Mohon tunggu...
Sulasmi Kisman
Sulasmi Kisman Mohon Tunggu... Administrasi - Warga Ternate, Maluku Utara

http://sulasmikisman.blogspot.co.id/ email: sulasmi.kisman@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Cerita Pendamping PKH: Saat KPM Desa Guaeria Meraih Kesejahteraan

8 Maret 2019   06:33 Diperbarui: 8 Maret 2019   06:40 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai pendamping PKH di desa Guaeria, Asgar turut berbahagia ketika bantuan yang disalurkan bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Dia menjelaskan bahwa PKH memberikan bantuan bersyarat pada masing-masing komponen diantaranya untuk anak sekolah, ibu hamil dan menyusui dan Lansia. Besar bantuannya antara 900 ribu hingga 2,6 juta per tahun yang dibagikan setiap triwulan.

Menurut Asgar nominal yang diberikan ke KPM di wilayah Maluku Utara berbeda dengan wilayah di daerah Jawa. Maluku Utara merupakan wilayah dengan kategori PKH Akses, "Karena Maluku Utara masuk PKH Akses makanya jumlah bantuan yang diterima KPM nilainya lebih besar," ungkapnya.

PKH Akses berdasarkan Peraturan Menteri Sosial RI No. 1 Tahun 2018 merupakan pemberian bantuan sosial di wilayah yang sulit dijangkau termasuk: aspek geografis, ketersediaan infrastruktur dan Sumber Daya Manusia. Selain Maluku Utara ada juga Maluku, Papua dan Papua Barat.

Bantuan PKH ini diberikan secara non tunai dalam bentuk satu kartu, Kartu Keluarga Sejahtera. Setiap tiga bulan sekali Keluarga Penerima Manfaat desa Guaeria harus pergi ke Jailolo untuk melakukan pencairan (via ATM). Betapa tidak, jarak antara desa Guaeria ke Jailolo memerlukan waktu 30 menit belum lagi harus ditempuh menggunakan motor kayu atau spead boot.

"Saat pencairan KPM di desa Guaeria berbondong-bondong ke Jailolo," tutur Asgar. Hal ini dikarenakan belum adanya mesin ATM di desa Guaeria, "jadi kalau pencairan dorang semua harus ke Jailolo," tutupnya.

Lelaki kelahiran Jailolo, yang juga piawai dalam dunia fotografi ini selalu berharap agar masyarakat desa Guaeria dapat segera mandiri. Asgar berharap, permasalahan kemiskinan di Halmahera Barat pada khususnya desa yang didampingi dapat segera terentaskan. Sinergitas berbagai pihak sangat penting dalam perubahan.

Di penghujung cerita Asgar menekankan kembali bahwa Program Keluarga Harapan (PKH) ini merupakan misi besar Pemerintah Indonesia untuk mengurangi angka kemiskinan sebagai upaya mensejahterakan masyarakat yang selaras dengan amanah UUD 1945 alinea keempat.

Hal ini senada dengan Yessi Hendriani Supartoyo yang mana juga mengharapkan agar PKH dapat berperan dalam memutus rantai kemiskinan keluarga Indonesia agar dapat hidup sehat, sejahtera dan berpendidikan.

Sejauh ini memang belum banyak yang menarik diri sebagai Keluarga Penerima Manfaat tetapi Asgar menyakini dengan pendampingan yang intens dalam waktu dekat KPM khususnya desa Guaeria akan menjadi mandiri dan sejahtera. Bersama Program Keluarga Harapan kini saatnya KPM desa Guaeria bergegas meraih kesejahteraan. Semoga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun