Kau mengajakku perlahan-lahan ke ruang kedamaian, berusaha menetralkan jiwaku untuk berdamai dengan segala impian dan harapan yang telah kugantungkan ke awan-awan yang menjulang
Kini kau hanya ada di seberang ingatan, kau hanya fatamorgana yang tak sudi memancarkan cemerlangÂ
Bersama burung-burung kertas yang menemaniku setiap malam, aku berusaha seimbangÂ
Mengikhlaskan dan meleburkan diriku dalam sajak-sajak kesendirian
Hingga terasa semakin tertusuk, teramat dalamÂ
Karena kau...
Hanyalah lelaki di penghujung malam....
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!