Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... profesional -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

amrih mulya dalem gusti

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Bahagia Itu Pilihan

25 Desember 2017   14:29 Diperbarui: 12 Juli 2018   20:12 4818
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Secara tegas sikap ini menyatakan diri bahwa manusia wajib berusaha untuk selalu menghasilkan kelebihan akibat-akibat baik yang sebesar-besarnya daripada akibat-akibat buruk disaat bertindak. Apa pun yang kita lakukan harus sebanyak mungkin bermanfaat dan membahagiakan orang lain maka dengan demikian kita bahagia.

Namun demikian meski sikap ini jauh lebih bagus dari dua sikap yang lain di atas tetapi bukan berarti tidak ada sisi kelemahannya. Sikap hidup ini memiliki kekurangan bukan pada apa yang kita lakukan tetapi justru pada apa yang tidak kita lakukan dan bahkan kita abaikan.

Mari kita cermati pada penataan kehidupan masyarakat atau pada penyelenggaraan negara. Banyak proyek pembangunan yang dilaksanakan demi kepentingan rakyat banyak tapi dalam merealisasikannya sering melanggar keadilan. Manfaat untuk banyak orang kita lakukan tapi kita tidak melakukan prinsip keadilan. Pengadaan jalan tol terealisasi tetapi ganti rugi tanah untuk mereka yang terkena proyek sangat rendah; waduk dan irigasi dibangun tetapi pemindahan tempat tinggal bagi mereka yang tergusur sangat tidak layak dan masih banyak contoh lain lagi.

Seharusnya sikap hidup untuk bermanfaat sebanyak mungkin bagi orang lain juga harus selalu dilaksanakan dengan tindakan yang adil. Tujuan hidup yang sebaik apa pun tidak boleh merugikan hak-hak orang lain.

Senantiasa Bersyukur

Terdapat beberapa kelemahan dari sikap-kap hidup untuk mencapai kebahagiaan. Sisi lemah itulah yang harus selalu kita cermati, refleksi dan dan koreksi. Kebahagiaan merupakan sisi batiniah, tidak boleh egois serta tidak boleh merugikan orang lain.

Kebahagiaan sesungguhnya adalah sebuah kesadaran puas dan gembira yang berdasar pada keadaan kita sendiri yang berarti kita senantiasa bersyukur.  Rasa bahagia tidak terikat pada pengalaman-pengalaman tertentu. Bahagia merupakan pilihan kita sendiri. Apa pun yang kita lakukan bisa membahagiakan atau tidak tergantung pilihan dari dalam batin kita masing-masing. 

Selamat berbahagia dan jangan pernah melupakannya.

***

Solo, Senin, 25 Desember 2017

'salam hangat penuh cinta'

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun