Tema : Pemikiran Modern Millenial dalam Metode Memahami Agama Islam
 Nama : Sulastri Amelia Putri
Semester : II
Jurusan : S1 Pendidikan Matematika
Kampus : ITSNU Pasuruan
Dosen : Pak Muhammad Mukhlis,M.Pd.
Problem :
Seperti Apakah perspektif millennial dalam kajian metode memahami agama islam ?
Realita millennial dalam memahami agama islam saat ini ?
Teori :
Pemikiran millenial modern memahami islam yakni mereka mengatakan bahwa agama islam adalah agama yang memiliki keselarasan dengan perjalanan zaman yang mana dikatakan bahwa agama islam memiliki teori pembaharuan islam.
Dikatakan sebagai modern , karena telah terjadi pergeseran dalam cara pandang, system nilai, metode kerja, gaya hidup , mata pencaharian, dan system pembagian kerja dalam masyarakat. Masyarakat modern adalah masyarakat yang memiliki cara pandang yang mengutamakan sesuatu yang rasional ketimbang mitos, menganut system nilai seperti pragmatis kompromis, lebih terbuka, lebih menonjolkan keindividuan ketimbang kolektivitas, kemudian telah terjadi perubahan pola dan model kerja dari agraris menjadi industrialisasi, dimana tenaga manusia di ambil alih oleh mesin-mesin.
Karakteristik ini biasanya ditonjolkan kepada ciri kemodernan sebuah masyarakat. Disamping itu, karakteristik modern agama yang ada dari pemikiran modern millennial saat ini juga berbeda, yakni karakteristik umum yang paling menonjol dari model keagamaan tersebut antara lain:
1.)Lebih rasional 2.)Lebih historis dan humanis 3.)Lebih berorientasi kepada teologi manusia (bukan teologi yang mengurus tuhan) 4.)Apresiatif terhadap masyarakat barat dan cenderung berambisi untuk ingin mengawinkan islam dengan barat 5.)Menghormati dan sangat kritis terhadap khazanah islam sendiri yakni teori : DOUBLE MOVEMENT dari Rahman 6.)Menghargai Perbedaan 7.)Berupaya mencari titik temu dalam perbedaan.
2. berikut ini beberapa realita Karakter postmodernisme dan implikasinya terhadap pandangan islam :
1. Timbulnya pemberontakan secara kritis terhadap proyek, memudarnya kepercayaan pada agama yang bersifat transenden dsn semakin diterimanya pandangan pluralisme.
2. Meledaknya industry media massa, kekuatan media massa telah menjelma menjadi agama dan tuhan baru yang menentukan kebenaran.
3. Muculnya radikalisme etnis dan keagamaan.
4. Munculnya kecenderungan baru untuk menemukan identitas
Analisa :
Berdasarka teori yang saya ambil maka saya menganalisa bahwasannya Pembaruan islam adalah  upaya-upaya untuk menyesuaikan faham keagamaislaman dengan perkembangaan baru yang ditimbulkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
Jadi Agama islam adalah merupakan agama yang fleksibel dalam segala hal baik dalam kaum millenial ataupun yang lain, tidak dituntut mengikuti alur pada zaman dahulu, hal ini sesuai dengan teori Double movement dari Rahman. Dan perlu kita ketahui bahwa memahami agama islam didelam era millennial ini sangatlah butuh terhadap teknologi yang mengirinya, karena dengan meledaknya teknologi madia massa saat ini menjadikan manusia lebih percaya dan terpesona terhadap informasi mengenai agama dan teologi yang ada serta meyakinkan kebenaran dan kesalahan yang telah diakui dalam media tersebut. Jadi apabila kita tidak menyeimbangkan antara ilmu agama dengan ilmu teknologi masa kini maka akan banyak adanya pemberontakan mengenai teologi dan agama.
Referensi :
 Nasution Harun, Pembaharuan Dalam Islam Sejarah Pemikiran Dan gerakan (Jakarta: Bulan Bintan ,1975)
Akbar S. Ahmed dalam bukunya Pascamodernismedan Islam (1992)
. Nata Abudin, Metologi Stady Islam (Jakarta: Rajawali Press,1998)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H