Mohon tunggu...
Sulasmi Kisman
Sulasmi Kisman Mohon Tunggu... Administrasi - Warga Ternate, Maluku Utara

http://sulasmikisman.blogspot.co.id/ email: sulasmi.kisman@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Cerita Pendamping PKH: Saat KPM Desa Guaeria Meraih Kesejahteraan

8 Maret 2019   06:33 Diperbarui: 8 Maret 2019   06:40 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Asgar, S.Si Pendamping PKH Akses Kec. Jailolo, Halbar

Cerita Asgar, Pendamping PKH Kecamatan Jailolo, Halmahera Barat

Asgar kelihatan sangat lelah ketika diminta penulis untuk betemu di salah satu Cafe di pusat kota Ternate, 2 Maret lalu. Wajar saja Asgar baru tiba dari Jailolo pukul 18.00 WIT (jam 6 sore). Perjalanan Jailolo--Ternate memakan waktu hampir satu jam jika menggunakan speadboot. Tentu bukan sebab pertemuan ini saja, Asgar ke Ternate tak lain pun untuk urusan pekerjaan.

Asgar bergabung sebagai pendamping PKH Kementerian Sosial RI di awal tahun 2018. Desa yang didampingi diantaranya Guaeria, Matui, Idamdehe, Idamdehe Gamsungi dan Todowongi yang berada di kecamatan Jailolo, Halmahera Barat Provinsi Maluku Utara.

Pertemuan ini bermula dari ketertarikan pada video testimoni yang tak sengaja penulis simak melalui akun Youtube Asgar di pertengahan Februari lalu. Video berdurasi satu menit menceritakan tentang masyarakat desa Guaeria yang telah mendapatkan bantuan sosial Program Keluarga Harapan.

Asgar, S.Si Pendamping PKH Akses Kec. Jailolo, Halbar
Asgar, S.Si Pendamping PKH Akses Kec. Jailolo, Halbar
Saat berjumpa, Asgar mulai bercerita tentang kisahnya mendampingi KPM di desa Guaeria, Kecamatan Jailolo. Desa ini berada di daerah pesisir berhadapan dengan ibukota Kecamatan Jailolo, Halmahera Barat. Jarak tempuh kurang lebih 30 menit dari pelabuhan Jailolo. Jika bertolak dari Ternate, maka harus menuju ke pelabuhan Jailolo terlebih dahulu kemudian kembali menaiki speed boot ke desa Guaeria.

Ibu Nonce merupakan salah satu satu Keluarga Penerima Manfaat dari total 36 KPM yang berada di desa Guaeria. Sejak 2017 sampai sekarang ibu Nonce masuk dalam Daftar Keluarga Penerima Manfaat.

Masyarakat desa Guaeria lebih banyak petani dan nelayan. Sementara ibu Nonce memilih menjadi penjual ikan.  Pendapatan dari menjual ikan sehari-hari mungkin hanya cukup untuk makan saja. Bapak Pelti, suami dari ibu Nonce menjadi nelayan, terkadang pun bekerja sebagai ojeg motor laut yang mengantarkan penumpang menyebrang ke desa sebelah.

Semenjak mendapatkan bantuan sosial melalui Program Keluarga Penerima Manfaat, permasalahan keluarga terutama tentang pendidikan pelan-pelan teratasi.

Ibu Nonce May nama lengkapnya, tersenyum bahagia ketika ketiga anaknya bisa bersekolah. Perempuan berumur 37 tahun ini sebenarnya memiliki empat anak: James May, Kelvin Goraay dan Florensi Goraay. Ketiganya sekarang duduk di bangku SMA Bina Insani, Kelas III dan II. Sementara yang satunya masih balita, Hiskia Goraay namanya.


Tahun 2019 ini, nominal bantuan KPM bertambah. Asgar, bilang untuk Anak SD/MI mendapatkan bantuan rata-rata per tahun Rp. 900.000; SMP/MT Rp. 1.500.000; SMA/MA Rp. 2.000.000 sementara anak pra sekolah/balita Rp. 2.600.000; Ibu hamil dan menyusui Rp. 2.400.000 sedangkan untuk lansia yaitu Rp. 2.400.000.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun