adakah sebuah pohon kau cipta
demi menarikan godaan nyata
di atas sana istana
menanti, tapi alpa dan lupa
memanja seperti akhir derita
sejak mengenalmu lewat hamparan ruang sunyi
aku tak ingin Tuhan lain
seperti katanya: kapitalisme apapun itu
aku duduk, berdiri, berjalan
bernafas kuhembus dalam dalam
muaranya hanya padamu.
16-12-2012
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!