Para pengrajin sembari melukis juga member penjelasan bahwa canting memiliki beragam jenis. Ada canting loron, canting telon, canting prapat, canting liman, canting byok dan canting renteng. Ragam jenis ini dibagi berdasarkan jumlah cucuknya.
Peserta bebas berinovasi. Di sehelai kain ini terlihat beragam motif. Ada yang menggambar pola bunga membubuhkan tanda-tangan. Saya sendiri hanya biasa menuliskan nama, karena tak piawai memengang canting. Sembari belajar, para peserta diberi wejangan oleh pengrajin Batik Bogor tentang teknik membatik yang baik.
Dari Pos dua, kami melewati halaman luar Istana Bogor. Sempat berhenti sejenak mengambil foto dengan beberapa pose. Kalau tidak salah Kak Devi juga sempat mengabadikan momen dengan rusa-rusa Istana yang berjalan mendekati pagar.
Sampai di Pos Ketiga, peserta diberikan kesempatan untuk mempelajari teknik batik cap. Motifnya sangat beragam, mulai dari motif bunga, daun sampai bentuk rusa.
Batik cap yang dijelaskan dan dipraktikkan di Pos tiga terlihat lebih mudah pengerjaannya dibandingkan batik tulis. Alat untuk membuat batik cap ini serupa stempel yang terbuat dari lempengan tembaga tipis. Bahan penegcapnya terbuat dari malam atau cairan lilin.
Di pos empat, masing-masing peserta diberi kesempatan untuk mewarnai kain yang telah diberi motif-motif batik di sepanjang pos sebelumnya. Pewarnaan dilakukan dengan cara sederhana. Kain dicelupkan pada ember yang telah diisi rendeman air pewarna. Kain yang putih tiba-tiba berubah warna. Setelah proses perendaman, batik siap direbus.
Pada pos terakhir peserta diarahkan untuk melakukan perendaman lagi. Selanjutnya batik direbus kurang lebih 5 sampai 7 menit. Kemudian dibilas dengan air dingin untuk menghilangkan malam. Tahap akhir kain batik dikering-anginkan atau dijemur.
Walhasil, jadilah kain batik inovasi batik fun walk. Saya dan teman-teman hampir tak bertegur sapa karena serius mendengarkan wejangan dari pengrajin batik. Kami merasa sehat dan bugar karena "walk" pun juga "fun" karena diberikan pelajaran tentang "Batik".
Pertanyaan-pertanyaan sederhana tersebut diberikan untuk mengetahui seberapa peduli dan cintanya masyarakat Indonesia pada batik.Saya dan teman-teman juga termasuk dalam penerima doorprize karena berhasil menjawab pertanyaan yang diberi panitia.