Kutemukan dalam sebuah keajaiban malam,
Tentang kelam kehidupan yang terpaut oleh keagungan Ilahi, Sang lelaki menemani malam, bersimpuh menegadahkan tangan,Â
bercucuran air mata ...memanjatkan munajat-munajat untuk menciptakan pagi yang bersahaja
Hijrah lelaki, penuh kelam di masa lalu,Â
belum menemukan keajaiban...
Hijrah lelaki, penuh dengan langkah letih di persimpangan jalan.......
Hijrah lelaki, menemukan malam dengan keajaiban-keajaiban
Lirih, rintih...maka tak ada lagi nikmat Tuhan yang perlu dipertanyakan di setiap malam...
Hijrah lelaki. Menengadahkan tangan, berucap syukur kala matahari mulai mencuat sampai hilang di ufuk barat
Hijrah lelaki, kini merasa hidupnya lebih berarti
Meski sakit tertatih, tetap menyempatkan pergi menjadi pemanggil waktu. Berkunjung ke rumah dengan dinding hijau tua dan kubahnya yang keemasan
Membaca kalam tanpa tajwid, menjadi rutinitas paling efektif
Hijrah lelaki merasa lebih memahami keberadaan waktu....