Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... profesional -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

amrih mulya dalem gusti

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Batas Keangkuhan

4 September 2018   19:10 Diperbarui: 4 September 2018   19:14 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: todocoleccion

angin sore ini sungguh berkesan
seakan membawa pesan terlupakan
memaknai musim sungguh keniscayaan
tak harus menggerutu dan umbar umpatan

tiada pantas aku berharap yang tak kumiliki
seperti kemarau ingin mendekap pelangi
tak mungkin hadir embun di senja hari
yang pasti bulan gantikan mentari

nyanyi tekukur selalu mengingatkan
betapa rasa bersyukur sering aku abaikan
karunia alam indah sering aku telantarkan
rajutan persaudaraan terkoyak kecemburuan

inikah bukti terima kasihku tuk sang pencipta
tegakkan keangkuhan musuhi yang berbeda
mestinya sadari tiada mungkin aku berdaya
melawan kebesaran hakiki alam semesta

keterbatasan diri senantiasa abadi
menjaga naluri mendengarkan nurani

***
Solo, Selasa, 4 September 2018, 18:04
'salam damai penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun