Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... profesional -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

amrih mulya dalem gusti

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ketulusan Berbuah Senyuman

19 Juli 2015   09:13 Diperbarui: 19 Juli 2015   10:08 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siang itu seperti biasa aku terjebak di keramaian lalu-lintas kota Solo yang mulai sering macet dimana-mana. Mengendari sepeda motor kesayanganku menyusup disela-sela kemacetan jalan dari arah palang pintu KA Balapan Solo kearah perlimaan Balapan hampir setiap hari aku jalani. Namun pada siang tadi ada peristiwa yang tidak pernah aku lupakan seumur hidup.

Menjelang traffic light perlimaan lalu-lintas macet parah dan ternyata penyebabnya ada sebuah mini bus yang mencoba menyusup dari arah kiri dan ternyata jalannya tidak cukup. Situasinya jalan tersebut memang terbagi dua dengan pembatas beton dan terjadi antrian panjang kendaraan menunggu nyala hijau lampu traffic light. Minibus tadi mencoba menyusup kepadatan diantara sebuah mobil pribadi yang dalam posisi yang benar dalam antrian dengan sebuah truk yang sedang parkir bongkar muatan sembako. Karena salah perhitungan dan mencoba memaksakan diri yang terjadi minibus tadi malah terjepit. Maka bisa dibayangkan terjadi koor klakson kendaraan di belakangnya.

Lucunya aku lihat dari jauh dibelakang, sopir minibus tadi malahan marah-marah ke arah mobil pribadi yang dalam posisi berkendara yang benar tadi. Oh ya, jalan ini memang biasa dilalui oleh minibus plat hitam yang digunakan untuk angkutan umum liar. Termasuk minibus yang ngawur tadi. Selang beberapa saat akhirnya minibus tadi bisa keluar dari keterjepitannya atas bantuan tukang parkir selanjutnya bisa bergerak dan lalu lintas terbuka lagi.

Kemudian aku dengan sepeda motorku bisa maju juga dan antri kemacetan disamping kiri mobil pribadi yang tadi jadi korban sopir ugal-ugalan tadi. Saat itu juga aku lihat posisi kaca spionnya tidak dalam posisi untuk bisa berfungsi dengan baik akibat terpepet minibus tadi. Spontan saja aku betulkan posisi kaca spion tersebut dengan pertimbangan demi pengemudinya bisa melihat melalui kaca spion dengan baik. Tiba-tiba kaca jendela mobil bagian kiri depan mobil tersebut terbuka dengan power window dan dari dalam terdengar suara lembut namun cukup jelas, “Matur nuwun mas”. OMG suara lembut merdu pengemudi mobil tersebut. Seorang wanita mengenakan sun glasses ala Syahrini tersenyum manis mengucapkan terima kasih sambil membuka kacamatanya. Sekali lagi OMG benar-benar cantik. Aku yakin dia seorang ibu muda yang habis menjemput sekolah anaknya. Di sebelah kirinya duduk seorang anak laki-laki berseragam TK. Anak laki-laki tersebut juga menyapa dengan ramah, “Terima kasih, om”. Akupun membalasnya dengan anggukan ramah sambil tersenyum. Lampu traffic light menyala hijau dan kami pun melanjutkan perjalanan kami masing.

Tindakanku untuk membetulkan arah kaca spion berbuah senyuman dan sapaan manis yang bagiku terasa cetaaaarrr membahaaannaa. Berbuat baik ternyata memang selalu membuahkan hal yang baik.

Salam damai penuh cinta.

***
Solo, Minggu, 19 Juli 2015
Suko Waspodo
www.sukowaspodo.blogspot.com
Ilustrasi: pinstopin

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun