Mohon tunggu...
Sulasmi Kisman
Sulasmi Kisman Mohon Tunggu... Administrasi - Warga Ternate, Maluku Utara

http://sulasmikisman.blogspot.co.id/ email: sulasmi.kisman@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perempuan Penggembala Sapi

9 Desember 2020   07:18 Diperbarui: 9 Desember 2020   07:27 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kini air-air keruh, bahkan sapi terlihat ragu-ragu untuk menghilangkan dahaganya

Perempuan penggembala sapi rela turun bukit untuk mendapatkan seember kecil air bersih

Sapi-sapi yang berbadan gemuk dihargai mahal sekali, tetapi itu dulu ketika keran importasi daging beku belum dibuka sekencang seperti saat ini

Sapi-sapi dari Kampung perempuan penggembala sapi hanya bisa bersyukur ketika pakan cukup, ketika air minum yang tersedia bersih

Selebihnya tidak ada harapan lagi

Perempuan Penggembala Sapi tersungkur karena  kelelahan menaiki bukit, tetapi sebenarnya di tak ingin lengah. Perempuan penggembala sapi tak ingin kalah

Baginya Sapi-sapi berhak mendapatkan kesejahteraan seperti harapan warga Kampung disini

Tetapi mau bagaimana lagi?

Sampai nanti, perempuan penggembala sapi harus tetap menajamkan belati dan menguatkan kaki agar bisa turun bukit setiap hari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun