Mohon tunggu...
Sulasmi Kisman
Sulasmi Kisman Mohon Tunggu... Administrasi - Warga Ternate, Maluku Utara

http://sulasmikisman.blogspot.co.id/ email: sulasmi.kisman@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Oleh-oleh Negeri Rempah, Cengkeh dan Pala ala UMKM Qonita

8 Desember 2018   23:10 Diperbarui: 9 Desember 2018   12:57 933
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa yang akan Anda cari ketika berkunjung ke suatu negeri yang baru pernah Anda kunjungi? Mungkinkah akan mencari pantainya yang membiru? Pusat pertokoannya yang ramai? Spot foto yang instagramable? Atau oleh-oleh khas negeri tersebut? Tentunya, setiap orang punya pilihan yang tak sama.

Nah, bagaimana jika Anda diberi kesempatan mengunjungi negeri rempah-rempah. Sungguh tak elok jika tidak menyempatkan diri mencari "letak" rempah-rempahnya. Mungkin berupa wisata sejarah, spot foto instagramable yang didukung lanskap pohon rempah-rempah nan menjulang tinggi, ataupun kuliner bercita rasa khas rempah-rempah yang bisa dijadikan oleh-oleh.

Kota Dagang di Masa Lalu, Geliat UMKM di Masa Kini

Ternate merupakan kota penghasil rempah yang cukup berjaya di masa lalu. Rempah-rempah berupa cengkeh dan pala inilah yang menjadikan bangsa-bangsa Eropa bergeliat mengunjungi kepulauan nusantara. Pada tahun 1512, Francisco Serrao tiba di Ternate tepat pada masa pemerintahan Sultan Bayan Sirullah. Kedatangan orang-orang Portugis ini tak lain untuk mencari kepulauan rempah-rempah dan mempersembahkannya kepada raja Portugis.

Perundingan-perundingan terus digiatkan Portugis dibawah kepemimpinan Serrao. Hingga pada akhirnya Serrao memperoleh hak monopoli rempah-rempah serta izin mendirikan Benteng. Pada tahun 1520, Benteng Nostra Senhorra Del Rosario dibangun. Setahun setelahnya Portugis pun mendirikan sebuah kantor dagangnya di Ternate. Ini menjadi pertanda Ternate sebagai kota dagang di Maluku yang setara dengan Banda dan Ambon (Adnan Amal, 2010). 

Kota Ternate sebagai kota perdagangan dan jasa semakin menggeliatkan UMKM berbasis sumberdaya lokal. Semenjak tahun 2017, pemerintah sudah menunjukkan keberpihakannya. "Pemerintah telah memiliki komitmen yang kuat untuk mengembangkan UMKM," ungkap Kepala Bidang Perindustrian dan Perdagangan Maluku Utara, Chairul Arief tahun 2017 lalu.

Malut Pos, 2017
Malut Pos, 2017
Modal tidak menjadi sebuah permasalahan, yang perlu dibenahi adalah maindset pelaku UMKMnya. Kreatifitas dan inovasi diperlukan untuk menciptakan UMKM lokal yang berdaya saing (Malut Pos, 8/12/17).

Mengenal UMKM Qonita

UMKM Qonita yang bergiat semenjak 2014 telah menunjukkan kreativitas dan inovasinya. Di akhir November 2018 kemarin, saya menyempatkan diri mengunjungi rumah produksi UMKM Qonita yang terletak di Kelurahan Ngade, Kecamatan Ternate Selatan. Etalase kaca yang berada di ruang depan rumah produksi dipenuhi produk pangan dan non pangan dengan varian rasa-aroma cengkeh dan pala.

Kunjungan ke UMKM Qonita, Kelurahan Ngade Ternate Selatan/dokpri
Kunjungan ke UMKM Qonita, Kelurahan Ngade Ternate Selatan/dokpri
Produk-produk UMKM Qonita disajikan dalam kemasan yang menarik. Adapun produk pangan yang tersedia yaitu; cokelat rempah, manisan dan selai pala, snack pala roa, minuman cokelat rempah, sari buah pala, nastar rempah dan kue crispy rasa cengkeh dan pala. Sementara untuk produk non pangan; ada minyak angin aromatherapy, balsem, minyak gosok, minyak telon, minyak cengkeh, lilin aromatherapy serta aromatic burner cengkeh dan pala.

Founder UMKM Qonita, Amalia Sholikhah Puspita Sari menyebutkan bahwa cengkeh dan pala cukup mudah didapatkan di Ternate. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa tanaman yang bernama latin Eugenia aromatica (cengkeh) dan Myrastrica faragrans (pala) ini dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan produk UMKM Qonita.

Selain ketersediannya yang melimpah, nilai historis juga mendorong pemanfaatan cengkeh dan pala dalam setiap produk UMKM Qonita. "Cengkeh dan pala merupakan icon kota Ternate, selain itu kedua jenis rempah-rempah ini juga memiliki pengaruh dalam perdagangan dunia pada masa lalu. Kita sengaja memanfaatkan cengkeh dan pala karena inilah yang menjadi ciri khas Ternate," ujar mba Lia. 

Cerita-cerita tentang UMKM Qonita

UMKM Qonita pada mulanya hanya mengembangkan cokelat rempah saja. Potongan cokelat Qonita memiliki isian selai pala dengan aroma cengkeh yang menggetarkan lidah. Ketika mengunyahnya kita dapat menikmati kelezatan yang tak kalah menggelegar dengan potongan cokelat yang beredar di mall-mall di luar sana.

Cokelat Rempah, UMKM Qonita
Cokelat Rempah, UMKM Qonita
Seiring berjalan waktu, beragam produk terus dikembangkan baik dari masukan dan permintaan konsumen serta hasil-hasil penelitian yang dilakukan secara mandiri maupun join-riset.

Riset-Magang Mahasiswa di UMKM Qonita
Riset-Magang Mahasiswa di UMKM Qonita
Minyak cengkeh yang diambil dari gagang cengkeh ternyata sangat panas. Hal itu diakui oleh Mba Lia juga beberapa konsumen. Masukan itulah yang menjadi dasar dikembangkanproduk turunan minyak cengkeh yaitu minyak gosok Qonita. "Kandungan minyak gosok tetaplah minyak cengkeh, hanya ditambah dengan beberapa persen minyak zaitun dan campuran bahan lainnya," jelas Mba Lia.

Minyak Cengkeh, UMKM Qonita
Minyak Cengkeh, UMKM Qonita
Minyak Telon plus Minyak Pala, UMKM Qonita
Minyak Telon plus Minyak Pala, UMKM Qonita
Cengkeh adalah rempah-rempah khas Ternate sehingga produk minyak cengkeh Qonita tetap dikembangkan. Produk ini pun paling sering dipesan konsumen. "Kalau di pulau Buru atau Ambon, kan ada minyak kayu putih. Nah di sini kita ingin mengangkat minyak cengkeh sebagai minyak khas Ternate," katanya.

Balsem Rempah, UMKM Qonita
Balsem Rempah, UMKM Qonita
Balsem rempah juga hadir karena masukan dan saran dari konsumen. Mulanya UMKM Qonita hanya fokus dalam pengembangan minyak angin aromatheraphy. "Konsumen bilang, Mba Lia kan minyak angin tidak jauh beda dengan balsem. Ada hangat-hangatnya gitu, jadi coba deh dikembangkan menjadi balsem rempah," cerita mba Lia sembari mencoba mengingat nama konsumennya.

Sari buah Pala dan Selai Pala, UMKM Qonita
Sari buah Pala dan Selai Pala, UMKM Qonita
Minuman sari buah pala juga dikembangkan berdasarkan hasil penelitian. Stok sari buah pala pada mulanya hanya bermain dengan rosella dan jambulang sehingga lahir produk dari buah tersebut. Namun kini sedang dikembangkan sari buah pala isotonic, yang rasanya sudah pasti menyegarkan.

Produk terbaru UMKM Qonita yang juga tak kalah lezatnya adalah snack pala ikan roa dengan dua varian rasa; pedas dan original. Daging buah pala yang telah diiris tipis kemudian dikeringkan dan ditaburi bumbu pedas ikan roa tetap bisa menjadi andalan. Menyantapnya dengan nasi hangat juga jadi pilihan yang tepat karena rasanya tak kalah jauh dengan abon ikan cakalang. 

Snack Pala Roa, UMKM Qonita
Snack Pala Roa, UMKM Qonita
Rumah Produksi UMKM Qonita yang berada tepat berhadapan dengan danau Laguna Ngade Ternate ini beroperasi dari Senin sampai Jumat. Mba Lia dan para pekerjanya akan melakukan produksi berdasarkan pesanan dan ketersediaan stok barang. "Jika ada pesanan banyak maka kegiatan produksi akan digenjot sampai target terpenuhi. Namun pada hari-hari biasa, kita mengececk dulu stok barangnya. Jika sudah berkurang maka akan segera diproduksi."

E-commerce mainan baru UMKM Lokal dan Jasa Kurir Andalan

Produk UMKM Qonita dijajakkan di beberapa sentra oleh-oleh Kota Ternate; rumah Batik Tubo, pusat oleh-oleh Tara No Ate dan Cengkeh Afo serta di beberapa swalayan seputaran Kota Ternate.

Tak hanya di dalam kota saja, UMKM Qonita pun sering kebanjiran pesanan dari luar kota. Mba Lia menuturkan bahwa salah satu pusat oleh-oleh di Ambon juga telah menjadi langganan UMKM Qonita. "Tapi bagus kalau toko oleh-oleh yang di Ambon, biasanya mereka pesan banyak dan langsung dibayar cash," ujarnya.

Produk UMKM Qonita di Pusat Oleh-oleh Ambon
Produk UMKM Qonita di Pusat Oleh-oleh Ambon
Di awal tahun 2018 lalu, saya dan manajer beberapa UMKM lokal di Kota Ternate ikut dalam pelatihan e-commerce yang diselenggarakan oleh Kementerian Koperasi dan UMKM. Output dari pelatihan adalah membuat toko online untuk masing-masing UMKM.

Tak ketinggalan, melalui inovasi teknologi UMKM Qonita yang awalnya berpusat di rumah produksi kini memiliki cabang baru di dunia maya. Toko Online UMKM Qonita membawa angin segar bagi laju-berkembangnya usaha. Semenjak punya toko online di salah satu marketplace Shoppe, UMKM Qonita sering mengirimkan pesanan ke luar Kota Ternate.

UMKM Qonita di Shoppe
UMKM Qonita di Shoppe
Selain cita rasa cengkeh dan pala yang begitu khas, harga dari masing-masing produk UMKM Qonita juga terbilang terjangkau. Murah! Kurang dari lima puluh ribu rupiah. Banyak pelancong yang membeli produk UMKM Qonita sebagai oleh-oleh. Pemesanan secara online melalui media daring juga cukup banyak.

Pemesanan terakhir dari kota Medan sekiranya pada akhir November. Barang berupa produk minyak aromatherapy itu dikirim dengan jasa kurir terpercaya ke Jakarta. Mba Lia mengaku, Jasa kurir andalannya adalah JNE, salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang pengiriman dan logistik.

Resi Pengiriman Produk UMKM Qonita, JNE-OKE
Resi Pengiriman Produk UMKM Qonita, JNE-OKE
Sejauh ini, cerita Mba Lia, banyak konsumen atau pemesan yang meminta dirinya mengirimkan lewat jasa JNE. Diakuinya, pemilihan jasa pengiriman yang tepat juga sangat memengaruhi kepuasan konsumen dari luar Ternate. "JNE dipilih sebagai jasa kurir karena harganya relatif murah dan pengiriman barang bisa cepat sampai di tangan konsumen," katanya.

Pengiriman terakhir UMKM Qonita misalnya, yang diperuntukkan kepada salah satu konsumen di Jakarta, hanya cukup tiga hari saja konsumen bisa menerima pesanan produk UMKM Qonita. Harga pengirimannya pun hanya Rp39.000. Untuk pengiriman dari wilayah Ternate, Maluku Utara ke Jakarta.

Pengiriman Produk UMKM Qonita melalui JNE, Ternate-Jakarta
Pengiriman Produk UMKM Qonita melalui JNE, Ternate-Jakarta
Kecepatan dan kehandalan layanan serta tanggung-jawab inilah yang membuat UMKM Qonita tetap memilih JNE sebagai jasa kurir andalan. Oleh-oleh bercita-rasa cengkeh dan pala dapat dinikmati oleh semua pelanggan di pelosok nusantara dengan waktu singkat saja. Konsumen pun bahagia dan senang karena produk yang diincar cepat diterima. Sebagaimana slogannya: JNE, mengantarkan kebahagiaan. Tentunya, tidak perlu menunggu lama seperti layaknya zaman dulu; saat rempah-rempah dikirim Portugis ke Eropa, menggunakan kapal dagang yang layarnya berukuran raksasa. (*)


Melihat Potensi UMKM di Pelosok Negeri
Melihat Potensi UMKM di Pelosok Negeri
 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun