntung bisa memiliki kesempatan kembali belajar di IPTP.

Disini saya juga diberi kesempatan membangun komunikasi dengan Dosen Pembimbing untuk menyiapkan proposal penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Prof. Asep Gunawan merupakan dosen pembing magang yang juga adalah dosen pembimbing pertama saat kuliah. Kembali belajar lagi, akan menjadi pengalaman sangat mengesankan.

Mengikuti Workshop

Setelah 04 Oktober serah terima di gedung Andi Hakim Nasution, hari ini kembali ke Departemen. Tepat pada pukul 10.00 WIB menuju Departemen untuk memberikan plakat dari kampus kami. Alangkah senangnya di hari pertama diberikan kesempatan mengikuti Workshop Penyusunan RPS Mata Kuliah berdasarkan Problem Based Learning.

Penyerahan Plakat [dokpri, 2022]
Penyerahan Plakat [dokpri, 2022]

Problem based learning menurut Savery (2006) yakni suatu strategi pembelajaran yang memberdayakan siswa/mahasiswa untuk melakukan penelitian, mengintegrasikan teori dan praktik serta mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan sebuah solusi praktis atas suatu permasalahan tertentu. Problem based learning terkadang sering disamakan dengan project based learning. Namun sebenarnya secara akronim dibedakan yakni PBL dan PjBL.

Problem based learning memiliki karakteristik student-centered; dapat diselesaikan dalam waktu yang pendek (singkat) atau tidak terlalu lama; kegiatan dimulai dengan sajian masalah yang harus dipecahkan atau dipelajari lebih lanjut oleh siswa/mahasiswa. Masalah yang disajikan seringkali dibingkai dalam skenario atau format studi kasus.

Sementara pembelajaran yang berbasis proyek adalah pembelajaran yang mencakup  kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Hasnawati (2015) menjelaskan bahwa penekanan pembelajaran terletak pada aktivitas-aktivitas siswa/mahasiswa untuk menghasilkan produk dengan menerapkan keterampilan meneliti, menganalisis, menciptakan hingga mempresentasikan produk pembelajaran berdasarkan pengalaman nyata.

Hasil proyek berupa desain, skema, karya tulis, karya seni, karya teknologi/prakarya dan sebagainya. Harapannya siswa/mahasiswa dapat bekerja sama secara mandiri maupun berkelompok dalam mengkonstruksikan produk yang nyata.

Pemateri yang dihadirkan diantaranya Dr. Aprihatiningrum Hidayanti, S.Psi. M.M, salah satu dosen Sekolah Tnggi Manajemen PPM dan Prof. Irma Isnafia Arief, Prof. Niken Ulupi dan Dr. Zakia Wulandari. Ketiganya merupakan dosen di Departemen IPTP IPB University.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Prodi Teknologi Hasil Ternak IPTP merupakan rangkaian dari Workshop Penyusunan RPS Mata Kuliah berdasarkan problem based learning. Adapun tujuannya agar capaian yang dicantumkan pada Rencana Pembelajaran Semester sesuai dengan problem based learning.

Ruang lingkup materi yang disampaikan meliputi pengenalan LMS dan desain RPS dengan menyesuaikan PBL serta belajar menulis kasus bisnis berdasarkan problem based learning sebagai implementasi MBKM.

Mengenal Penulisan Kasus Bisnis

Beberapa item materi disampaikan saat awal pembukaan kegiatan yakni mengajar dengan menggunakan kasus; RPS berbasis PBL, penilaian, penyusunan kasus bisnis dan penyusunan teaching notes. Materi ini disampaikan dengan sangat menarik oleh dosen Sekolah Tinggi Manajemen PPM ini.

Sebelum masuk pada substansi, Dr. Aprihatiningrum menyampaikan tentang "tokoh bersih sehat" yang merupakan salah satu usaha pijit di Jakarta yang telah berstandar ISO. Berdasarkan hasil telusur dari beberapa informasi bahwasanya usaha ini merupakan usaha yang sudah lama didirikan, sejak 1983.

Pemaparan materi dari Dr. Aprihatiningrum
Pemaparan materi dari Dr. Aprihatiningrum

Untuk menghasilkan satu tulisan kasus bisnis perlu adanya wawancara mendalam (indepth interview) yang dilakukan beberapa kali. Belum lagi untuk menuliskannya diperlukan kepiawaian. Mengikuti pemaparan pemateri semacam membawa saya ke labirin sastra. Namun tentunya semuanya bisa dicoba.

Tidak mudah, pembelajaran melalui kasus itu. Didalamnya tersirat high order thinking skill. Sebagaimana beberapa hal yang diperlukan dalam sebuah pembelajaraan berupa motivasi membaca, pemahaman bahwa pembelajaran merupakan proses, penerapan falsifiable theory (Karl Popper), story telling pengalaman orang lain dan pemahaman akan visual yang memiliki ketajaman daripada audio.

Pembelajaran melalui kasus cukup penting untuk membangun pengetahuan yang berlandaskan kaidah ilmiah. Kasus bisnis yang dibuatkan diharapkan dapat memicu knowledge discoveries. Disini siswa/mahasiswa diharapakan dapat melakoni"bermain peran". Yang mana proses bermain peran diyakini mampu menciptakan pengalaman yang bertahan dalam jangka panjang.

Hal ini senada yang disampaikan narasumber bahwa pertimbangan utama dalam menulis kasus yakni target audience dimana perlu dipertimbangkan struktur bahasa yang digunakan; tingkat kompleksitas yakni bagian keseimbangan antara drama dan pro-kontra; pertimbangan tokoh utama yang dijadikan aktor dan aktris dalam kasus. Selain itu perlu dipertimbangkan juga learning objectives (wisdom), akses terhadap data baik primer dan seunder, kemungkinan memperoleh release statment dan hak cipta.

Di pertengahan jalan saya mengingat lagi pemaparan beberapa penulis yang saya temui di acara Workshop Kepenulisan akhir bulan lalu. Kita harus memperhatikan dengan matang struktur narasi, baik di awalan, peralihan dan pungkasan dalam penulisan cerita. Satu yang paling saya ingat, "strukturisasi dengan waktu agar lebih memikat," selanjutnya mba Windy salah satu penulis yang konsen pada cerita perjalanan menjelaskan "kerangka waktu memang penting tetapi tidak harus kronolgis". Saya perlu belajar lagi!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun