Mohon tunggu...
Sulasmiati Yapas
Sulasmiati Yapas Mohon Tunggu... Guru - Hidup harus selalu bermakna

Segala sesuatu pasti terselesaikan dengan baik

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Mendiamimu

10 Desember 2019   08:36 Diperbarui: 10 Desember 2019   08:35 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kuterengah mendiamimu,
Di antara rerimbunan kebon apel merah.....
Di antara tanjakan aspal hkmu
Mengkilat legam menggeliat

Terik mentarimu mendesah
Semakin kuterdiam sekuat diri
Kau semakin mendekat resah,
Kota Batu terindah menyimpan kenangan bersama itu

Pucuk-pucuk pinus menyambut mesra hadirnya kau dan aku,
Mendayu sendu merayu kalbu
Menatap mata suka tertambat
Bersambut gembira warnai
Indahnya harimu ...

Jurang-jurang terjal
Merasa lelah dan kesal
Adakah harimu kan hadir...?
Hampiri kisah senja yang
Tak kan mau terusik berbalik

Kini kebon apel,pucuk pinus, dan hk legam hitammu tersenyum menatap pengobat dahaga...
Pelega hausnya rasa...

Pagi ini....tanpa terasa
Kau telah menjadi
Sosok paruh baya selalu tangguh mengayomi keluarga
..................................
Teruslah berjuang buat kami
Keringatmu adalah inspirasiku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun