Menarik sekali mengikuti perkembangan Jakarta era gubernur Anis Baswedan dan wakilnya Sandiaga Uno saat ini. Banyak kebijakan-kebijakan baru yang sangat berbeda dari era gubernur Ahok. Perbedaan itu justru tampak sekali tidak berpihak pada kepentingan masyarakat Jakarta secara keseluruhan. Mulai dari cara menyikapi persoalan warga masyarakat kecil, kemacetan, banjir, pemukiman, PKL dan masalah reklamasi. Itu hanya sebagian contoh yang tampak menonjol. Cara penanganan yang tidak memberi solusi dan bahkan cenderung asal omong doang.
Tetapi dalam hal ini saya justru hanya ingin menanggapi tentang riuh-rendahnya tanggapan dan bahkan cemoohan dari orang-orang luar Jakarta. Tepatnya kita yang bukan penduduk Jakarta. Kita, karena saya juga beberapa kali ikut menanggapi meski sebatas di media sosial.Â
Dalam hal ini saya merasa heran mengapa kita yang bukan penduduk Jakarta koq sewot dengan apa yang dilaksanakan oleh pemerintahan Anis-Sandi. Mengapa kita begitu gencar mengkritik cara kepemimpinannya? Mengapa kita jengkel dengan cara berkomunikasi mereka? Mengapa kita panas hati dengan cara bekerja mereka yang sering tidak ilmiah? Apa hak kita? Meski gemes.
Kita mestinya tidak perlu uring-uringan lewat media apa pun. Toh masyarakat Jakarta sendiri terkesan tenang-tenang saja dengan apa yang mereka alami dengan pemimpin daerah mereka yang baru ini. Mereka yang memilih Anis-Sandi dan mereka pula yang mengalami cara kepemimpinannya. Masyarakat Jakarta mungkin merasa lebih nyaman kalau mereka diperlakukan secara tidak adil. Merasa enjoy saja dibohongi oleh janji-janji kampanye. Semoga saja bukan karena mereka merasa tidak peduli.
Namun mungkin bagi orang-orang luar Jakarta merasa tidak rela bahwa ibukota negara ini jadi amburadul karena dipimpin orang-orang yang tidak menguasai dan memahami tugasnya. Namun apa boleh buat itulah yang dialami Jakarta kita tercinta.Â
Oleh sebab itu dalam hal ini kita ambil hikmahnya saja. Untuk lebih berhati-hati dalam memilih kepala daerah kita masing-masing. Kita doakan saja bahwa masyarakat Jakarta bisa lebih kritis dalam menyikapi perkembangan yang terjadi.
Inilah sekedar ungkapan kecintaan saya untuk Jakarta kita.
Salam Damai.
***
Solo, Selasa, 12 Desember 2017
Suko Waspodo
http://sukowaspodo.blogspot.com/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H