Paus juga menolak diskontinuitas beberapa gerakan ekologi ‘dalam menyerukan pembatasan untuk ditempatkan pada penelitian ilmiah lingkungan, sementara pada saat yang sama gagal menerapkan prinsip-prinsip yang sama untuk kehidupan manusia.
Sebagai contoh, ia mencatat bahwa dalam ilmu pengetahuan, ada “kecenderungan membenarkan melanggar semua batas saat eksperimen dilakukan tentang kehidupan embrio manusia”.
“Kita lupa bahwa nilai manusia melampaui gelar pembangunan,” katanya, seraya menambahkan bahwa teknologi mengabaikan prinsip-prinsip etika.
Setelah manusia berusaha kekuasaan mutlak, dasar-dasar hidup kita “mulai runtuh,” kata Bapa Suci, sehingga manusia bukan bekerja sama dengan Tuhan, tapi menempatkan dirinya di tempat Tuhan.
Dalam ensiklik itu, Paus Fransiskus juga berbicara tentang pentingnya menerima dan merawat tubuh seseorang, karena melalui tubuh manusia berhubungan dengan lingkungan dan makhluk hidup lainnya.
Kehidupan keluarga adalah wadah bagi anak-anak pertama belajar bagaimana “menunjukkan cinta dan hormat terhadap kehidupan; kita diajarkan penggunaan hal-hal yang baik, ketertiban dan kebersihan, menghormati ekosistem lokal dan memelihara semua makhluk, “serta bagaimana berterima kasih atas apa yang mereka telah berikan”, jelasnya.
Salam damai penuh cinta.
Sumber Berita dan Foto: Catholic News Agency
***
Solo, Sabtu, 20 Juni 2015
Suko Waspodo
www.sukowaspodo.blogspot.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H