- Tradisi suronan (Bulan Muharram)
kata suronan, diambil berasal nama bulan Suro, yaitu penye-butan bulan Muharrom dari kata Jawa. Awal bulannya dianggap Tahun baru hijriyah, istilah suro terambil dari kata 'asyura (hari kesepuluh) dibulan suro. Islam mensyariatkan puasa sunnah di bulan Muharram.
Sebagaimana diterangan pada buku l'anah al-Thalibin karya Sayid Bakri Syatha al-Dimyathi bahwa di hari 'Asyura ada 2 belas amalan yang mempunyai keutamaan yaitu: (1) puasa, (dua) memperbanyak ibadah shalat, (3) silaturrahmi dengan family, (4) birziarah kepada ulama, (lima) menjenguk orang yang sakit, (6) menggunakan celak, (7) mengusap kepala (menyantuni)anak yatim, (8) bersede kah pada fakir miskin, (9) mandi, (10) memberi kelonggaran uang belanja kepada famili, (11) memotong kuku, (12) membaca surat khlas seribu kali.
Islam memberikan sebutan bahwa bulan Muharram menjadi syahrullah (bulan allah), sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
Puasa yang paling primer selesainya (puasa ramadhan) adalah puasa di bulan Allah yaitu Muharram. Sementara shalat yg paling utama setelah shalat wajib ialah shalat malam (HR. Muslim no. 2812).
Terkait dengan tradisi sedekah suronan diterangkan pada l'anah Thalibin adalah: barang siapa bersedekah di hari 'asyuro maka seolah olah ia tidak pernah menolak peminta-minta.
Dijelaskan bahwa kisah Nabi Nuh Alaihi Salam. dijadikan pijakan sejarah berlakunya yradisi bubur suran. Tradisi ini artinya ketika Nabi Nuh AS. serta makhluk-makhluk yang berbarengan menggunakan Nabi Nabi Nuh turun asal perahu, semua merasa lapar sedangkan bekal-bekal mereka sudah kosong, lalu Nabi Nuh memerintahkan pada mereka untk merogoh sisa -sisa bekal yang terdapat. Diantara mereka terdapat yang membawa tepung terigu, kacang-kacang serta lainnya, sampai mencapai tujuh macam biji-bijian. kemudian Nabi Nuh mengolah-nya, kemudian makan bersama mereka hingga kenyang berkat barokah doa Nabi Nuh AS. Sebagaimana firman Allah:
"Dikatakan; wahai Nuh. Turunlah dengan salam dari kami serta barokah atasmu serta atas umat-umat yang bersamamu".
Inilah awal kuliner dimuka bumi sehabis terjadinya banjir. berasalkan dari peristiwa yang terjadi ini masyarakat menjadikannya menjadi sunnah di hari 'asyura. serta akan memperoleh pahala akbar bagi mereka yang melakukannya dan memberikannya kepada fakir miskin. Jadi tradisi tadi murni tradisi kelslaman yang bernafaskan ahlussunnah wal jama'ah khususnya pada wilayah nusantara.
- Tradisi haul
Secara kebahasaan istilah haul artinya tahun atau setahun. dari istilah haul adalaha peringatan satu tahun atas wafatnya seseorang. biasanya pada tradisi nahdliyin di peringatan haul dibacakan biografi atau sejarah kehidupan seseoranga yg dihauli, Disamping pembacaan riwayat kebaikannya, juga diadakan ziarah kubur secara bersama-sama, kemudian membaca surat al-fatihah, surat ikhlas, surat mu'awwidzatain, sebagaian ayat-ayat Al-Qur'an, istighfar, shalawat, tasbih, zikir kalimat thayyibah, dan diakhiri menggunakan doa. terdapat pula dalam program haul dilaksanakan beberapa kegiatan keagamaan, halaqah ilmiah, kajian kelslam an, bakti sosial, serta lain sebagainya.Â
la adalah salah satu tradisi bernuansa Islami yang melibatkan medan budaya dengan medan budaya makam. Haul merupakan tradisi yang dilakukan sang masyarakat terhadap para ualam serta kyai yang mempunyai sumbangan besar terhadap pengem bangan ajaran Islam contohnya mendirikan Pondok Pesantren, sebagai lembaga Pendidikan agama Islam atau sudah menjadi penyebar ajaran Islam. Maka pada kerangka mengingat jasa-jasa perjuangan dan keilmuannya dilakukan upacara haul utuk menandai kehadirannya. haul biasanya ditetapkan berdasarkan hari kematian seorang tokoh utama terkenal. Haul menjadi tradisi yang berkaitan dengan elit masa lampau tidak hanya menghadirkan suasana ritual, akan tetapi pula perbedaan makna sosial serta ekonomi. Hal ini menyebabkan haul telah menjadi semacam program tahunan