Mohon tunggu...
Sukri Jambak
Sukri Jambak Mohon Tunggu... Freelancer - hobby menulis dan wiraswasta perikanan

seorang suami dari seorang istri dengan sepasang anak. Senang menulis, dan pelit mengumbar kata dalam lisan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tetes Air Mata untuk Masa Lalu

27 Maret 2024   10:54 Diperbarui: 27 Maret 2024   11:13 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Arunika menyeruak di sela lindap dedaunan

Kini justru hadir telanjang

Pancarkan lidah api

Pagi yang gerah

 

Pohon rindang dan nyanyian burung

Berganti suara sirine pemadam kebakaran

Semenjak gergaji mesin meraung tumbangkan pepohonan

Photosintesis dari lembaran dedaunan segarkan udara kini tak lagi ada

 

Dulu, diantara rindang pepohonan halaman rumah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun