Mohon tunggu...
Sulaiman Nur Rahman
Sulaiman Nur Rahman Mohon Tunggu... Programmer - Berbagi ilmu seputar bisnis dan keuangan serta teknologi terbaharukan

Seorang blogger, mari kita berbagi ilmu seputar kependidikan bisnis, investasi, dan tekonologi. Kunjungi private blog saya di sini bussines.co.id Foldertips.com dan microsoftword.id

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tips Mengatur Manajemen Keuangan Tempat Usaha yang Tepat

9 Maret 2022   02:16 Diperbarui: 27 Januari 2023   11:48 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap harta, utang piutang dan juga modal sangat perlu dicatat secara terstruktur. Hal ini penting karena semuanya dapat berpengaruh terhadap keberlangsungan bisnis yang sedang dijalankan.

Piutang merupakan harta dari perusahaan dan wajib dicatat dengan baik. Jika tidak, harta perusahaan pun bahkan bisa hilang tanpa Anda sadari atau utang bisa mengalami pembengkakan tanpa disadari. Untuk utang, bahkan meski pemilik utang sudah memiliki catatan sendiri tetapi tetap saja Anda harus mencatatnya karena nantinya sangat diperlukan dalam proses rekonsiliasi semua informasi yang ada.

Pencatatan terhadap utang piutang pun hadir untuk mencegah  terjadinya pembayaran ganda atau klaim secara sepihak oleh pihak pemberi utang. Seluruh barang yang dimiliki oleh perusahaan pun harus dicatat dalam buku catatan inventaris tanpa terkecuali. Pengecekan secara berkala pun sangat diperlukan karena akan berkaitan dengan berbagai barang yang ada termasuk stock opname dan mencegah ada barang yang hilang karena dicuri atau pun karena kelalaian.

Manfaatkan laba untuk mengembangkan usaha

Laba merupakan proyeksi keuntungan yang didapatkan dari usaha yang dijalankan. Laba yang Anda dapatkan dari hasil usaha tentu saja menjadi hal yang sangat didambakan oleh setiap pengusaha. Akan tetapi memang sangat disayangkan bahwa saat ini ada banyak pengusaha yang secara langsung tergiur begitu saja menggunakan laba untuk kepentingan dirinya sendiri atau untuk kepentingan pribadi.

Padahal sebenarnya dalam pengelolaan usaha yang baik, laba tidak boleh digunakan secara langsung untuk kepentingan pribadi. Sebagai pengusaha yang bijak, laba harus disimpan terlebih dahulu untuk kemudian digunakan sebagai modal dalam pengembangan usaha yang dijalankan.

Jadi, baik kecil atau pun besar laba harus segera dialihkan untuk mengembangkan usaha. Agar laba bisa digunakan untuk kepentingan pribadi, ada beberapa tahapan yang perlu dipahami salah satunya adalah adanya indikasi bahwa usaha yang dijalankan sudah stabil dan tidak stuck baru laba bisa digunakan oleh pemilik usaha.

Persiapkan dana darurat

Bagaimana nasib bisnis kita di masa depan, kita tidak akan pernah tahu. Apakah akan selalu berjalan mulus, ataukah ada hal -- hal tak terduga dalam beberapa waktu ke depan.

Misalkan ada laba yang berkurang, bencana alam, munculnya pesaing dan sebagainya. Dengan dana darurat, Anda bisa mengatasi semua itu dengan dana yang Anda sudah persiapkan sebelumnya. Oleh karena itu, Anda yang memutuskan terjun ke dunia bisnis harus mulai paham dan tahu bahwa bisnis tidak sepenuhnya aman.

Banyak hal tak terduga yang bisa terjadi kapan saja, sehingga dana cadangan atau dana darurat Anda perlukan guna mengantisipasi semua masa sulit yang Anda lalui jika memang benar -- benar terjadi. Baiknya, untuk dana darurat tersebut dipersiapkan sejak awal Anda memulai usaha.

Anda juga harus bijak dalam  penggunaannya. Jangan menggunakannya pada situasi yang sebenarnya masih bisa untuk Anda kendalikan. Jika kerugian Anda alami, atau ada kendala tertentu baru dana ini bisa Anda gunakan atau manfaatkan. Sementara pada kondisi normal atau stabil, jangan menyentuh dana tersebut sedikitpun.

Itulah beberapa hal yang penting dijalankan terkait tips mengatur manajemen keuangan usaha yang tepat dilakukan. Semoga informasi yang kami bagikan di atas menjadi ulasan yang membawa manfaat dan menginspirasi Anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun