Koin IPB di dekat Graha Widya menjadi kenangan beberapa tahun lalu saat memakai toga. Nuanasa akademik yang bersahaja saat di LSI, keguyuban di Laboratorium Genetika membawa semangat baru saat kembali lagi ke sini, di Kampus Dramaga-Kota HujanÂ
Menuju Kampus Dramaga
Tak terasa sudah menjalani dua bulan berkegiatan online di IPB University dalam Program MDPT (Magang Dosen Perguruan Tinggi). Kini kami diajak melewati garbarata, terbang ke Soekarna Hatta dan melanjutkan perjalanan ke Kota Hujan. Belajar tentu bisa dilakukan dimana saja tetapi ada sensasi berbeda ketika langsung melihat prosesnya. Pengalaman akan menjadi momen berharga sekaligus guru terbaik dalam kehidupan. Ceritanya tentu dapat dibagikan kepada siapa saja.
Tepatnya 03 Oktober 2022 kami 21 peserta MDPT IPB University dijemput di Kampus Baranangsiang. Kampus ini adalah kampus pertama IPB, diresmikan oleh presiden pertama Republik Indonesia. Letaknya persis di tengah kota Bogor. Sangat sejuk, terdapat beberapa pohon yang rindang. Di sekeliling pohon tersedia beberapa tempat duduk. Ada kursi dan meja dari beton, sebagiannya sudah agak retak, mungkin usianya serupa usia kampusnya, sejak 1960-an.
Jika menilik sejarahnya, IPB merupakan pecahan dari Universitas Indonesia. Ada lima fakultas yang ada di kampus Bogor yakni Fakultas Pertanian, Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas Perikanan, Fakultas Peternakan dan Fakultas Perikanan. Wajar saja hingga saat ini banyak yang menyebutkannya sebagai salah satu perguruan tinggi kiblatnya Pertanian Indonesia.
Sebagian dari peserta mungkin masih belum berkenalan secara langsung tapi paling tidak kita sudah benar-benar saling mengenal nama, sejak kegiatan online dimulai satu Agustus lalu. Sebelum panitia dari Direktorat SDM memberikan aba-aba untuk kumpul dan berfoto bersama, kami disuguhkan ayam bakar khas Jawa Barat. Ada ayam bakar plus lalapannya. Yang paling khas adalah daun mint, rasa segarnya sensasional.
Kami memutuskan berangkat ke Kampus Dramaga pukul 13.30. Pak sopir yang tidak sempat saya tanyakan namanya kekeh untuk bersegara. Bogor memang susah ditebak, bukan hanya cuaca tetapi juga lalu lintasnya. Saat siang, dari Baranangsiang mungkin bisa memakan waktu lebih dari sejam menuju Dramaga saat macet. Pak sopir yang lebih satu dekade mengantarkan pulang pergi pegawai dan dosen IPB sangat menghindari kemacetan.
Saat sampai di depan stasiun kereta dua teman kami masuk ke dalam bus dan perjalanan pun dilanjutkan. Dramaga merupakan salah satu kabupaten di Kota Bogor. Saat kuliah banyak sekali para mahasiswa yang juga memilih tinggal di arah Dramaga menuju Ciampea, satu alasannya: menghindari kemacetan.Â
Tinggal di Kota mengajarkan arti berharganya waktu dan kesempatan. Kita harus gerak cepat, sigap "sat set, sat set." Sat set, sat set istilah teman-teman MDPT meniru pesan salah satu Profesor saat materi online.
Perjalanan menuju Wisma di Kampus Dramaga berjalan mulus. Tidak macet. Tidak seperti biasanya. Kurang lebih tiga puluh menit kami tiba di Wisma Landhuis yang terletak di Jalan Tanjung No.4. Pohon-pohon di sekitar wisma menjulang tinggi. Ada pohon kayu putih hingga beringin sepertinya hehe...
Beberapa bangunan di IPBÂ University memang merupakan bangunan peninggalan Belanda. Sebelumnya kamar-kamar tamu ada di gedung bagian depan wisma tamu Landhuis ini. Hanya saja sekarang ini sedang disiapkan menjadi gedung Museum Pertanian IPB University. Letak wisma cukup strategis, misalkan saya yang penempatannya di Fakultas Peternakan, jalan kaki 10 menit saja sudah sampai.
Serah Terima Dosen Magang
04 Oktober 2022, pagi-pagi sekali setelah sarapan kami menuju gedung Rektorat. Pukul 10.00 acara serah terima Dosen Magang oleh Direktorat SDM IPB University yang juga dihadiri oleh Rektor IPB University. Sebelumnya setelah sarapan kami ikut foto bersama di depan wisma.
Pihak SDM menyerahkan sekitar 16 buah sepeda untuk digunakan para peserta magang. Luasan kampus yang cukup besar akan sulit jika ditempuh dengan jalan kaki saja. Sepeda bisa menjadi transportasi alternatif selain bus kampus. Â
Ruang senat akademik menjadi lokasi serah terima. Ruangan di lantai 6 gedung Andi Hakim Nasution ini sangat instagramable. Desain interior yang up to date menambah keasriannya. Nuansa kayu di beberapa sudut ruangan menjadikan ruangan pertemuan ini semakin estetik.Â
Beberapa kali teman-teman bergantian untuk take foto. Setiap kita punya cara berbeda untuk bahagia. Beberapa diantara kita bisa bahagia dengan cara-cara sederhana. Berswafoto misalnya--mudah, murah dan bahagia.
Sebelum acara dimulai, Wakil Rektor I IPB University memberikan sedikit pengantar tentang Program Magang Dosen di IPB University. "IPB sudah lama sekali menjadi Perguruan Tinggi Pembina untuk Program ini. Kurang lebih hampir dua dekade.
Ada enam perguruan tinggi yang menjadi PT Pembina sejak dulu yaitu IPB University, ITB, UNPAD, UGM, UNAIR, UNESA". PTN Pembina merupakan pelaksana kegiatan magang yang mana peserta magang menimba ilmu. Peserta diharapkan dapat belajar terkait tata kelola pendidikan tinggi yang diterapkan PT Pembina.
Direktur SDM juga menjelaskan rangkaian kegiatan program magang dimana para peserta dapat leluasa mempelajari tri dharma perguruan tinggi di PT Pembina, bagaimana PT Pembina dapat menjalin kerjasama dengan mitra, disini para peserta juga dapat lebih mendalami pengalaman PT Pembina dalam mengadopsi kebijakan MBKM serta dapat dengan mudah menjalin networking antara pembimbing dan sesama peserta. Kesempatan emas di kampus terbaik, teruslah belajar!
Yang terpenting, peserta magang dapat melakukan pengembangan diri dengan melihat apa yang ada di PT Pembina. Terkadang kepekaan kita perlu dipertajam untuk mengenal dan mendalami hal-hal baru yang mungkin baru terlihat. Kita mungkin hanya bisa mengadaptasi bukan untuk meniru mentah-mentah. Menjadi diri sendiri tentu akan lebih baik. Tumbuh dan berkembanglah!
Ini senada dengan yang disampaikan Pak Rektor, Prof Arief Satria bahwasanya untuk menjadi dosen tangguh kita perlu memusatkan pada diri sendiri. Orientasi maupun paradigma harus selalu maju kedepan dan terus berkembang. Dosen yang baik harus selalu semangat. Pusat pikiran kita jangam berpusat pada masalah. Jika perlu, jadilah pemberi solusi bagi orang lain, masyarakat dan diri sendiri pada khususnya.
Magang Dosen Perguruan Tinggi harusnya dimanfaatkan dengan baik oleh para peserta yang berasal dari seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia. Pak Rektor juga menyempatkan melakukan absensi pada para peserta. Beberapa diantara kami terkesima, saya salah satunya.Â
Berkenalan adalah cara mujarab untuk mencairkan suasana. Tentu bagi kami terutama saya yang sedari awal agak nervous saat bertatap muka dengan Pak Rektor. "Aditia Ginantaka Universitas Djuanda; Ady Jufri Universitas Sulawesi Barat; Alismi M. Salanggon Sekolah Tinggi Perikanan dan Kelautan Palu, Arief Rahmawan Universitas Darussalam Gontor, Arnati Wulansari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Baiturrahim; Arniana Anwar Universitas Papua; Asrirawan Universitas Sulawesi Barat; Bela Putra Universitas Muara Bungo; Eka Rahmi Universitas Al-Muslim; Elvin Desi Martauli Universitas Quality Berastagi; Erwin Prasetya Toepak Universitas Palangkaraya; Eva Maya Sari Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong; Ilham Martadona Universitas Tamansiswa; Kiagus Muhammad Zain Basriwijaya dari Universitas Samudra; Muh. Shofi dari Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri; Pamona Silvia Sinaga Universitas Nusa Cendana; Puji Muniarty Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bima; Sulasmi Universitas Khairun; Syafruddin Universitas Samawa; Trisnawaty Ar Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang dan ditutup dengan Widya Lestari dari Labuhanbatu," begitu sebut Pak Rektor.Â
Di sela-sela nama disebutkan kami menjawab hadir sembari berdiri dan memberikan salam dengan mendekapkan kedua telapak tangan.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Kemendikbudristek Ditjen Dikti tahun 2022 ini mengharapkan luaran masing-masing satu proposal penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang siap diikutsertakan dalam hibah kompetitif nasional tahun 2023. Untuk mencapai luaran ini, para peserta diberikan kesempatan untuk didampingi oleh masing-masing satu dosen dari Perguruan Tinggi Pembina.
Dr. Ir. Hariyadi, M.S dari dan Dr. Ir. Trikoesoemaningtyas, M.Sc dari Agronomi dan Hortikultura; Prof. Dr. Ir. Fredinan Yulianda, M.Sc dan Prof. Dr. Ir. Agus Saleh Atmadipoera, D.E.S.S; dari Imu Nutrisi dan Teknologi Pakan oleh Prof. Dr. Ir. Panca Dewi  Manu Hara Karti S., M.Si dan Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan Prof. Dr. Asep Gunawan, S.Pt., M.Sc. Selain itu dari Silvikultur Prof. D. Ir. Ulfah Juniarti, M.Agr dan Hasil Hutan Dr. Ir. Deded Sarip Nawawi, M.Sc. F. Trop. Ada dari Teknologi Industri Pertanian, Prof. Dr. Ir. Marimin., M.Sc dan Prof. Dr. Ir. Erliza Noor. Untuk Statistika dibimbing Prof. Anang Kurnia, S.Si., M.Si. Biokimia Dr. Dra. Laksmi Ambarsari, M.S. Biologi dibimbing oleh Prof. Dr. Ir. Miftahudin, M.Si,  Dr. Ir. Imam Rusmana, M.Si dan Prof. Dr. Aris Tri Wahyudi, M.Si. Agribisnis oleh Dr. Ir. Burhanuddin, M.M dan Prof. Dr. Amzul Rifin, M.A. Ilmu Ekonomi, Dr. Alla Asmara, S.Pt., M.Si dan Manajemen Prof. Dr. Ir. Musa Hubeis, M.S., Dip.Ing., DEA. Selain itu adapula pembimbing dari Gizi Masyarakat yakni Prof. D.Ir.Sri.Anna Marliyati, M.S dan Dr. Ir. Siti Amanah, M.Sc dari Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat.
Saat acara serah-terima, Direktorat SDM IPB University memberikan kesempatan untuk berkenalan dengan para dosen. Pembimbing dosen magang merupakan dosen produktif yang memiliki beberapa hibah penelitian, pengabdian masyarakat tahun 2022 dan juga aktif dalam bidang pengajaran. di sela-sela acara berakhir kami mencicipi kue yang disediakan pihak SDM.
Roti, bolu pandan, martabak telur berjejer rapi ditemani segelas air mineral. Kalau tidak salah dos kuenya berlabel IPB Bakery. Makan kue sambil menikmati keindahan Kota Dramaga dari lantai 6 gedung Andi Hakim Nasution adalah bagian dari pembelajaran.Â
Teruslah tumbuh dengan belajar!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI