Intermezzo, Momen Idul Adha
Momen hari raya kurban adalah yang paling berkesan. Begitu mungkin sederhananya. Sepenggal kalimat yang bisa disimpulkan setelah seharian mengelilingi Kota sembari mewawancarai warga yang mengantri untuk mengambil jatah kupon.
Tentu berbeda dengan hari raya Idul Fitri. Selepas shalat kita hanya saling berkunjung antar sesama, berjabat tangan dan bersilaturahmi saja. Saat Idul Adha, ada tradisi mengantri jatah kupon, ungkap seorang ibu single parent yang menjadi mustahaq di salah satu masjid yang kami kunjungi. Ibu ini kebetulan sudah tiga tahun terakhir mendapatkan kupon.
Momen berkesan yang disampaikan tentu bukan soal makan daging saja. Tetapi tersirat kebahagiaan didalamnya, bisa berkumpul bersama keluarga. Senyum seorang ibu merekah, ketika melihat anak-anaknya kegirangan menenteng daging kurban ke rumah.
Kandungan protein yang terkandung dalam daging merah yang berasal dari ternak sapi dan kambing ini cukup tinggi. Alih-alih sebagai perbaikan gizi. Hidangan daging memang selalu mengunggah selera. Lezat! Terlebih jika sudah dipadukan rempah-rempah pilihan pun bercampur dengan kentalnya santan.
Seorang anak usia 13 tahun di tempat berbeda juga antusias, datang mengantri di pelataran masjid. Ketika ditanya apakah senang dengan adanya pembagian daging kurban, dia spotan menjawab "senang, Â daging ini mau dibuat sate". Saya ikut senyum kegirangan. Kebahagiaan penerima kurban adalah tujuan utama.
Berburu Data KurbanÂ
Sebagian masyarakat Kota Ternate ada yang shalat pada Sabtu, 09 Juli 2022 dan yang lain 10 Juli 2022. Hal ini membuat waktu penyembelihan hewan kurban cukup variatif. Pemotongan hewan kurban juga dilaksanakan tidak jauh dari lokasi masjid atau lokasi sekitar dimana penyelenggara berada.Â
Untuk wilayah Kota Ternate dan sekitarnya alhamdulillah  belum adanya laporan PMK semenjak isu dan laporan PMK yang mewabah beberapa waktu lalu di daerah Sumatera, Jawa dan Kalimantan.
Minggu, 10 Juli 2022, saya dan tim mulai bergerak memantau dari arah selatan. Unkhair salah satu PTN di Kota Ternate juga melangsungkan pemotongan kurban. Koordinator menyebutkan ada 23 ekor sapi dan 2 ekor kambing yang diperoleh dari berbagai Fakultas di Unkhair.
Saat berkunjung pada pukul 10.00 WIT terlihat beberapa ternak sapi berjejeran rapi di pelataran kampus tepatnya Fakultas Ekonomi.Â
Hal ini dikonfirmasi oleh Panitia atau Koordinator bahwasanya pagi ini akan dipotong 6 ekor sapi yang merupakan gabungan dari Fakultas Ekonomi, Hukum, Pertanian, Teknik dan Rektorat.Â
Dijelaskan juga selain pemotongan langsung yang dilakukan panitia ada juga yang masing-masing ditangani oleh tiap Fakultas.
Dari 23 ternak yang akan dikurbankan juga disebar juga ke beberapa Fakultas seperti 3 ekor di Fakultas Sastra dan Budaya, 2 ekor di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, 1 ekor di Fakultas Pertanian, 1 ekor di Fakultas Teknik dan 3 ekor di FKIP. Selain itu ada juga yang diserahkan langsung ke masjid-masjid diantaranya: masjid di Kelurahan Fitu, Kalumata dan Mushalah di Kelurahan Sasa.
Masjid Nurul Huda Gambesi 2 ekor sapi, Masjid Gambesi 5 ekor sapi dan 4 ekor kambing, Ngade Ternate sebanyak 5 ekor sapi.
Kemudian, Masjid Fitu sebanyak 3 ekor sapi, Masjid Kalumata 4 ekor sapi, Masjid Nurul Fatah Bastiong Ternate 2 ekor sapi, Masjid Nurul Fatah 2 ekor sapi dan Masjid Nurul Anas Jati misalnya, ada 4 ekor sapi yang dikurbankan.
Selain di Unkhair tim juga bergerak ke arah Ternate Tengah dan Utara. Masjid Darul Arqam Kampung Makassar Timur.
Misalnya, sebanyak 4 ekor sapi, Masjid Al-Khairat Kampung Makassar Barat 7 ekor sapi dan 4 ekor kambing, Mesjid Alwabib Kelurahan Sangaji sebanyak 14 ekor sapi dan 4 ekor kambing, Masjid Fatil Fallah sebanyak 6 ekor sapi dan 2 ekor kambing. Masjid Nurul Al-Amin Tabam sebanyak 2 ekor sapi.
Pemotongan hewan kurban juga dilakukan oleh beberapa instansi dan Sekolah, seperti di SMA Negeri 5 Kota Ternate sebanyak 4 ekor sapi dan 1 ekor kambing.Â
Ada juga BAZNAS yang mana pemotongannya dilakukan di sekitar pelataran Mesjid Raya Ternate sebanyak 6 ekor sapi dan satu ekor kambing. Sumbernya dari BPRS, BI, Baznas, Keluarga dan personal.
Berdasarkan survei yang dilakukan di beberapa titik hampir ratusan ekor sapi dan puluhan ekor kambing yang dikurbankan saat Idul Adha kemarin. Tentu data ini belum komplit karena jika berpatokan pada jumlah masjid di seantero Kota Ternate ditambah dengan berbagai instansi maupun swasta maka bisa diasumsikan mencapai ribuan ekor ternak.
Selain jumlah ternak yang melimpah pun juga diiringi dengan meningkatnya jumlah penerima. Berdasarkan hasil wawancara dengan Panitia dan Koordinator di setiap masjid antara 100 sampai 200 kupon yang dibagikan kepada yang berhak menerima. Yang mana setiap kupon berisi 1 kg sampai 1,5 kg daging.
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara secara langsung pada beberapa titik lokasi pemotongan, Â jenis sapi yang dikurbankan saat Idul Adha tahun 2022 di Kota Ternate rata-rata adalah sapi Bali.Â
Hanya kisaran 4-5% yaitu sapi Peranakan Ongole. Daerah/wilayah sumber atau asal ternak juga diperoleh dari pulau Halmahera.Â
Berdasarkan data hasil survei terbanyak dari Halmahera Timur, diikuti Halmahera Barat, Kota Tidore Kepulauan dan sedikit dari dalam Kota Ternate.
Rekomendasi
Saat mengunjungi beberapa masjid, beberapa koordinator atau panitia pemotongan kurban menyampaikan saran dan masukan.Â
Khususnya di Ternate Utara disampaikan terkait perlu adanya pemerataan hewan kurban. Berdasarkan data memang terlihat jumlah ternak yang dipotong di wilayah Ternate selatan sampai tengah cukup banyak jika dibandingkan dengan bagian utara.
Meskipun sebenarnya jumlah ternak yang dikurbankan tergantung dari kesediaan para penyumbang.Â
Namun mungkin bagi instansi atau swasta perlu mempertimbangkan adanya pemerataan ini. Sehingga nuansa idul kurban ini juga dirasakan secara menyeluruh oleh masyarakat di Kota Ternate.
Selain menerima masukan, secara subjektif melihat adanya "kehilangan populasi" yang cukup besar saat momen idul adha.Â
Selain peluang ada pula tantangan. Saat idul adha tentu menjadi peluang yang baik untuk menumbuhkembangkan perekonomian peternak khususnya peternak lokal.
Data yang dipaparkan baru sebagian kecil dan sesungguhnya belum dapat merepresentasikan Kota Ternate. Namun setelah adanya pemotongan ternak besar-besaran di Idul Kurban apa tidak lanjut yang perlu dilakukan? Inilah yang menjadi tantangan.
Jika melihat wilayah atau daerah sebaran, populasi ternak yang dipotong di Kota Ternate berasal dari wilayah Halmahera. Olehnya itu, penting mendorong adanya penambahan populasi di sana.Â
Tentunya dengan memerhatikan bagaimana kondisi peternak. Memberikan dukungan dana, memberikan bimbingan teknis terkait tata kelola pemeliharaan, pakan dan penyakit.
Yang utama perlu menentukan strategi breeding atau pemuliaan sebagai upaya peningkatan populasi ternak pada tahun kedepannya. Seleksi ternak, penentuan village breeding center adalah beberapa hal yang perlu disiapkan sejak dini.
Beberapa saran dan rekomendasi tentu perlu dikeroyok bersama-sama oleh pemerintah, pihak akademisi, swasta, perbankan dan masyarakat peternakan pada khususnya. Kerjasama yang masif anatar pelbagai pihak dapat menjadi langkah sederhana untuk membenahi peternakan kita.
Kita perlu bergerak bersama hingga kedepannya tetap bisa merekahkan senyum di ibu-ibu dan anak-anak yang menanti jatah kupon setiap tahunnya, saat hari raya kurban. Semoga!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H