Kesadaran moral kita ialah bahwa kita hendaknya jangan merugikan siapa saja, jadi sikap yang dituntut dari kita sebagai dasar dalam hubungan dengan orang lain adalah sikap yang positif dan baik. Prinsip utilitarisme (bermanfaat untuk orang lain), bahwa kita harus mengusahakan akibat-akibat baik sebanyak mungkin dan mengusahakan sedapat mungkin mencegah akibat-akibat buruk dari tindakan kita bagi siapa saja yang terkena olehnya, memang hanya masuk akal kalau sudah diandaikan bahwa kita, kecuali ada alasan khusus, Â harus bersikap baik terhadap orang lain.
Prinsip sikap baik merupakan dasar dari prinsip-prinsip moral yang lain, artinya bahwa dengan bersikap baik semua tuntutan moral yang lain masuk akal. Kalau tidak diandaikan bahwa pada dasarnya kita harus bersikap positif terhadap orang lain, untuk apa masih menghiraukan segala macam tuntutan moral lain lagi? Kalau saya tidak harus bersikap baik, mengapa harus bersikap adil atau jujur?
Prinsip sikap baik ini mempunyai arti yang amat besar bagi kehidupan manusia. Hanya karena prinsip itu kita resapi dan berdasar dalam struktur psikis kita, kita dapat bertemu dengan siapa pun yang belum kita kenal tanpa takut. Disebabkan oleh sikap dasar ini kita selalu mengandaikan bahwa orang lain, kecuali dengan alasan khusus, tidak akan langsung mengancam atau merugikan kita.Â
Karena sikap dasar ini kita senantiasa mengandaikan bahwa yang memerlukan alasan bukan sikap yang baik, melainkan sikap yang buruk. Jadi yang ada pada kita bukan sikap memusuhi dan mau membunuh, tetapi sikap bersedia untuk menerima baik dan membantu. Oleh sebab itu berulang kali kita dapat mengalami bahwa orang yang sama sekali tidak kita kenal, secara spontan membantu kita dalam kesusahan atau kesulitan. Seandainya tidak demikian, andaikata sikap antarmanusia adalah negatif, maka siapa saja selalu harus kita curigai, bahkan kita pandang sebagai ancaman. Relasi antarmanusia akan mati.
Dengan demikian, prinsip sikap baik bukan hanya sebuah prinsip yang kita pahami secara rasional, melainkan juga mengungkapkan suatu kecondongan yang memang sudah ada dalam watak manusia. Sebagai prinsip dasar, prinsip sikap baik menyangkut sikap dasar manusia yang harus meresapi segala sikap nyata, tindakan dan kelakuannya.Â
Prinsip ini mengatakan bahwa pada dasarnya, kecuali ada alasan yang khusus, kita harus mendekati siapa saja dan apa saja dengan positif, dengan menghendaki yang baik bagi dia. Yang dimaksud bukan semata-mata perbuatan baik dalam arti yang sempit, melainkan sikap hati positif terhadap orang lain, kemauan baik terhadapnya. Bersikap baik berarti: memandang seseorang dan sesuatu tidak hanya sejauh berguna bagi saya, melainkan: menghendaki, menyetujui, membenarkan, mendukung, membela, memberi kesempatan dan menunjang perkembangannya, mendukung kehidupan dan mencegah kematiannya demi dia itu sendiri.
Bagaimana seharusnya sikap baik itu dinyatakan tergantung pada apa yang baik dalam kenyataannya. Maka prinsip ini menuntut pengetahuan yang tepat tentang realitas supaya dapat diketahui apa yang masing-masing baik bagi yang bersangkutan. Apabila itu sudah kita ketahui, kita tahu juga bagaimana prinsip sikap baik mesti kita terapkan dalam situasi itu. Prinsip sikap baik mendasari semua norma moral karena hanya atas dasar prinsip itu masuk akal bahwa kita harus bersikap adil, jujur atau setia kepada orang lain.
***
Solo, Jumat, 29 Desember 2017
'salam damai penuh cinta'
Suko Waspodo