Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... profesional -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

amrih mulya dalem gusti

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Inilah Penyebab Pria Patah Hati

11 Januari 2018   10:58 Diperbarui: 11 Januari 2018   11:05 2505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Huuffttt... Jangankan menerima situasi dan kondisi ini, membayangkannya saja pasti akan terasa sedih serta perihnya. Begitulah kenyataannya, masalah patah hati memang sudah menjadi paket komplit yang harus dibungkus setelah merasakan nikmatnya jatuh hati. Maka ada sebuah ungkapan, "jangan terbang terlalu tinggi karena nanti akan merasakan sakit luar biasa ketika terjatuh". Tetapi, siapa yang mampu menolak perasaan? Meski logika kadang berkata ya, namun tidak demikian halnya dengan hati.

Banyak hal yang bisa membuat seorang pria merasakan patah hati mendalam. Bisa karena diselingkuhi, karena dibohongi atau karena cintanya putus di tengah jalan. Maka, tidak ada istilah pria se-nakal apa pun tidak pernah mengalami patah hati. Bahkan tidak jarang tindakannya kini yang amat licin di hadapan wanita, justru dilatarbelakangi pengalaman tersakiti hatinya.

Berikut ini adalah beberapa hal yang menyebabkan  seorang pria patah hati, dipaparkan secara berurutan sesuai kadarnya.

Dibohongi

Jujur adalah segalanya, pahit atau pun manis kejujuran haruslah dijunjung. Hal itu sangat benar adanya, dibohongi oleh pasangan yang anda cintai pasti akan membuat anda kesal dan berujung rasa sakit hati. Besar atau kecil kebohongan tersebut sebenarnya sama saja akan melukai perasaan. Sebuah hubungan dibangun dengan landasan kenyamanan satu sama lain. Lalu, kalau didalamnya berbuah kebohongan  untuk apa dilakukan. Bagi pria meski pahit pasti kejujuran amat sangat berharga.

Putus

Banyak pria berpikir untuk tidak ingin memutuskan hubungan. Dalam artian pria lebih ingin wanita yang memutuskan dirinya. Kecuali jika memang persoalan sudah dalam kadar besar, baru kemudian pria akan melakukan hal tersebut. Alasan yang banyak keluar dari mulut pria akan sikap tesebut adalah dirinya tak ingin menyakiti hati pasangannya. Kebanyakan pria lebih memilih dirinya yang harus menelan sakit karena harus diputuskan wanita.

Tidak Direstui Orangtua

Anda dan pasangan saling mencintai satu sama lain. Banyak kisah manis telah terajut sekian lama. Suka duka pun selalu dilalui bersama demi satu tujuan saling mencintai dan mengasihi. Namun seiring berjalannya waktu dengan berbagai alasan tiba-tiba saja orangtua pasangan tidak merestui hubungan anda dan dirinya. Perasaan cinta yang kuat antara anda dengan dirinya pun akhirnya harus terhempas karena keputusan orangtuanya. Lalu, apa yang harus anda lakukan? Patah hati dalam kondisi ini lebih karena kenyataan yang pahit, sementara anda tidak mampu berbuat apa-apa.

Putus karena Perbedaan

Tidak jauh berbeda dengan kondisi sebelumnya. Ini bukan salah dari anda atau pasangan. Waktu dan keadaanlah yang memaksa anda untuk menyerah dan mengikhlaskan segalanya. Pada akhirnya anda berdua harus belajar bersikap dewasa menerima keadaan. Kondisi inilah yang pada kenyataannya tidak mudah untuk diterima. Kenyataan kalau anda dan dirinya saling mencintai harus patah karena sebuah perbedaan yang tidak pernah diinginkan.

Diselingkuhi

Keadaan ini merupakan puncak sakit hati yang jarang dapat dilupakan bagi pria. Diselingkuhi orang yang paling dicintainya. Semua emosi akan bercampur aduk di masa ini. Sedih, sesal, kecewa dan mungkin juga dendam bisa tertuang di sini. Tidak sedikit pria yang diselingkuhi memutuskan untuk mencampakkan mantan kekasihnya dan tidak ingin lagi mengenalnya. Rasa sakit hati yang dirasa pun tidak bisa dengan mudah menghilang dari perasaannya. Bahkan perlu waktu lama untuk bisa melupakannya.

Apabila anda ternyata dalam kondisi satu diantara lima hal paling menyakitkan hati tersebut, semoga dapat melewati masa pahit tersebut dengan bijak. Tetaplah semangat. Dunia tidak hanya selebar daun pisang, eh daun kelor. Hidup ini senantiasa indah meski harus sementara waktu menjomblo lagi.

Salam damai penuh cinta.

***

Solo, Kamis, 11 Januari 2018

Suko Waspodo

www.sukowaspodo.blogspot.co.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun