Setiap kali memasuki tahun ajaran atau perkuliahan baru, masalah MOS (Masa Orientasi Siswa) atau OSPEK (Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus) selalu jadi topik pembicaraan dan bahkan sering menuai persoalan. Topik pembicaraan terutama di kalangan orangtua siswa atau mahasiswa baru yang biasanya ikut menjadi korban sibuk mempersiapkan barang-barang perlengkapan terkait MOS atau OSPEK. Bahkan pasti terjadi persoalan manakala jatuh korban akibat kebrutalan pelaksanaan MOS atau OSPEK yang keliru.
Lalu, bagaimana dengan perdebatan yang mempertanyakan perlu tidaknya MOS atau OSPEK? Keduanya masih dibutuhkan untuk kondisi Indonesia sampai saat ini. Di negara lain mungkin tidak diperlukan karena situasi dan kondisi pendidikannya memang berbeda.
MOS
Kegiatan MOS bagi siswa baru di SMP maupun SMA/SMK masih tetap dibutuhkan. Sesuai dengan namanya, tujuan MOS memang seharusnya adalah untuk orientasi bagi para siswa baru. Melatih kedisiplinan perlu tetapi tidak harus dengan perploncoan dalam bentuk apa pun.
MOS seharusnya diisi dengan kegiatan ceramah untuk menjelaskan sistem pendidikan di sekolah bersangkutan pada khususnya serta kurikulum pendidikan SMP atau SMA/SMK pada umumnya. Demikian pula mengenai tata tertib sekolah seharusnya dijelaskan pada saat kegiatan ini.
Bagi siswa baru SMP, mungkin penting juga untuk memberikan penjelasan tentang perilaku pergaulan memasuki masa remaja. Sedangkan bagi siswa baru SMA/SMK, bisa diberi ceramah tentang sex education. Baik juga kalau dalam bentuk diskusi kecil.
Tidak kalah pentingnya juga untuk mendatangkan orangtua siswa baru ke sekolah seusai MOS. Tim Guru yang disiapkan serta Komite Sekolah berkewajiban menjelaskan juga kepada para orangtua tentang situasi dan kondisi sekolah yang bersangkutan, sistem serta tata tertib sekolah yang berlaku dan kurikulum pendidikan saat ini. Hal ini dilakukan agar terjadi sinergi yang baik antara pihak sekolah dan para orangtua sehingga proses belajar mengajar bisa berlangsung optimal.
OSPEK
Sama dengan MOS, OSPEK juga masih dibutuhkan dan bahkan sangat penting. Mahasiswa baru butuh orientasi tentang sistem perkuliahan, yang tentu saja sangat berbeda dengan sistem pendidikan di SMA/SMK. Dalam hal ini juga tidak diperlukan perploncoan dan sejenisnya.
Memasuki jenjang pendidikan di perguruan tinggi, para mahasiswa baru perlu mengenal kurikulum pendidikan tinggi. Perlu memahami sistem penilaian (sistem SKS) pada khususnya serta budaya ilmiah di perguruan tinggi pada umumnya. Tak ketinggalan pula pentingnya mengarahkan para mahasiswa untuk terlibat di dalam organisasi kemahasiswaan baik intra maupun ekstra kampus.
Demikianlah sedikit sharing pengalaman dan pemahaman tentang pentingnya MOS dan OSPEK. Semoga bermanfaat untuk menambah wawasan kita.