Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... profesional -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

amrih mulya dalem gusti

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[FR] Surga dan Neraka

15 Juli 2015   12:37 Diperbarui: 15 Juli 2015   12:37 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada suatu kali seorang saleh diperkenankan oleh Allah untuk memperoleh pengetahuan lebih dahulu tentang kehidupan yang akan datang. Dalam pintu gerbang surgawi, dia dibawa masuk ke dalam satu ruangan yang sangat luas dimana dia dapat melihat semua orang duduk pada meja perjamuan. Meja itu penuh dengan hidangan yang semuanya lezat tetapi anehnya tidak sepotong pun makanan yang terjamah. Tentu saja orang itu sangat heran melihat orang-orang yang duduk pada meja tersebut sebab mereka sungguh teramat kurus karena menderita kelaparan dan tetap terus mengeluh minta makan meskipun makanan ada tersedia di depan mereka.

Dengan penuh rasa penasaran, kemudian orang itu bertanya kepada penuntun surgawi, “Jika mereka lapar, mengapa mereka tidak segera mengambil bagian dari perjamuan yang tersedia di depan mereka?” Penuntun itu pun berkata, “Mereka masing-masing sendiri tidak akan dapat memberi makan kepada dirinya sendiri. Jika engkau perhatikan, tangan setiap orang diikat lurus, sehingga bagaimanapun usahanya, dia tidak mungkin dapat memasukkan makanan ke dalam mulutnya.” “Sungguh, ini neraka”, kata orang saleh itu ketika mereka meninggalkan ruangan itu.

Penuntun itu selanjutnya menghantar dia ke seberang ruangan besar ke dalam sebuah ruangan lain yang juga tak kalah luasnya. Orang saleh itu mengamati bahwa di atas meja perjamuan penuh dengan makanan pilihan yang paling lezat. Dia memperhatikan dengan sangat takjub bahwa mereka yang duduk di meja perjamuan itu diberi makan cukup, senang dan berbahagia. Dia sangat tertegun melihat bahwa mereka juga terikat tangannya lurus. Dalam kebingungannya, dia berpaling kepada penuntun surgawi itu dan bertanya, “Bagaimana mungkin mereka itu bisa diberi makan dengan cukup, padahal mereka juga tidak mampu memberi makan dirinya sendiri?”

Penuntun itu pun menjelaskan, “Silahkan engkau perhatikan.” Orang saleh itu melihat dan mengamati bahwa mereka saling memberi makan. Dia berseru, “Sungguh, ini memang surga!” “Sungguh, ini surga!”, penuntun menyambung. “Seperti engkau lihat sendiri, perbedaan antara neraka dan surga terletak dalam hal bekerjasama dan melayani satu sama lain.”

Salam damai penuh cinta.

***
Solo, Rabu, 15 Juli 2015
Suko Waspodo
www.sukowaspodo.blogspot.com

Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun Fiksiana Community.

Silahkan bergabung di group Fb Fiksiana Community.

Ilustrasi: kumpulanmisteri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun